Happy reading💜---
"Karena aku menganggap "Ya" artinya "Ya", sedangkan "Tidak" juga artinya "Ya". Jadi intinya, aku tidak menerima penolakan!" - Bae Joo Hyun.
-
"Apa, Bu?!" Joo Hyun hampir saja menyemburkan isi kopi yang ada di mulutnya. Tak lama kemudian, perempuan itu terbatuk-batuk karena tersedak.
"Pelan-pelan, Nak .." Ji Yang berdecak, menepuk ringan punggung Joo Hyun.
"Kenapa mendadak?" Tanya Joo Hyun. Ia bahkan belum mempersiapkan apapun.
"Memangnya kau tidak menyetujuinya?" Ji Yang balik bertanya, membuat Joo Hyun dilanda bingung.
Pertanyaannya, siapa sih yang tidak mau berbulan madu? Apalagi dengan suami sendiri. Kalau dengan lelaki lain kan beda urusan.
Tapi yang jadi penghalang di sini adalah, hubungan Joo Hyun dengan Joon Myeon tengah renggang. Bagaimana bisa menciptakan momen romantis? Yang ada Joon Myeon malah mengajaknya bertengkar.
Joo Hyun menelan ludahnya susah payah. Bagaimana caranya bulan madu dalam keadaan seperti ini? Apalagi Joo Hyun juga masih sakit hati.
Perempuan itu menatap Ji Yang penuh sarat ketidakpercayaan diri.
"Tapi bagaimana caranya? Joon Myeon membenciku," Cicit Joo Hyun, pelan.
Ji Yang tersenyum. "Suho tidak membencimu, Nak .. Dia hanya belum bisa menerima kenyataan, apalagi ini menyangkut tentang mimpi besarnya."
"Ibu tidak membenciku?" Tanya Joo Hyun lekat, membuat Ji Yang mengernyit.
"Untuk apa?"
"Hampir menghancurkan mimpi Joon Myeon. Ayahku melakukan korupsi di Cotton Group." Joo Hyun menghela napas. Sesak rasanya ketika mengingat apa yang dilontarkan Joon Myeon menyangkut Ayahnya.
"Apa kau mempercayainya?" Tanya Ji Yang.
Joo Hyun menggeleng. Mustahil ia mempercayainya. Joo Hyun kenal betul Ayahnya. Sosok penyayang yang rela melakukan apapun demi membesarkannya.
"Alasanmu sama dengan Ibu. Bae Young sudah lama bersahabat dengan Ayah Dong Gun. Begitu juga seiring waktu Ibu mengenal Ayahmu. Dia sudah seperti Kakak Ibu," Ujar Ji Yang tersenyum meyakinkan.
Joo Hyun menunduk. "Lalu kenapa Joon Myeon mempercayainya? Ayahku tidak sekeji itu Ibu."
"Karena itu menyangkut mimpinya. Ibu yakin Suho salah paham. Dia tidak sepenuhnya membencimu. Suho penuh ego, kau tahu itu. Maka dari itu, salah satu dari kalian harus mengalah. Demi kebaikan kalian juga." Ujar Ji Yang.
"Paman Lee akan mengurus penerbanganmu ke London nanti."
Joo Hyun membulatkan kedua matanya. "London? Nanti?"
"Iya, semakin cepat semakin baik. Kalian perlu waktu berdua. Supaya tidak ada penghalang, maka dari itu Ibu mengirim kalian jauh dari sini."
"Lalu Joon Myeon? Dia tidak akan mau Ibu," Ucap Joo Hyun.
Ji Yang tersenyum penuh arti. "Ibu sudah merencanakannya. Bersiaplah. Penerbangan akan berangkat 4 jam lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS 1] Good Wife: You are a Good Wife (Surene)
FanfictionDrama Series 1 (Marriage Story) - Sad Romance *** Hurt, injured, sad and angry. Empat kata itu akan kalian temukan dalam hari-hari Joo Hyun. Pernikahan paksa ini membuat Bae Joo Hyun harus menahan banyak keperihan karena sikap Kim Joon Myeon yang sa...