"Ayolah hyung!"
Entah berapa kali permohonan itu terdengar di telingaku yang benar-benar lelah ini.
Baiklah, jika dilapangan dia bisa memerintah dan melakukan apapun yang dia mau padaku. Karena apa? Karena dia seorang coach.
Tentu saja! Siapa lagi jika bukan Kim Namjoon. Coach sialan yang memohon untuk aku bertemu seorang wanita yang sama sekali belum pernah aku temui.
"Ayolah hyung! setiap kau latihan dan bertanding, dia selalu memperhatikan dan datang secara diam-diam!" Namjoon masih tetap berusaha.
"Apa dia bisa dibilang fans dari Jung Hoseok ini?" Kata Hoseok malas.
"Mungkin." Namjoon mengangkat kedua bahunya.
"Apa dia berbahaya?" tanya Hoseok lagi.
"Mwo? Dia manusia bukan serigala hyung, apalagi dia itu wanita!" tegas Namjoon.
"Ya! Kau tak boleh menilai seseorang dari gender saja, marak kejadian pencuri wanita berpenampilan cantik, sexi, bahkan terlihat lugu. Tapi kelakuannya tak terduga." elak Hoseok.
Namjoon mendengus kasar. "Hei, secara tidak langsung kau memakinya bagaikan penjahat, dia itu teman dekatku!" geram Namjoon.
"Baiklah-baiklah, Debat denganmu tak akan pernah ada ujungnya! Jadi apa mau-mu?" akhirnya Hoseok mengalah.
"Kau bertemu dengannya sebentar saja, setidaknya jangan buat dia kecewa," ucap Namjoon dengan nada serius.
"Baiklah, dimana?" setuju Hoseok.
"kau datanglah kerumahku besok! Kutunggu kedatanganmu!" Namjoon pun pergi meninggalkan Hoseok yang masih kebingungan.
"Tt-ap tap-ppi!" teriak Hoseok namun tak dihiraukan oleh Namjoon. Kini punggung Namjoon sudah hilang dibalik pintu.
-
-
-
-"Aku benar-benar gugup, sebelumnya aku belum pernah bertemu wanita seperti ini." ucap Hoseok.
Hoseok kini sudah berada dirumah Namjoon yang tinggal sendiri.
Namjoon sudah merencanakan ini sejak awal, ia menyuruh Nami berkunjung kerumah orang tuanya, dan mengatur strateginya.
"Tenang saja, dulu saat aku ingin bertemu Nami juga merasakan hal yang sama denganmu." ucap Namjoon berusaha menenangkan Hoseok.
"Oh iya, bagaimana dengan Nami nonna?" tanya Hoseok panik.
"Dia sedang kerumah orang tuanya, tenang saja." ucap Namjoon lagi.
"Tapi, aku pulang saja ya?" wajah Hoseok kini kembali tidak PD.
"Hyung, semua akan baik-baik saja percayakan padaku!" ucap Namjoon.
"Aku mau pulang saja," Hoseok pun beranjak dari duduknya dan pergi menuju pintu.
"Hyu-ng yung, dengarkan aku hyung" Namjoon berusaha menarik Hoseok agar tidak pulang.
Tapi Saat Hoseok membuka pintunya,,
"Anneyong.." sapa seorang gadis yang sudah berada didepan pintu menggunakan hodie merah muda, rok mini hitam, sepatu converse putih dan rambutnya dibiarkan terurai.
Hoseok dan Namjoon benar-benar terkejut dengan keberadaannya yang tiba-tiba.
"Kau sudah datang? Mari masuk!" ajak Namjoon, dan Namjoon menarik baju Hoseok.
"Duduklah.." seru Namjoon lagi.
Hoseok kini hanya mematung, entah karena ia baru saja melihat bidadari yang turun dari kayangan atau bagaimana akupun tak mengerti.
"Aku harus pergi menjemput Nami, kalian yang tenang saja mengobrolnya yah," izin Namjoon untuk pergi, mereka berdua hanya mengangguk bersamaan.
Setelah keluar dari pintu, Namjoon kembali masuk lewat pintu belakang, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Walau ia tau hal itu pasti tak akan terjadi.
Ini adalah salah satu strateginya, ia tahu jika ia terus berada didalam, Hoseok pasti tak akan mau bicara.
**
"Hai.." ucap gadis itu ramah.
"Oh, Hai.." jawab Hoseok yang begitu gugup.
"Apa aku menyita waktumu?" tanya gadis itu pelan.
"Oh aniya," jawabnya dengan nada yang masih gugup.
"Kau terlihat gugup," ucap gadis itu.
"Benarkah?" tanya Hoseok tak sadar diri, dan gadis itu itu hanya mengangguk.
"Jika aku boleh jujur, sebenarnya ini pertama kalinya aku bertemu dengan perempuan seperti ini, ya semacam kencan." jelas Hoseok.
Gadis itu pun terkekeh. "Kau benar-benar lucu,"
"Aku terlihat aneh ya?" tanya Hoseok panik.
Gadis itu menggeleng sambil tertawa.
"Jangan tertawa terus nanti aku tambah gugup." ucap Hoseok.
"Baiklah-baiklah." angguk gadis itu.
"Oh iya, ngomong-ngomong namamu siapa?" tanya Hoseok.
"Oh, aku sampai lupa memperkenalkan diri." gadis itu menepuk jidatnya sendiri.
"Namaku Song Haera," gadis itu mengulurkan tangannya.
"Jung Hoseok, senang bertemu denganmu." Hoseok pun menjabat tangannya.
"Oh iya, ngomong-ngomong kenapa kau suka padaku? Dan dari mana kau mengetahuiku?" tanya Hoseok heran.
"Saat turnamen waktu itu, aku menemani Nami untuk menonton pertandingan dan tak sengaja melihatmu. Dan sejak saat itu aku mencari tahu kepribadianmu yang bisa dibilang menarik." jelas Haera sambil terkekeh.
Hoseok tertawa terbahak-bahak. "Tak kusangaka ada yang menge-fans padaku juga ternyata."
Haera terkekeh. "Over pd"
"Em, ini sudah sore aku pamit pulang yah," pamit Haera pada Hoseok.
"Eem, boleh aku minta ID line-mu?" tanya Hoseok ragu-ragu.
"Oh, boleh." gadis itu memberikan ponselnya pada Hoseok.
"Sudah, Gomawo." ucap Hoseok ramah.
"Woh, bertukar ID line. So sweet," Namjoon tiba-tiba muncul dari belakang, sontak membuat mereka berdua membulatkan matanya.
"Sejak kapan kau ada disitu? Harusnya kan kau menjemput Nami?" tanya Hoseok bertubi-tubi.
"Aku tak tega meninggalkan kalian berdua," jawab Namjoon datar.
"Jadi kau dari tadi ada disitu?" kini Hoseok kepanikan, dan Namjoon hanya mengangguk dengan wajah nakalnya.
"KIM NAM JOON!!!"
***
Anneyong👋🏻
Sebenarnya aku pusing mau gimana cari topik buat Hoseok ketemu jodohnya ini:vDan aku teringat buku yang dulu pernah aku baca, aku bikin aja tuh yang kaya gitu tapi versi aku😁
Jadi kali ada ide ataupun masukan Dan misal tentang suka atau enggak, komen aja dibawah ok👌🏻
Tapi yang sekiranya komennya yang memotivasi aku gitu loh, biar aku semangat dan bisa update tiap hari💜
Jangan lupa tinggalkan jejak😇
Gomawo😻
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS; YOUR HUSBAND
FanfictionIni hanyalah kisah fiksi, jadi tidak perlu dilebih-lebihkan. Tidak ada kerjasama apapun dengan BigHit atau siapapun bahkan cerita ini tidak mencerminkan kehidupan BTS seperti sesungguhnya. Jadi anggap saja ini hanyalah cerita penghibur penggemar yah...