Kudengar fajar dan senja itu sangat indah, namun tidak pernah saling saling menyapa. fajar yang menyambut pagi serta senja yang menyambut malam, itulah alasan kenapa aku tidak ingin mencintaimu layaknya fajar yang mencintai senja namun aku kalah pada waktu sehingga tanpa sadar aku mencintaimu sama seperti fajar mencintai senja dalam diam.
~ALNAYA~
***
maaf, aku telah lancang mencintaimu.. saat ini aku telah menjadi hujan yang jatuh berkali-kali namun merasa takut untuk kembali karena luka telah menjadi gerbang dalam pertemuan, saat ini aku menanti pelangi yang tak kunjung datang. aku hanya bisa berdiri tanpa bisa melangkah lebih jauh sebab aku akan terluka lebih parah jika tak ada yang menggenggam jemariku.
tertanda:
Shareen
gadis bersurai pendek itu menutup buku diarynya, ia terisak dalam diam membuat hal yang ia alami hari ini terkesan menyakitkan. tapi tidak ada salahnya juga menangis ketika kita sudah mencapai pada titik terendah.
"RAFA BRENGSEK!! HIKS.. AKU SALAH UDAH JATUH TERLALU DALAM, DAN SAAT INI AKU MENANGGUNG LUKA SENDIRI~" Jerit Shareen terdengar pilu
"lo nggak usah teriak-teriak gitu, kuping gue sakit nyet!"
"Caca? sejak kapan kamu disini?"
"sejak tadi, kenapa? lo mau ngusir gue?" tukas Caca dengan galak
Shareen mengembungkan pipinya kesal sedangkan Caca duduk bersandar di pohon besar sambil mengunyah permen karet "gue mampusin si Rafa dan Ruben nggak apa-apa kali ya? tanya Caca membuat Shareen melotot
"jangan Ca aku mohon"
"lo sakit karena Rafa, lo terluka karena Rafa, apasih yang membuat lo sampai segitu cintanya sama dia?!" teriak Caca
karena gue juga sakit Shareen
"Rafa berjaji akan menjadi pelangi buat aku" lirih Shareen
"hanya itu? lo udah sejatuh ini karena janji busuknya dia? seriously?"
"aku cinta sama dia Ca, aku udah berusaha hapus perasaan aku tapi nggak bisa aku benar-benar nggak bisa lupain perasaan itu!" lirih Shareen
gue pun sama, tapi gue berusaha untuk nggak terlihat sedih di depan lo.
"ini semua juga karena si Gina, ah sialan."
flashback on
Bel istrahat berdering keras membuat siswa-siswi bersorak senang terutama XI Ips2 meskipun guru pengajar belum beranjak dari tempat duduknya, bu Tuti pengajar biologi itu memaklumi karena mungkin mereka sudah jenuh mengikuti pelajaran yang menguras energi dan otak.
bu Tuti mengedarkan pandangan, ia tersenyum ketika melihat Shareen masih duduk manis ditempatnya "Shareen, kesini sebentar ibu mau minta tolong sama kamu."
Shareen yang merasa namanya disebut segera beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri bu Tuti yang tersenyum kearahnya "iya bu ada apa?" tanya Shareen sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNAYA
Fiksi RemajaCover by @wira.ptra Annaya Astra Ayudhya tidak pantang menyerah membuat seorang Algis Ganendra Alvaro jatuh cinta kepadanya. Gadis itu tidak pernah kehabisan akal untuk mengganggu seorang Algis, cowok yang terkenal dengan sifat dingin dan kejudesan...