Vote sebelum baca, comment setelah baca.
Happy reading😊
•••
Joo Hyun berjalan cepat ke arah kamar Taeyeon. Sesekali perempuan itu menghentak hentakkan kakinya sebal karena kembali teringat perlakuan Joon Myeon tadi.
Tidak! Joo Hyun menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengusir pemikirannya. Perempuan itu menghela napas panjang sebelum akhirnya kembali berjalan ke arah kamar Taeyeon.
Tiba di depan kamar Taeyeon, Joo Hyun mengetuk pelan pintu kamar wanita itu. Tidak mungkin sekali jika dia lancang masuk kamar kakak iparnya tanpa permisi.
Diketukan yang kedua kali, barulah pintu berbahan kayu dengan lapisan ukiran bunga itu terbuka. Dilihatnya Taeyeon yang nampak tersenyum manis menyambut kedatangan Joo Hyun.
"Ayo masuk," suruhnya. Joo Hyun mengangguk, lalu mulai melangkah masuk ke dalam kamar diikuti oleh Taeyeon yang tengah menutup kembali pintu kamarnya.
Joo Hyun menerawangkan penglihatannya. Selama tinggal di sini, dia sama sekali tidak pernah masuk ataupun menginjakkan kaki ke dalam kamar Taeyeon.
Jikalaupun dia ingin masuk, pasti akan selalu urung, karena peraturan Joon Myeon yang tidak memperbolehkannya masuk. Katanya, supaya Joo Hyun tidak gelap mata lalu mengambil barang-barang milik Taeyeon tanpa izin. Memang dia kira Joo Hyun punya tampang seperti pencuri?
"Mengapa eonnie memanggilku?" tanya Joo Hyun tidak sabaran. Taeyeon berdecak kesal. Wanita itu mulai berguling di atas tempat tidurnya.
"Duduklah. Tidak baik mengobrol sembari berdiri seperti itu." ucap Taeyeon seraya menepuk nepuk tempat yang masih kosong di sampingnya.
Joo Hyun menatap ragu. Jika dia duduk di atas tempat tidur Taeyeon yang pasti harganya sangat mahal itu, dia takut menjadi perempuan lancang. Ditambah lagi dengan sikap Joo Hyun yang tidak enakkan itu.
Joo Hyun melirik ke arah kursi putar yang tepat berada di sampingnya. Tanpa berpikir panjang lagi, perempuan itu menarik kursinya untuk mendekat lalu mulai mendudukki bokongnya di sana.
Joo Hyun memberikan cengiran singkat ke arah Taeyeon. "Maaf eonnie, aku duduk di sini saja," ucapnya merasa tidak enak.
Taeyeon memutar bola matanya kesal. Padahal sudah hampir sebulan mereka berdua satu atap rumah, tetapi, tetap saja Joo Hyun selalu bersikap tidak enak kepadanya.
"Mengapa Eonnie memanggilku?" tanya Joo Hyun langsung pada intinya. Bukannya Joo Hyun tidak suka mengobrol dengan Taeyeon atau apa, hanya saja Joo Hyun saat ini sangat malas untuk berbicara. Bahkan hanya sepatah ataupun dua patah kata. Mengingat mood-nya langsung memburuk seperti ini karena perlakuan Joon Myeon tadi kepadanya.
Taeyeon yang memang sangat jelas melihat raut wajah Joo Hyun seperti sedang ada masalah, berpikir sejenak. Seketika rasa penasaran mulai menggerogoti pikirannya. Sudah pasti alasan Joo Hyun berubah masam ini ada hubungannya dengan Joon Myeon.
"Apa yang dilakukan Joon Myeon kepadamu?" tanya Taeyeon. Joo Hyun mengernyit. Perempuan itu menunduk sesaat lalu akhirnya menggeleng ragu.
"Bohong." ucap Taeyeon.
Joo Hyun mendongak lalu menggigit bibir bawahnya. Entah apa yang harus dia jawab sekarang. Bohong atau jujur. Jika berbohong lagi, maka Taeyeon akan kembali menyangkal. Jika jujur... Astaga! Joo Hyun tak mau menjadi perempuan yang suka mengadu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS 1] Good Wife: You are a Good Wife (Surene)
FanfictionDrama Series 1 (Marriage Story) - Sad Romance *** Hurt, injured, sad and angry. Empat kata itu akan kalian temukan dalam hari-hari Joo Hyun. Pernikahan paksa ini membuat Bae Joo Hyun harus menahan banyak keperihan karena sikap Kim Joon Myeon yang sa...