(26) Hancur

851 30 0
                                    

Sakit.
Saat melihatmu hancur
secara perlahan
-Saikha&Abram-

_________________________________________

"Sutt.. udah jangan nangis. Btw ngapain lo jam segini masih di sekolah?" Ucap Rizal.

"Nemenin Abram latihan."

"Yaudah sana ntar ada masalah lagi. Apalagi gue lagi gue lagi. Cepet nanti dia nyariin lo."

"Ish... lo kesannya kayak ngusir gue bege!"

"Emang. Yaudah sana gue mau pulang. Bye." Ucap Rizal kemudian melenggang pergi.

"Kenapa sih hidup gue gini amat." Batin Icha.

Mobil itu terus saja melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membuat semua orang memaki karena geram dengan ulah pengemudi mobil tersebut.

Adrian menatap mobil itu dan seketika ia ingat itu adalah mobil sahabat nya.

"Ada apa? Kayak yang lagi ada masalah dia. Gue ikutin aja." Batin Adrian.

Adrian mengikuti laju mobil Abram dan mobil Abram memasuki kawasan club. Adrian bingung sekaligus marah. Ada apa dengan sahabatnya itu.

Adrian yakin ada yang tidak beres dengan sahabat nya itu. Terbesir satu nama dipikiran Adrian. Icha. Bukannya tadi Abram bersama Icha disekolah lalu mengapa Abram sendiri.

Adrian mengambil hp nya kemudian menelpon seseorang.

"Ngapain nelpon gue. Kangen lo." Ucap seseorang di sebrang sana.

"Ajig. Ini gawat."

"Apa!?"

"Lo tau gak Abram ke club. Terus setau gue kan dia terakhir masih di sekolah sama Icha."

"NGAWUR LO!"

"Gue serius. Cepet lo jemput Icha di sekolah. Kasihan ini udah malem. Terus lo susul gue ke sini."

Tut.tut..

Untung saja Excel sedang berada di sekolah karena berniat ingin mengambil barang yang ketinggalan.

Pikiran Excel kacau ada apa dengan sahabat nya ini. Marah. Ingin sekali Excel mengahabisi sahabat nya itu. Untuk apa pergi ke club bukan nya Abram yang selalu melarangnya jika ia akan pergi ke club. Ditambah Abram meninggalkan seorang perempuan sendiri di sekolah seluas ini.

"ICHA!"

Icha yang sedang sibuk mencari Abram pun menoleh kearah yang memanggil namanya.

"Excel." Ucap Icha. Kecewa ketika yang ia lihat adalah orang lain bukan Abram yang sedaritadi ia cari.

"Ikut gue." Ucap Excel seraya menarik tangan Icha.

"Ish. Lepasin. Gue lagi cari Abram." Ucap Icha berusaha menepis tangan Excel namun tidak berhasil.

"Abram gak disini. Gue bakalan bawa lo ke Abram. Cepet ikut gue sekarang." Ucap Excel. Sedangkan Icha pasrah.

Adrian memasuki club. Persetanan dengan pakaian yang ia gunakan. Karena memang Adrian belum mengganti baju basket nya.

Akhirnya yang ia cari sedari tadi pun ia temukan. Betapa kacau nya Abram. Mata memerah beberapa botol yang sudah kosong. Dan dua perempuan dengan pakaian minim di sisi kiri dan kanan nya.

"Pergi sana lo pada." Ucap Adrian pada dua perempuan itu kemudian mereka pun melenggang pergi meski dalam hati nya amat kecewa.

"Ngapain lo kesini? Bukan lo suka larang Excel kesini. Setau gue lo itu belum pernah nginjak tempat kaya beginian." Ucap Adrian.

The Secret Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang