21 - Taman Kota

3.2K 319 24
                                    

——


Kawasan taman kota yang berada di Kota Seoul kini menjadi tempat tujuan Joo Hyun dan Joon Myeon. Setelah berkeliaran tidak jelas dan mampir ke suatu tempat tanpa tujuan yang ada di pinggir jalan, Joon Myeon akhirnya menarik Joo Hyun kemari.

Suasana di Taman Kota ini terbilang cukup ramai. Mungkin karena efek malam minggu yang memang ditunggu-tunggu oleh seorang pasangan.

Lampu-lampu kecil berwarna-warni yang terlihat berkelap kelip karena hari sudah gelap, membuat suasana hati Joo Hyun terasa nyaman dan tenang.

Layaknya seperti perempuan norak, Joo Hyun menerawangkan matanya dengan mulut yang menganga lebar karena kagum. Badannya dia putarkan untuk bisa melihat sekeliling tempat yang dapat dia jangkau.

Puas dengan apa yang dia lihat, Joo Hyun berdecak tak habis pikir. Selanjutnya yang di lakukan perempuan itu adalah melirik Joon Myeon yang sedari tadi berada di sampingnya.

"Indah?" Pertanyaan itu keluar bersamaan dengan mulut Joo Hyun yang terbuka hendak berbicara juga. Namun, perempuan itu segera mengurungkannya dengan anggukan cepat sebagai jawaban dari pertanyaan Joon Myeon.

"Kau menyukainya?" Lagi, Joo Hyun mengangguk mantap. Munafik jika Joo Hyun harus mengatakan dia tak menyukai pemandangan malam hari yang dia lihat ini. Bahkan ini lebih menakjubkan dari surga dunia. Padahal Joo Hyun belum pernah melihat bagaimana bentuk surga itu.

Setelah percakapan singkat itu, kesunyian kembali menyelimuti mereka. Rasa canggung dapat Joo Hyun rasakan dari cara perempuan itu menautkan kedua jari telunjuknya dan menggigit bibir bawahnya.

Tak lama kemudian, Joon Myeon kembali bersuara. "Tunggu sebentar di sini." Selanjutnya, lelaki itu mulai melangkah. Meninggalkan Joo Hyun yang mengernyit bingung di tempatnya.

Hari yang sangat aneh. Aneh tapi nyata. Joo Hyun berjalan ke arah kursi panjang di dekatnya lalu mendudukinya. Bersamaan dengan itu, Joon Myeon datang dari arah kiri dengan sebuah tas kantong di tangan kanannya. Kali ini lelaki itu tak memakai jacket jeans-nya lagi. Dia terlihat mengenakan overcoat berwarna coklat. Satu tangannya yang bebas Joon Myeon masukkan ke dalam saku overcoat-nya. Berjalan kemari dengan langkah tegap namun luar biasa santainya. Wajah cool-nya membuat siapapun yang melihat itu semakin terpesona.

Tanpa sadar, Joo Hyun menganga lebar. Matanya tak absen meratapi suaminya. Joo Hyun merasa terhipnotis. Selanjutnya, perempuan itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Apa yang baru saja dia lakukan? Joo Hyun kembali memasang tampang datarnya. Dia lebih memilih menatap ke arah lain. Pura-pura tidak sadar akan kehadiran Joon Myeon.

"Udara malam ini sangat dingin. Ambil lah. Aku membelikannya untukmu." Joon Myeon mengulurkan tas kantong itu di depan wajah Joo Hyun, yang diterima oleh perempuan itu dengan kernyitan di dahinya.

"Apa ini?" Tanya Joo Hyun, memandang bingung tas kantong berwarna putih, dengan tulisan besar di depannya, yang Joo Hyun tebak itu adalah nama toko tempat di mana Joon Myeon membelinya.

Joo Hyun mulai membuka tas kantong tersebut. Dilihatnya sebuah kain hangat terlipat di dalam. Dengan segera, Joo Hyun mengeluarkannya.

Overcoat?

Joo Hyun menatap Joon Myeon untuk meminta penjelasan. Tapi, laki-laki itu malah diam. Entah dia memang tidak peka atau malah pura-pura tidak peka.

Sebuah overcoat bermodelan sama dengan yang dikenakan oleh Joon Myeon. Tapi yang menjadi pembedanya hanyalah dari segi ukuran. Overcoat yang dibawa oleh Joo Hyun terlihat sedikit lebih kecil dari yang dikenakan Joon Myeon.

[DS 1] Good Wife: You are a Good Wife (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang