(25) Cemburu buta

859 29 0
                                    

Bagaimana tidak cemburu?
Jika milikku disentuh?
-Abram Mahendra-

_________________________________________

"Abram?" Ucap Icha terkejut saat melihat sosok Abram. Ia lupa bahwa ia tidak sendiri melainkan bersama Abram. Pikiran Icha kacau. Takut kalau Abram menjauh darinya. Mengingat kondisi hubungan mereka yang baru saja membaik setelah kejadian tadi pagi.

Abram tidak menggubris panggilan Icha melainkan Icha langsung berjongkok dihadapan Icha dan menyampirkan jaket nya di punggung Icha.

"Pulang." Ucap Abram sambil menarik tangan Icha agar berdiri.

Icha hanya pasrah meski rasa sakit di kaki nya begitu terasa dan berdoa agar semua baik-baik saja. Abram masih saja setia menarik lengan Icha sampai diparkiran. Kemudian Abram membuka kan pintu untuk Icha kemudian Icha masuk dan Abram kembali menutup nya lalu mengintari mobilnya dan duduk di jok kemudi.

Hening. Begitulah keadaan didalam mobil Abram saat ini. Hanya suara rintihan air hujan yang terdengar.

Abram sibuk menyetir sedangkan Icha ia sibuk menggosok-gosokkan tangan nya guna menghilangkan rasa dingin di tubuhnya meski tak seberapa.

"Keringin." Ucap Abram sambil menyodorkan handuk kecil yang sudah ia siapkan di jok belakang.

Icha mengambil nya dan mulai mengeringkan rambut nya.

"Makasih." Ucap Icha sambil menghadap kearah Abram namun Abram hanya menggangguk kecil.

"Marah dia. Cemburu juga kayanya. Ish ini semua gara-gara si bocah anjing itu. Mana dia liat itu gue lagi." Batin Icha.

Setelah beberapa menit merasakan keheningan bersama Abram kini mobil Abram sudah sampai di halaman rumah Icha.

"Makasih." Ucap Icha dan segera mungkin turun dari mobil Abram.

"Jangan lupa mandi pake air anget. Cha. Jangan lupa makan sama minum obat penurun demam." Ucap Abram dingin dan setelah itu melajukan mobil nya menjauh dari rumah Icha.

"Hah.." Icha mengehela nafas nya.

"Tuh kan. Perhatian sih tapi dingin. Ah tapi gue bapeerrr. Argh...." Batin Icha.

***

"Cha udah di tunggu di depan sama Abram sayang." Ucap Rika.

"Bentar Bun. Kaki Icha sakit. Dari tadi udah beres makan nya kok." Keluh Icha. Memang benar sakit kaki nya mulai terasa dari tadi malam meski sudah di urut-urut oleh Bundanya.

"Mau izin aja?" Ucap Rika menghampiri Icha.

Icha menggeleng, "Gak. Nanti juga sembuh ehe. Kan udah di urut sama Bunda. Yaudah Icha berangkat nya Bun. Assalamualikum." Pamit Icha.

"Waalaikumsalam." Sahut Rika.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit kini mobil Abram sudah sampai di parkiran SMA Garuda.

Icha turun dari mobil nya tanpa menunggu Abram ia melangkah dengan kaki sedikit pincang.

"Shit." Umpat Icha.

"Jangan so kuat." Ucap Abram dan langsung menggendong Icha bak karung beras.

"Ish lepasin." Ronta Icha namun Abram menghiraukannya dan terus berjalan menuju UKS. Untung saja murid-murid SMA Garuda belum banyak yang datang.

Setelah sampai di UKS Abram mendudukkan Icha di salah satu kasur UKS kemudian membawa lakban lalu menempelkan nya pada mulut Icha. Icha melotot tidak percaya.

The Secret Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang