EMPAT: HARI BERSEJARAH

7.6K 336 5
                                    

Pernah nggak sih kamu khilaf dan mikir buat ngasih aku celah masuk ke ruang hati kamu?

                           --Annaya--


***

Kaki milik Annaya sejak tadi sudah menempel di dekat pintu masuk kantin.

Ia melirik kotak makan yang berisi cake coklat buatannya. Dalam hati ada ketakutan kalau kue buatannya lagi-lagi akan berakhir di tempat sampah.

Gina yang ada di dekatnya mengerti kekhawatiran sahabat karibnya itu. Ia mengusap punggung Annaya dan memberikan seulas senyum.

Senyum Gina seakan tertular membuat Annaya ikut tersenyum. Ia mengerti senyum itu, sangat mengerti.

Annaya mengangguk kemudian melangkahkan kakinya dengan mantap menghapiri meja Algis dan kedua temannya.

Sedangkan Gina memperhatikan dari jauh

Berjuang terus Nay, gue yakin suatu saat perjuangan lo akan terbalas. Gue sebagai sahabat hanya bisa membantu lo di balik layar. Semoga skenario hidup lo bersama Algis akan berakhir bahagia. Goodluck Nay..

Gina berbalik menuju kelas ia harap usaha sahabatnya itu akan berhasil meskipun kemungkinannya hanya satu persen.

Annaya sudah sampai di depan meja Algis. Jantungnya berdetak kencang, rasa gugup tiba-tiba menyerang kekuatannya membuat gadis itu semakin berkeringat dingin.

"Algis, Naya buatin cake coklat kesukaan Algis. Dimakan ya.." kata Annaya penuh harap

Ruben menatap Annaya dengan tidak habis pikir ini anak nggak ada kapok-kapoknya buat deketin Algis Ruben sekilas menatap Algis yang cuek bebek meskipun Annaya bersikap manis terhadapnya hatinya ini terbuat dari es atau batuh sih? Eh kalau di satuin kan jadi es batu haha..

Rafa menyenggol lengan Algis membuat cowok itu menatapnya sambil menaikan satu alisnya seolah bertanya apa?

Rafa mendekat "lo nggak niat buat ngehargain pemberian Naya? Udah berapa ratus kali lo nolak pemberian dia? Seenggaknya buat kali ini, seenggaknya buat dia merasa bahwa usahanya nggak sia-sia."

Sesaat Algis tercenung memikirkan ucapan Rafa

"Cakenya buat gue bisa? Gue suka cakenya juga loh" kata Ruben tiba-tiba membuat Algis melirik ke arahnya

Annaya tersenyum masam "maaf Ben ini Naya bikin susah payah cuma buat Algis, seenggaknya kalau Algis menerima pemberian Naya Ruben boleh minta kok sama Algis asalkan usaha Naya nggak berakhir di tempat sampah lagi." Lirihnya sambil menunduk takut

Lagi-lagi Algis kicep dengan ucapan Annaya

Ruben berdecak takjub "apa sih yang lo suka dari manusia berhati es ini sampai segitunya lo perjuangin dia meskipun dia nggak pernah ngelirik lo?"

Annaya menyinggungkan senyum tipis "Naya cinta sama Algis itu nggak butuh alasan sehingga nggak perlu ninggalin orang yang Naya sayang karena Naya nggak punya alasan buat ninggalin orang itu" kata Annaya dengan nada lirih

Sudut matanya menatap Algis yang masih diam tanpa mengucapkan satu katapun. Jujur jantung Annaya udah kayak habis lari maraton, deg-degan banget ngeliat di doi yang masih diem gitu.

Anjir kenapa gue yang baper batin Ruben dan Rafa kemudian mereka melirik Algis ini anak bego banget sih!

Tanpa mereka tahu jantung Algis berdetak kencang setelah mendengar rentetan kalimat yang di ucapkan Annaya

Please jantung gue diam dong! Lo berdetak di saat yang nggak tepat sih.. gerutu Algis dalam hati

Ia beneran takut kalau detak jantungnya sampai di dengar oleh kedua sahabat somplaknya bisa-bisa dia di buly habis-habisan.

Algis berdiri membuat ketiganya menatap kearahnya. Ia canggung tetapi ia ingin suasana ini segera berakhir.

Tanpa peringatan ia mengambil kotak makan dari tangan Annaya kemudian berguman "thanks"

Annaya masih terpaku, ia mengerjab berulang kali mencoba memastikan apa yang terjadi dan ia dengar barusan.

"Ben, Raf Naya nggak mimpi kan?" Tanya Annaya dengan kedua pipi yang merah merona hanya karena perlakuan kecil yang nggak romantis dari Algis

Rafa dan Ruben yang masih cengo menggeleng pelan. Sumpah mereka sekarang seperti orang bego!

Annaya melangkahkan kakinya keluar dari kantin dengan perasaan yang teramat ringan "aku bakal catet hari bersejarah ini! Hari pertama Algis menerima pemberian aku dan ngucapin satu kalimat."



Jangan lupa buat VOTE dan KOMEN ya guys!

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang