LIMA PULUH TIGA: DAPET HUKUMAN

2.5K 113 61
                                    

Kalau aku salah, maafin ya. Kadang aku nggak sadar udah bikin kamu kecewa :(
    
                          @story.jpo

 
                          Alnaya

Heppy reading!

***

"ekhm udah selesai main petak umpetnya?" selanjutnya tubuh mereka kaku dengan jantung yang hampir jatuh dari tempatnya.

Suara bass yang terdengar mengerikan itu menyapa indera pendengaran kelima gadis yang berdiri kaku tanpa berniat menengok kearah belakang

Dari suaranya saja mereka tau makhluk apa yang berdiri di belakang mereka sambil mengetuk-ngetukkan beda yang ia genggam di dinding.

Annaya yang berada di paling belakang membalikkan tubuhnya dengan pelan diikuti keempat sahabatnya. Pak Joko makhluk berkumis tebal, perut buncit dan berkepala botak yang menjabat sebagai guru BK tergalak itu  memberi tatapan peringatan.

Tangannya yang memegang penggaris mengambang di udara sambil menunjuk kelima gadis itu "ikut saya." ucap pak Joko kemudian melangkah lebih dulu

Annaya menghembuskan nafas pelan, berhadapan dengan pak Joko layaknya berhadapan dengan algojo yang mengerikan. Mungkin terdengar lebay tapi jika kalian berada di posisi kelima gadis itu mungkin kalian akan berpikiran sama.

Tanpa membuang waktu mereka mengikuti pak Joko yang kini sedang melangkah ke arah lapangan "kalian tau kesalahan kalian apa?" pak Joko mulai bertanya

Mereka menganguk "telat pak" kemudian kembali menunduk saat pak Joko memberi tatapan tajam

"bukan hanya itu!" bentak pak Joko yang membuat Shareen tersentak kaget kemudian matanya mulai berkaca-kaca siap menumpahkan air matanya

"kalian udah berani lompat tembok, bagus ya kalian ternyata keahlian monyet kalian terlatih dengan sangat bagus!"

"bapak gimana sih gak liat apa kalau kita ini manusia? kenapa malah di samaain sama monyet." sela Aletta dengan wajah di tekuk

Pak Joko meradang, menatap Aletta dengan sengit "sekarang kalian hormat tiang bendera sampai jam istirahat, dan kamu" pak Joko menunjuk Aletta dengan penggarisnya "setelah hormat bendera, bersihkan toilet guru."

"tapi pak kenapa cuma saya?! Lagian kan ada cleaning servis pak" sela Aletta tak mau menerima hukuman dari pak Joko

"diam kamu! Apa kamu mau hukuman kamu saya tambah?" ucap pak Joko mengancam membuat Aletta mendengus malas

"udalah Ta gak usah di ladenin." bisik Gina

Aletta memutar bola matanya malas "yaudah iya"

Pak Joko tersenyum puas "yaudah bapak mau ke ruang guru dulu, awas kalau kabur bapak akan tambah hukuman kalian." setelah mengatakan itu pak Joko pergi meninggalkan area lapangan

"sialan banget itu pak tua!" maki Aletta

Gina terkekeh pelan "ya lo tau pak Joko emang gitu, nggak heran kalau istrinya mati muda pasti darah tinggi terus tiap hari"

Mendengar ucapan Gina tawa Aletta meledak "anjir! Bisa aja lo Gin" kemudian Aletta menatap Shareen yang tampak murung "kenapa lo?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang