Hyora POV
Inilah aku Kang Hyora...
Oh tidak maksudku Park Hyora!
Jika kalian bertanya mengapa aku harus merubah margaku?
jawabannya adalah karena seseorang yang membuatku gila!
Park Jimin.
Sudah hampir 1 bulan aku menikah dengannya, dan kami memutuskan untuk berpisah dari orang tua kami.
Alasannya adalah kami tak mau hanya bergantung pada orang tua.
Kami berdua, iyah hanya berdua tinggal diapartemen.
Dia benar-benar membuatku bosan setiap harinya, meninggalkan diriku sendiri dirumah dan dia pergi untuk berlatih bermain bola. Itulah kebiasaannya.
bukan, bukan kebiasaan tapi melainkan profesi.
Iya dia adalah seorang pemain bola."Sayang, buka pintunya apa kau tuli!" teriakannya berhasil membuyarkan lamunanku.
"Iya, sebentar." akupun tak kalah teriak dari dalam.
"Kenapa sih? kau sedang apa didalam hingga kau tak memperdulikan aku yang sudah menekan bel itu berkali-kali." tanpa aba-aba ia pun mengoceh bagai beo.
"Aku bosan." jawabku ketus.
Ia mengerutkan dahinya."Aku tak bisa melakukan apapun disini. setelah kau pergi bekerja, aku hanya menonton tv seharian, tidak berguna!" lanjutku.
"lalu?" ia bertanya sambil menekan-nekan remote yang berada ditangannya.
"Aku mau bekerja saja!" ucapku ketus.
Ia refleks terkejut dan mengubah posisi duduknya, mata indahnya berhasil mengunci mataku.
"Tidak, nanti kamu lelah. Bekerja bukan hal yang mudah, sudah aku saja yang mencari uang, apa penghasilanku tidak cukup?" tanyanya.
"Bukan tentang uang Jim, menurutku penghasilanmu lebih dari cukup. tapi aku hanya ingin mencari kesibukan agar aku tidak bosan." aku mencoba menjelaskannya.
Ia masih diam tak menjawab pernyataanku tadi.
5 detik.
15 detik.
30 detik.
5 menit.
10 menit.
Kini ia mendengus kasar.
Sepertinya ia akan mengutarakan pemikirannya yang melelahkan tadi.
"Baiklah, kau boleh bekerja." ia membuyarkanku, dan membuatku membulatkan mataku.
"Benarkah?" tanyaku tak percaya.
"Iya tapi ingat kau tidak boleh terlalu lelah oke?!" Aku pun tersenyum lebar.
"Okey!" jawabku semangat.
"Dan kau tidak boleh terlalu sibuk pada pekerjaanmu, nanti kau bisa-bisa melupakanku." pintanya manja.
Dasar bocah ini.
"iya tidak akan sayang," aku memeluknya manja.
"Janji?" ia mengulurkan kelingkingnya.
"Iya janji." kami pun saling menyatukan kelingking kami, dan Jimin pun mengecup puncak rambutku.
***
First! Nga nyangka udah hampir 6rb+ yang baca, Big thanks buat kalian semua!
![](https://img.wattpad.com/cover/183294773-288-k95622.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS; YOUR HUSBAND
FanfictionIni hanyalah kisah fiksi, jadi tidak perlu dilebih-lebihkan. Tidak ada kerjasama apapun dengan BigHit atau siapapun bahkan cerita ini tidak mencerminkan kehidupan BTS seperti sesungguhnya. Jadi anggap saja ini hanyalah cerita penghibur penggemar yah...