06 - Back

3.1K 473 50
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and comment kalian guys!

-----

*Joo Hyun POV

"Ibu ayo makan." ini adalah yang ke sepuluh kalinya aku membujuk Ibu untuk makan. Setelah kepergian Joon Myeon semalam, pria itu sampai sekarang tak kunjung pulang dan membuat ibu semakin khawatir.

Bahkan aku sudah menghubunginya beberapa kali, tetapi tetap saja. Joon Myoen tak mungkin mengangkat teleponku.

Aku semakin panik ketika Ibu kembali menangis, aku mengusap lembut bahu Ibu mencoba menenangkannya. Kasihan ibu, tetapi aku percaya Joon Myeon pasti akan pulang. Aku tahu Joon Myeon sangat menyayangi kedua orangtuanya termasuk ibunya, dia tidak mungkin pergi lama-lama. Mungkin dia sedang menenangkan pikirannya untuk sementara.

Ini semua karena aku. Iya, seandainya saja aku tidak menikah dengan Joon Myeon dan menolak semua ini mungkin keluarga mereka tak akan seperti ini. Mungkin Joon Myeon yang dikenal sangat menomor satukan kedua orangtuanya tidak akan pernah melakukan semua omong kosong ini.

"Ibu, maafkan aku.. Ini semua karena aku," aku menunduk lesu. Air mataku tiba-tiba tumpah. Sesegera mungkin aku menghapusnya, aku tak ingin ibu melihatku menangis.

Ibu menatapku lalu mengelus-elus puncak kepalaku lembut, dia menangkup wajahku.

"Jangan berkata seperti itu. Itu tidak benar, kau tak terlibat dalam hal ini!" ucapnya lembut. Aku kembali menggeleng. Bagaimana bisa aku tidak terlibat dalam semua ini? Jelas jelas Joon Myeon marah karena aku yang tersedak makanan, dan ibu yang memaksa Joon Myeon untuk mengambilkan aku air.

Intinya ini semua karena aku tersedak makanan. Dan omong kosong itu mampu membuat keluarga Joon Myeon menjadi seperti ini.

"Seandainya aku menolak untuk menikah-"

Ibu mendelik, lalu memotong pembicaraanku. Sepertinya dia sedikit tidak terima dengan kelanjutan dari pembicaraan ku itu.

"Apa yang kau katakan huh? Mengapa menjadi menyangkut tentang pernikahanmu dengan Suho? Ini semua tidak ada hubungannya. Kau tidak salah! Dan kau adalah wanita yang tepat untuk Suho nak."

Aku terpaku, wanita yang tepat? Bagaimana bisa? Joon Myeon saja tidak pernah menganggapku tepat.

"Aku hanya merindukan Suho," sambungnya lagi.

Aku mengangguk mengerti, aku tahu seorang ibu tidak akan bisa tenang jika anaknya pergi begitu saja dengan membawa amarah dan tak kembali.

Aku tahu itu. Meskipun aku belum pernah merasakannya.

"Aku yakin, Joon Myeon pasti baik baik saja, jadi ibu harus makan dan melupakan semuanya." aku kembali membujuk ibu, dan demi apapun ibu berhasil aku bujuk. Wanita paruh baya itu mengangguk.

Aku tersenyum senang, ibu mulai memakan bubur yang aku buatkan. Aku berjanji ibu, jika Joon Myeon tidak pulang-pulang, aku akan mengambil langkah. Mencari Joon Myeon adalah langkah yang tepat.

Setelah ibu selesai makan, dan menidurkannya. Aku keluar dari kamar ibu dengan membawa mangkok yang sudah kosong. Ini sudah jam 3 sore dan Joon Myeon masih tak kunjung datang. Entah ada di mana pria itu saat ini?

[DS 1] Good Wife: You are a Good Wife (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang