SATU: PASSWORD

26.8K 581 9
                                    

Kasih tau aku gimana cara yang paling jitu agar kamu bisa jatuh cinta sama aku

--Annaya--

***

Bel pulang sekolah berdering keras, membuat seluruh siswa bersorak bahagia dan membuat guru yang mengajar segera mengakhiri pembelajaran.

Seorang gadis yang bertubuh mungil, rambutnya panjang sebahu serta memiliki wajah yang oval itu dengan semangat memasukan alat tulisnya kedalam rasel pandanya

"Gina aku duluan ya mau ketemu gebetan!" Seru gadis itu dengan cengiran lebarnya

Gadis yang bernama Gina itu memutar bola matanya malas "sana gih" lalu sesaat tersenyum "itu pun kalau kak Algis mau ketemu sama lo" lanjutnya dengan seringaian puas melihat Annaya yang melotot kearahnya

Edo yang ada di belakang tempat duduk Gina tergelak kemudian berdecak "lo kelamaan ntar si Goblin itu keburu pergi."

Annya menepak jidatnya "oh iya" lalu ia menatap ke arah Gina "tunggu kabar bahagia dari gue ya" lanjutnya kemudian keluar dari kelas sambil berlari kecil

Edo kini duduk di samping Gina "gue kasihan sama Naya, kalau yang dia dapet penolakan mulu gue yakin ujung-ujungnya dia malah dapet luka."

Gina mendesah lalu menatap dalam manik mata Edo "gue yakin meskipun suatu hari Naya akan jatuh lagi, dia tetap akan punya seribu satu cara untuk bangkit.
Ya... meskipun penolakan itu adalah luka yang tak kasat mata, tetapi lama-kelamaan luka itu akan semakin nampak bersamaan dengan rasa sakit. Gue berharap sahabat gue itu strong ngelewatin ini semua."

Gina adalah satu-satunya sahabat Annaya, karena itulah Gina bertekad akan selalu ada disisi gadis itu dalam duka maupun tawa.

Baginya, itulah makna dari kata sahabat.

Edo tersenyum dan mengusap pipi Gina dengan sayang "gue bangga punya pacar kayak lo Gin."

Gina blushing tentu saja. Ia memukul lengan Edo dengan pelan "ah gombal mulu lo Do."

"Yaudah pulang yuk" Edo berdiri kemudian mengulurkan tangan

Gina mengangguk dan menyambut uluran tangan Edo

***

Seorang cowok jakung berdiri diambang pintu kelas. Ia menatap malas cewek yang menghalau jalannya "minggir" katanya dingin

Cewek itu mengerucutkan bibirnya kemudian tersenyum kembali "jangan dingin-dingin dong sama Naya, nanti kalau Naya makin suka Al mau tanggung jawab?" Kata Naya enteng

Cowok itu-Algis hendak melangkah namun Annaya merentangkan tangannya tidak mengijinkan cowok itu keluar kelas

Untung kelas Algis udah sepi, jadi nggak malu-malu'in banget deh. Batin Annaya merasa sedikit lega

"Kenapa lagi sih? Lo ganggu gue tau nggak!" Hardik Algis yang mulai hilang kesabaran

Annaya yang masih tak gentar menatap Algis dengan berani "bilang password dulu, jika sudah Al boleh pergi." Katanya dengan cengiran lebarnya

Algis sudah bosan dan merasa jengah dengan cewek yang nggak waras di depannya ini. Rasanya Algis ingin cepat pulang tetapi karena cewek gila ini ia jadi terlambat untuk sampai kerumah.

Iyain aja deh biar cepet! Batin Algis

"Yaudah, apa?"

Senyum Annaya yang sudah lebar kini makin lebar lagi. Mendengar tanggapan Algis membuat Annaya merasa bahagia bertubi-tubi

Melihat cengiran gadis itu membuat Algis was-was sekaligus bergidik ngeri, baginya senyum cewek itu adalah pertanda buruk yang harus ia hindari.

"Passwordnya aku sayang kamu"

"Hah?" Algis membeo

Ini parah! Kenapa ia mendadak jadi orang tolol sih? Tuh kan, cewek di depannya ini sudah tidak waras!

"Password lo nggak ada yang bermutu dikit apa?" Kata Algis sambil mendelik ke arah Annaya

"Dari semua password yang ada di kepala aku cuma itu yang paling bermutu. Ada sih satu, tapi yakin Al mau ikutin passwordnya? Denger ya passwordnya itu mau nggak jadi pa--" ucapan Annaya terpotong dengan suara berat milik Algis

"Gue sayang lo, udah kan?"

Kemudian Algis melenggang pergi meninggalkan Annaya dengan pipi yang merah merona

Serius nggak apa-apa deh kalau Al ngomongnya nggak pakai hati tapi aku yakin suatu saat Al bakalan ngomong itu lagi dengan perasaannya sendiri.




6 Juli 2019

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang