(16) Hujan

886 37 0
                                    

Hujan.. Saat ini aku berterimakasih padamu karena mu dunia tak melihatku menangis
-Saikha Salsabila Wijaya-

_________________________________________

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu namun Icha enggan beranjak dari tempat duduk nya.

"Cha, kantin yuk!" ajak Laura.

Icha hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia malas hanya untuk beranjak dari kursinya. Moodnya hancur saat ini.

"Ah lo mah! Ga asyik, yaudah gue kantin dulu ya!" pamit Laura. Daripada Laura harus menahan laparnya lebih baik ia sendiri ke kantin, tetapi perutnya terisi.

"Baru aja sehari itu ngerasa bahagia, eh sekarang kok malah kacau. Eh tar kok gue gak liat Gen sih! Bego anjay gue dari tadi mikirin cowok rese kaya si kudanil tapi sahabat gue sendiri gue lupain," batin Icha.

"Woy!" teriak Rizal tepat di telinga Icha.

"Astagfirullah! Rizal taik lo," ucap Icha kaget seraya mengelus dada nya.

"Kenapa ngelamun hah?! Lo punya hutang sama bu kantin? Sampe-sampe gak mau ke kantin hah?!"

"Sebleng! Gue bukan tukang ngutang."

"Gue cuman becanda Icha sayang ku cinta ku bebeb ku."

"Alay lo! Mati aja sana lo!"

"Dih! Gue gini-gini juga banyak yang ngejar!"

"Terus gue harus apa?! Ikut ngejar-ngejar?"

"Gak usah Cha, cukup senyum lo buat gue bahagia kok," ucap Rizal seraya meninggalkan Icha dan Icha hanya mematung.

Apa maksud Rizal? Apa jangan-jangan... No! No! Gak mungkin.

"Gue lupa! Kan gue belum sarapan! Pea sih lu Cha!"

"Kenapa lo ngomong sendiri?" tanya Laura yang baru saja memasuki kelas dengan kantong yang ia bawa.

"Gue belum makan!" ucap Icha dengan penuh harap pada kantong yang Laura bawa.

"Sans Cha, gue tau lo belum makan. So, gue bawa ini, TAAARAAA!" ucap Laura seraya memberikan kantong yang berisi roti dan air mineral.

"Ahh gue sayang sama lo," ucap Icha yang langsung memeluk Laura.

"Udah deh gak usah drama dulu, makan sono!"

"Ish, galak amat sih lo! Baru aja gue muji lo nah sekarang bikin gue naik pitam!"

"Cepet makan bentar lagi bel!"

"Ahsiappp bobos kuhhhh!" ucap Icha seraya mengambil alih kantong dari tangan Laura.

"Ra kenapa Gen gak masuk?" Lanjutnya bertanya apa yang mengganggu pikirannya.

"Katanya sih sakit."

"Jenguk yuk!"

"Gue sih pengen nya gitu, tapi kan gue mau ekskul. Gimana dong?"

"Hmm, yaudah gue sendiri aja."

"Sorry," lirih Laura.

"Gapapa, ngomong-ngomong thanks ya makanan nya ehe."

"Sans aja kali Cha."

***

Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu. kelas XI IPA 1 pun sudah kosong namun menyisakan Icha seorang.

"Beres juga nih catetan! Dasar ya Pak Ahmad kalau ngehukum gak liat-liat apa. Kan ini jadi banyak catatan yang harus gue tulis."

The Secret Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang