(42) Promise

890 35 0
                                    

Terimakasih
Masih mau menerimaku
Yang dulu sempat menyakitimu


_________________________________________

"Daripada kaya jomblo ngenes mending gue keluar aja. Cari angin." Ucap Icha sambil berjalan keluar dan duduk di sebuah kursi kemudian Icha menatap langit yang begitu cerah hari ini. Namun tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat, membuat Icha merasa takut. Ia menyesali perbuatannya ini.

"Bunda... Icha takut." Batin Icha.

Icha berniat menoleh kebelakang namun belum sempat ia menoleh sebuah tangan menutup penglihatan Icha. Dan....

"AAAAAAA." Icha refleks berteriak.

Namun seketika tangan itu terlepas dari mata Icha. Icha dikagetkan dengan sebuah buket cantik berwarna biru dan tak lupa boneka kecil doraemon yang berpakaian wisuda dengan tulisan "Happy Graduation" serta sekotak coklat yang Icha yakini pasti ini coklat mahal.

"Happy Graduation Cha." Ucap seseorang yang berhasil membuat Icha membeku.

Deg.

Icha sangat kenal dengan suara itu. Bahkan suara itu yang selalu ingin Icha dengar secara diam-diam.

Abram Mahendra.

Tepat sekali, seseorang itu adalah sosok Abram Mahendra. Sosok mantan kekasih Icha yang meminta putus tanpa kejelasan apa-apa.

Icha bangkit dari duduk nya dan bersiap akan pergi meninggalkan tempat ini serta mengacuhkan keadaan Abram.

Namun sial. Tangan Abram terlebih dahulu sudah menahan gerakan Icha. Alhasil Abram memeluk Icha. Semua ini semakin membuat Icha terdiam dan membeku.

"Mau lo apa sih?" Batin Icha.

"Kenapa pergi?" Ucap Abram sambil menghirup wangi rambut Icha yang malam ini dibiarkan tergelung indah memperlihatkan leher jenjang Icha yang putih.

"Sial. Lo nafas kerasa dileher gue Abram." Batin Icha.

"Gue mau masuk." Jawab Icha.

"Kenapa?" Tanya Abram lagi.

"Please.. gue mau masuk." Icha memohon namun tidak sama sekali Abram melepas pelukannya.

"Lo tau kan gue gak suka liat rambut lo diiket apalagi ini di gelung Cha. Leher lo terekspos bebas." Ucap Abram kemudian membalikkan tubuh Icha agar menghadapnya.

Saat membalikkan tubuh Icha, Abram melihat mata Icha tertutup dan tangan yang begitu gemetar.

"Maaf." Lirih Icha. Entahlah kenapa Icha harus meminta maaf.

"Oke gue maafin lo." Ucap Abram lagi dan lagi menarik Icha kedepannya, membuat Icha menenggelamkan kepala nya tepat di dada Abram. Dan terdengar detakan jantung yang berpacu lebih cepat.

"Gue sayang sama lo." Ucap Abram masih saja setia memeluk tubuh Icha.

Deg.

"Jangan buat kata-kata yang bisa bikin hati gue goyah." Sahut Icha.

"Gue gak bohong. Lo mau kan nunggu selama 3 atau sampe 4 tahunan kedepan." Ucap Abram semakin mempererat pelukannya.

"Buat apa?" Tanya Icha dengan polosnya.

"Gue bakalan ngelamar lo." Ucap Abram kini melerai pelukannya dan menangkup kedua pipi Icha. Membuat Icha semakin takut dicampur deg-degan.

"Aku minta maaf soal kejadian 2 tahun lalu. Tepatnya saat kita putus dan setalahnya." Ucap Abram.

The Secret Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang