BTS; YOUR HUSBAND

6.Jealous (Jimin X Yoongi)

Hari ini adalah hari libur pertamaku sejak aku berada dikantor mengerikan itu. Begitupun dengan Jimin, ia rela mengambil cuti hanya karena ingin menghabiskan hari ini berdua denganku.

Pasti hari ini adalah hari yang paling menyenangkan karena tidak akan ada gangguan apapun dari pekerjaan kami masing-masing.

"Kamu ngak papa ngambil cuti?" tanyaku memecah keheningan.

"Ngak papa kok, apa sih yang enggak buat kamu." Jawabnya manis.

Seketika senyumku merekah begitu saja.

Tringg! tringg!

Ponselku berbunyi? Siapa yang berani mengganggu hari liburku seperti ini.

Tuan besar is calling...

Dia? Bukannya ini libur? Masih saja merepotkanku.

"Halo ada apa?"

"Hei bisa temani aku tidak?"

"Tidak."

"Hei ayolah bantu aku kali
Ini saja!"

"Kemana? Ini hari liburku
Yang berharga!"

"Sudahlah datang saja
Kita bertemu dikantor ya!"

Tut! Tut!

"Hei!?" teriakanku membuat Jimin tersentak.

"Siapa sih?" tanyanya heran.

"Boss ku, dia menyuruhku untuk datang kekantor." jelasku.

"Dihari liburmu?"

"Iya, tapi aku tak bisa menolaknya." Aku menunduk.

"Aku sudah mengambil cuti hanya untukmu dan kau pergi bersama bos mu itu begitu saja!" ia menaikan nada bicaranya.

"Aku minta maaf, tapi harus bagaimana lagi?!" aku mendengus kasar.

Ia tak meresponku dan berlalu ke kamarnya begitu saja.
Seketika kakiku menjadi lemas.
Dan ini semua karena manusia sialan itu. Lihat saja, aku tidak akan memaafkanmu Tuan besar.

-
-
-
-
-

Aku kini sudah didepan kantor, dan dimana dia? Menyebalkan.

Tin! Tin!

"Hei, ayo cepat masuk!" aku sempat terkejut.

akupun langsung masuk dan menutup pintu mobilnya kasar.

"Kau sudah mengacaukan hariku!" ucapku ketus tanpa menatapnya.

"Hei, kenapa?" tanyanya terkekeh.

Aku diam tak menjawabnya.
Sekarang dimobil ini menjadi hening, tak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.

Setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya mobil ini terparkir didepan mall.

"Hei, apa ini? Mall?" aku sedikit berteriak, lebih tepatnya berteriak.

Ia hanya menatapku malas.
Heh ingin sekali rasanya aku menggigitnya.

Kami berdua pun akhirnya masuk ke mall dan dengan posisi ia didepanku dan aku dibelakangnya.
kamipun terhenti di perbelanjaan pakaian.

Apa ini?
Pakaian wanita? Jangan bilang ia akan membelikanku pakaian.

"Pilih mana gaun yang menurutmu bagus." ucapnya datar.

"Buat apa sih?" aku mendengus.

"Sudah pilih saja!" perintahnya.

Sebenarnya aku sudah tidak bisa menahan diriku lagi karena bisa dibilang aku ini shopingers.
Akupun gemas mulai memilih baju.

"Bagaimana kalo ini?" aku sedikit berputar dan memperagakan gaun itu.

"Coba saja sana." wajahnya memang begitu menyebalkan.

"Harus?" aku menaikan alisku.

Ia tak menjawabku dan berlalu dari hadapanku. Manusia apa dia ini? Sedingin es, sekeras batu dan wajah datarnya. Menyebalkan.

Aku pun masuk ke ruang ganti dan mencoba baju itu.

"Bagaimana?" tanyaku padanya yang sudah ada diluar entah sejak kapan.

Ia terkejut dan refleks, mulutnya terbuka lebar.

"Biasa aja kali!" ucapku terkekeh. Ia pun spontan gelagapan, Lucu.

"Ya-yasudah sudah sana dibungkus." ucapnya gugup.

Aku terkekeh dan langsung mengganti bajuku.

-
-
-
-

Kini aku sudah sampai ke apartemen ku, dipintu aku melihat Jimin melipat tangan didepan dadanya. Mengerikan.

"Dari mana kau larut begini baru pulang?" tanyanya sinis.

"Dari mall." aku berjalan ke arah dapur.

"Bersama boss mu itu." ia menaikan nada bicarnya.

"Hei tidak perlu seperti itu, aku ini hanya menemaninya mencarikan gaun untuk tunangannya nanti. Dia akan tunangan." jelasku, dan diapun membulatkan kedua matanya.

"Sungguh?" tanyanya tak percaya.

"Iya, ini undangannya dan libur yang sudah diambil hari ini akan diganti dengan libur 1 minggu kapanpun kau bisa." aku menyerahkan undangan ku padanya.

"Minggu depan aku cuti 1 pekan." ia tersenyum lebar.

"Perfect." ucap kami kompak dan kami berdua pun tertawa lepas bersama-sama.

***

Anneyong👋🏻
Kali ini aku bikin ffnya agak panjang
Dan makin seru loh😃
Jadi jangan lupa vomment yah😗
I love you❤