(30) Icha sakit

915 40 0
                                    

Kau lah pemilik hati ini
Meski kau sering menyakiti
Tapi hanya kau yang ada di hati

_________________________________________

"Sayang bangun Nak!" Ucap Rika-Bunda Icha- dan menghanpiri anak nya itu.

"Belum bangun sayang? Gak biasa nya." Kemudian tangn Rika memegangi kening Icha. Panas. Icha demam.

"Astagfirullahaladzim, kamu demam Nak." Ucap Rika kemudian keluar dari kamar Icha.

"Yah, Icha demam. Nanti Ayah bilang ke piket nya Icha izin sakit." Ucap Rika membuat Satria-Ayah Icha- khawatir kemudian menuju kamar Icha untuk mematiskan.

"Anak Ayah sakit?" Ucap Satria sambil duduk di tepi ranjang Icha.

"Engh..."

"Udah bangun sayang? Pusing?" Tanya Satria.

Icha hanya menggangguk karena memang kepalanya sakit dan berat.

"Icha jangan sekolah ya, nanti Ayah izinin." Ucap Satria.

"Tap-"

Ucapan Icha terpotong saat Satria berkata, "Jangan ada tapi-tapian sayang. Ayah berangkat." Kemudian mengecup kening anak nya lama menyalurkan kasih sayang.

Icha hanya pasrah. Toh kalau dia memaksa pun tidak akan di dengar jadi Icha pasrah dan menurut saja.

***

"Selamat Pagi Anak-anak." Sapa Bu Pipi saat masuk kelas XI Ipa-1.

"PAGI BU." Jawab murid bersamaan.

"Abram pimpin berdoa." Perintah Bu Pipi.

Setelah berdoa selesai Bu Pipi memberikan tugas sedangkan Beliau memeriksa nilai-nilai.

Tok.tok.tok

"Assalammualiakum."

"Walaaikumsalam."

"Maaf bu, ini ada surat." Ucap Guru Piket.

"Dari siapa?" Tanya Bu Pipi.

"Saikha Salsabila Wijaya."

Deg!

Abram menelusuri isi kelas nya dan tepat di bangku Icha ia tidak menemukan sosok Icha. Abram kira Icha terlambat dan akan di hukum kemudian dia yang akan menemani. Shit. Pasti ini gara-gara kemarin. Gak bisa di biarin.

"Icha kenapa bu?"

"Yah Icha gak sekolah gak seru."

"Anak pinter gak biasa gak sekolah."

"Ibu Icha sakit ya?"

"Ada yang galau nih."

Begitu lah bisik-bisik murid kelas XI ipa-1 dan  masih banyak lagi yang lain nya. Semua nya bungkam ketika suara Bu Pipi menggema.

"DIAM! KERJAKAN LAGI! Dan soal Saikha dia izin sakit." Ucap Bu Pipi.

"Gak bisa di biarin ini." Batin Rizal.

"Sial. Gue bego! Kenapa gue gak tahan pas mereka mau bully Icha." Batin Abram.

***

Setelah bel istirahat berbunyi Abram langsung bergegas keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan Adrian dan Excel.

Abram berjalan dengan aura cool nya, meski sebenernya hati nya panas dan ingin segera menghabisi semua dalang dari semua ini. Itu tidak mungkin, kalau saja orang itu laki-laki maka Abram akan menghabisi nya.

The Secret Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang