EMPAT PULUH TUJUH: TEMAN BARU

3.3K 115 6
                                    

Hari ini adalah senin, dimana semua sekolah akan melaksakan kegiatan rutinitas yaitu upacara bendera.

Algis mengendarai motor besarnya dengan Annaya yang duduk manis di jok belakang sambil memeluk pinggangnya.

Gadis itu terlihat sangat bahagia terbukti dari bibir bungilnya yang tidak ada hentinya menyunggingkan senyum tipis. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Algis membuat cowok itu ikut tersenyum.

Mereka memasuki gerbang sekolah. Kehadiran keduanya menarik perhatian para siswa-siswi lain kemudian di susul Edo dan Gina, Ruben dan Caca,  Rafa dan Shareen, Aldi, Damian dan..."

"eh itu siapa?" tanya Gina

"udah punya gandengan toh" imbuh Ruben

Gadis itu turun dari motor besar milik Damian diikuti cowok itu setelah memakirkan motornya di samping motor Aldi

Damian menyugar rambutnya dan berjalan kearah teman-temannya sambil merangkul Aleta yang menunduk malu

Ruben ikut menunduk untuk melihat lebih jelas wajah cewek yang datang bersama Damian tetapi cubitan di telinganya membuat Ruben spontan berdiri tegak "aa..sakit Ca" rengek Ruben

"mata lo jelalatan mau gue bantu benerin mata lo hah?!" kata Caca dengan galak

"a..ampun Ca nggak ngulang sumpah deh!" kata Ruben berusaha melepaskan tangan Caca dari telinganya

Caca melepaskan tangannya sedangkan wajah Ruben sudah memerah membuat teman-temannya tergelak gila! Masih pacaran aja gue udah kena kekerasan gimana udah nikah ya? Mungkin gue bakalan di mutilasi

Damian bergidik kemudian mengkode Rafa untuk mewawancarai cewek yang datang bersama Damian.

Aleta yang masih menunduk menyenggol perut Damian. Damian tersenyum lebar "kenalin ini calon istri gue."

Aleta perlahan mengangkat kepalanya  membuat siapapun akan terpesona dengan wajah cantik cewek itu "hai, nama gue Aleta."

Aleta menyodorkan tangan kanannya untuk berkenalan, Annaya menyambut lebih dulu "nama gue Annaya, lo bisa panggil gue Naya." ucap Annaya diikuti teman-teman lainnya

Ruben merasa familiar dengan wajah gadis itu membuat cowok itu berpikir keras berusaha mengingat "lo cewek yang di bandara itu kan? Cewek yang ngerusuh dan ngatain temen gue kan? Ngaku lo!" cerocos Ruben dengan heboh

Aleta mendelik "lo ngatain gitu kayak gue pelaku utamanya aja, kalau Damian nggak nabrak gue kan gue juga nggak bakalan ngerusuh di bandara!"

"terus kenapa lo deket-deket sama temen gue?!" kata Ruben mulai ngegas Caca yang melihat itu berusaha untuk tidak mencabik-cabik pacarnya

"Damian temen kamu nih ngeselin banget!" adu Aleta membuat Damian gemas

"gue ulangin yah, cewek yang di samping gue ini adalah calon istri gue." jelas Damian membuat Ruben bungkam

Aleta memeletkan lidahnya mengejek Ruben. Gina yang melihat itu menyeringai "yes gue punya temen buat ngebully Ruben."

"kok lo mau-mau aja sih punya calon bini yang modelannya kek kunti gitu!" imbuh Ruben menatap Damian tidak terima

"lah suka-suka gue dong, Ca pacar lo nih pagi-pagi udah bikin gue mules!" adu Damian pada Caca yang sedari tadi bungkam

"halah lo pake ngadu segala, aduan lo nggak bikin nyali gue ciut tau nggak!" seru Ruben

Damian menghela nafas pelan meladeni Ruben sama aja meladeni orang yang sakit jiwa takutnya malah ikutkan stres jadi cowok itu memilih mengucap pipi tembem Aleta

Aleta juga sedari tadi mendelik kepada Ruben, pertemuannya dengan cowok itu tidak berkesan baik jadi Aleta tidak perlu repot-repot berbaik hati dengan Ruben.

Mereka baru menyadari banyak pasang mata yang memperhatikan mereka terutama pada sosok Aleta yang tampak asing di tambah Damian yang memperlakukan gadis itu dengan spesial.

"ohiya kak Rinai gimana bang?" tanya Annaya

"Rinai lagi fokus buat kuliah, abang nikahin Rinai setelah lulus aja deh" kata Aldi

"loh kenapa? Kan kesepakatannya setelah lulus wisuda"

"itu kelamaan abang udah nggak tahan." ujar Aldi dengan tampang sok polos

Mereka melewati Aldi tidak lupa Caca menimpuk wajah Aldi dengan buku sejarah setebal tiga centimeter "sakit woi!"

"wajah bang Aldi memuakan makanya Caca timpuk pake buku biar nyadar!"

                          🍁🍁🍁

Upacara telah selesai beberapa menit yang lalu. Algis dan teman-temannya pergi ke kantin membeli air mineral sedangkan Annaya menemani Aleta ke ruang guru untuk menanyakan kelas gadis itu.

Hari ini Aleta resmi menjadi murid di SMA Negeri 1 Bandung. Damian menyekolahkan gadis itu lagian setelah lulus mereka akan segera menikah dan membina rumah tangga bersama itu komitmen mereka.

"permisi bu" sapa Annaya ketika memasuki ruang guru

Gadis itu menghampiri wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda, rambutnya di sanggul serta polesan make up yang tidak berlebihan. Wajah ramah itu tidak membuat siapapun sungkan untuk bertanya.

"ini ada murid baru bu namanya Aleta mau menanyakan kelasnya." jelas Annaya

Bu Mira melepas kacamatanya kemudian menatap Aleta dengan senyum mengembang "ah iya, kamu duluan saja ke kelas lima menit lagi saya akan mengantar Aleta ke kelasnya." kata bu Mira

Annaya mengangguk kemudian menepuk pelan pundak Aleta "gue duluan ya kalau ada apa-apa hubungi aja gue atau temen-temen yang lain."

"oke" sahut Aleta sambil mengedipkan matanya

Annaya keluar dari ruang guru berjalan melewati koridor yang hampir sepi karena jam pelajaran sudah di mulai. Hanya ada beberapa siswa yang masih berdiri di lapangan karena tidak mengikuti upacara bendera.

Gadis itu menaiki undakan tangga untuk bisa sampai ke kelasnya. Ia mendorong pintu XI Ipa 4 dan mendapati teman-temannya sedang duduk berkelompok.

"oi gimana pacar gue?" tanya Damian setelah Annaya menarik kursi dan duduk di samping Gina yang menyuapi Edo dengan kentang goreng

"udah lo tenang aja, bu Mira yang ngurus kelasnya."

"ohiya bokap lo..." Annaya merasa tidak enak melanjutkan ucapannya

Cowok itu menghela nafas "bokap gue baik-baik aja kok, lo nggak perlu khawatir."

Annaya menghela nafas lega "gue berharap semuanya akan baik-baik aja, kita akan hidup bahagia dengan pasangan masing-masing."

"gue setuju dengan ucapan lo Nay iya kan sayang" kata Gina ikut nibrung sambil melirik Edo

"iya semoga aja" kata Edo sambil terus mengunyah kentang goreng






HAI KETEMU LAGI SAMA ALNAYA JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN YA!💙

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang