EMPAT PULUH SEMBILAN: TUKANG RUSUH

4.2K 132 20
                                    

Tidak ada satu orang pun yang ingin berpisah dengan seseorang yang di dambakannya.

Kita bicara soal cinta.
Tentang hubungan dua manusia dan kompleksitas perasaannya.

Tidak usah malu-malu bicara cinta, nelangsa, dan luka. Kecuali kamu batu dan sejenisnya.

@peyempuan
ALNAYA

Heppy reading🐼

Algis menghentikan motornya di depan rumah bernuansa klasik. Ia melepas helemnya diikuti gadis yang duduk di jok belakang.

Gadis cantik itu turun dari motor besar yang di kendarai oleh cowok tampan sang pujaan hati. Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Algis tersenyum miring, tangannya terulur mengacak-ngacak surai sebahu gadis itu.

Annaya mendelik "nyebelin ih" kemudian ia merapikan kembali rambutnya

Algis terkekeh kemudian kembali mengacak-ngacak surai Annaya. Gadis itu kesal setengah mati.

"kamu kok rese banget sih, kamu pikir nggak susah apa ngerapiin rambut?" Annaya mendesah "cowok mana ngerti" gerutu gadis itu

Algis tergelak. Ia merasa puas berhasil mengusili gadisnya "sini deh" kata Algis sambil menarik pelan pergelangan Annaya agar lebih dekat dengannya

Annaya hanya menurut menunggu apa yang akan Algis katakan padanya. Satu menit, dua menit, tiga menit mereka hanya bungkam. Algis hanya menatapnya dalam tanpa mengatakan apapun.

Tapi efeknya tuh gede banget! Nggak tau apa Annaya udah deg-degan setengah mati? Kan makin kesel jadinya

"kamu-"

Belum sempat Annaya menyelesaikan ucapannya tangan Algis terulur mengusap pucuk kepalanya sambil sesekali merapikan rambut gadis itu.

"Nay.." panggil Algis dengan sangat lembut

Annaya mendongkak menatap Algis sambil tersenyum tipis "iya?"

"ada hal yang ingin aku tanyakan, tapi aku takut kamu marah." lirih Algis

Annaya mengernyit bingung kini perasaannya sudah mulai tidak enak. Apakah Algis ingin pergi meninggalkannya? Apakah cowok itu sudah naksir sama cabe rawit dan ingin meninggalkannya? Nggak, ini nggak boleh terjadi!

"nggak pokoknya nggak!" tegas Annaya

"Maksud kamu apa?" tanya Algis bingung, "aku kan belum nanya apapun."

"ya sekalian aja nggak usah nanya!" serga Annya dengan galak

"jujur aja deh kamu udah naksir sama cabe-cabe rawit itu kan? Yang suka ganjen dan ngirimin kamu surat tiap hari!"

"Na-Nay denger dulu bukan itu yang mau aku omongin-"

"ooomaaaiigaddd serously ini drama apa sih? Tadi tatap-tatapan ulala sekarang malah berantem, nggak seru lo berdua!"

Annaya dan Algis spontan bungkam dan membalikan tubuh mereka. Ohya mereka baru inget kalau mereka lagi di depan pager rumahnya Annaya, tapi kenapa curut-curut ini bisa disini juga?

Selain teman-temannya disitu juga ada bunda Ayunda dan.. Mama?

Cowok itu mendekat dan mengusap pipi mamanya dengan sangat lembut "mama kenapa bisa disini? Harusnya mama masih dalam proses pemulihan." kata Algis perhatian

Lidya terkekeh "sayang mama tuh bosen banget dirumah sakit makanya mama minta Ayunda bawa mama pulang."

"lagian kalian kenapa sih nggak langsung masuk aja malah mesra-mesraan di depan rumah?" tanya Ayunda dengan nada menggoda

Algis menggaruk tengkuknya yang tidak gatal malu banget kepergok sama camer ya Allah

"itu kamu kenapa mukanya di tekuk gitu, di apain sama Algis?" selidik Lidya

Annaya memajukan bibirnya dan mengadu pada Lidya "mah Algis udah nggak cinta lagi sama Naya, dia udah naksir sama cabe rawit ganjen."

Spontan Algis menatap Annaya dengan tatapan tak percaya "bohong mah, Al nggak mungkin gitu."

"jujur aja deh, kalau kamu udah bosen sama aku ya nggak papa kamu tinggal ngomong aja apa susahnya sih?" lirih Annaya dengan mata berkaca-kaca

Kemudian gadis itu masuk kedalam rumah dan mengurung diri di kamar sedangkan Algis menatap kepergian gadis itu dengan frustasi.

Lidya mengusap bahu Algis dengan sayang "kalian tuh udah dewasa, jadi selesaiin masalah kalian mama nggak mau ikut campur."

"bunda juga nggak mau ikut campur, nih anak-anak udah pada laper bunda mau masak dulu." kata Ayunda sambil menunjuk teman-temannya

"enak banget ya punya ibu kayak bundanya Naya apalagi tiap hari dimasakin makanan enak." ucap Ruben dengan tampang menyebalkannya

"enak sih enak tapi lo nggak usah ngehalu juga, durhaka lo nelantarin nyokap lo sendiri." sindir Gina

"ye siapa juga yang durhaka kampret gue tuh anak yang berbakti ya!" seru ruben ngegas

"dasar tukang rusuh!" tandas Algis kemudian berlalu pergi memasuki rumah Annaya

Ruben, Rafa, Aldi, Damian, Caca, Shareen, dan Aletta memutuskan untuk kehalaman belakang sambil menunggu makanan yang sedang di masak oleh bunda tersayang. Hm nggak tau diri emang!

Algis melewati ruang keluarga namun langkah cowok itu terhenti saat melihat Gerry sedang duduk di sofa sambil membaca koran dan di temani secangkir kopi panas.

"enak banget ya pah" ujar Algis sambil terkekeh

Gerry terkejut dengan kedatangan Algis "sejak kapan kamu disini?" tanya Gerry

"barusan pah" ucap Algis kemudian duduk di samping Gerry

"Naya mana? Kok nggak kelihatan?"

"ngambek, lagi ngurung diri di kamar."

"loh kenapa ngambek? Kamu apain anak papa?" selidik Gerry dengan mata memicing

"papa jangan su'udzon ya, Naya tuh lagi salah paham-"

"salah paham gimana?" tanya Gerry memotong ucapan Algis

Algis berdecih "papa kebiasaan banget suka motong ucapan aku."

"heh curut yang sopan dong sama camer, mau nggak dapet restu?" ancam Gerry membuat Algis mengerucutkan bibirnya dan menatap pria paruh baya itu dengan kesal

"jadi gini.." cowok itu mulai menceritakan salah paham yang terjadi padanya dengan Annaya

Sedangkan Gerry tergelak mendengar cerita calon menantunya "lagian sih kamu jadi cowok bego banget! Sok ambigu salah paham kan jadinya."

Gerry berdem pelan "gini ya, papa bukannya nggak mau bantu tapi papa pengen lihat seberapa hebat kamu bikin anak papa yang paling cantik itu nggak ngambek lagi."

"nggak usah di perpanjang lah pa, bilang aja papa emang nggak mau bantuin aku nggak usah berdalih dengan ngomong bukannya papa nggak mau bantu bla bla bla.." omel Algis sambil meniru ucapan Gerry barusan

Lelaki paruh baya itu tertawa mengejek Algis habis-habisan. Algis mendengus kemudian membuang muka nyesel gue curhat sama om-om



Hai guys maaf bangeeeetttt baru update, niatnya sih hari minggu kemarin bakalan update hanya saja ada satu dan lain hal yang bikin aku jadi nunda update :)

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang