Yang udah baca WP ini sampai akhir mending baca lagi 3 part akhirnya soalnya aku ubah alur nya, tapi gak juga gapapa soalnya intinya sama.
_________________________________________
Berdua bersama mu adalah hal yang selalu ku tunggu. Menikmati kebers...
Cinta itu mudah memaafkan meski seberapa besar kesalahan.
_________________________________________
Icha baru saja masuk ke dalam kamarnya sambil menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk dikagetkan dengan sosok Bundanya yang duduk di tepi ranjang miliknya.
"Bunda ngapain disini?"
"Bunda gak boleh masuk ke kamar anak bunda sendiri nih."
"Eh bukan gitu Bun. Aneh aja gitu."
"Kamu cape ya?" Tanya Rika -Bunda Icha- saat melihat wajah lelah anaknya itu.
"Iya lagian Ayah sih beliin Icha mobil jadi kan Icha harus nyetir sendiri."
"Itu hadiah buat anak nya yang udah bikin kita bangga."
"Tapi kan itu berlebihan loh Bun."
"Cha sebelum kamu sama Sakhir lahir ayah kamu itu udah bikin list target apa yang bakalan ia capai. Termasuk ngasih hadiah buat anaknya saat nanti ia tumbuh dewasa dan berhasil."
"Ah so sweet. Jadi kepengen punya suami kaya Ayah. Bunda seneng gak nih dapet ayah sebagai suami bunda?" Goda Icha membuat Rika malu namun kemudian ia mengalihkan topik pembicaraan.
"Udah makan Cha?"
"Belum." Icha baru saja ingin menggoda bundanya. Namun semua itu sirna ketika mendengar kata makan.
"Gini nih udah jadi dokter mah jadi gak teratur makan tuh."
"Yah kan baru kali ini Bun."
"Tapi siang makan kan?"
"Makan kok Bun sama anak-anak."
"Gen Laura?"
"Iya. Eh Bun Gen lagi hamil loh."
"Alhamdulillah.. kapan nyusul?" Goda Rika.
"Bunda mah, calon aja belum ada."
"Belum ada atau masih nunggu yang disana."
"Bunda..." Rengek Icha.
"Yaudah makan yuk! Bunda masakin kamu tumis kangkung terus ayam goreng tak lupa sambal goreng favorit kamu tuh."
"Ah.. Bunda Icha sayang Bunda."
"Bunda lebih sayang Icha."
**
Setelah selesai makan malam bersama dan membantu Rika membersihkan piring-piring nya Icha memilih kembali ke kamar nya.
Drtt..
@abram_m mengimin postingan baru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
