DELAPAN: PASAR MALAM

7.2K 298 0
                                    

Kalau mau sedih ya sedih aja dulu, besok lo harus bahagia.

           
                         --Annaya--

***

Setelah hampir tiga jam lamanya berkutat dengan buku tugas akhirnya selesai juga. Annaya menghela nafas berat, tugas dari bu Mersi ternyata mematikan.

Setelah menghukumnya lari keliling lapangan, guru galak itu malah memberikan tugas yang bejibun membuat gadis itu hanya mengusap dada dan bergumam kata sabar berulangkali.

Annaya bahkan sempat berniat untuk memutilasi guru itu tetapi nyatanya akal sehatnya masih berfungsi sehingga ia hanya menggeleng pelan sekaligus beristiqfar berniat mengusir setan yang berusaha menjerumuskan dirinya.

Gadis itu berdiri setelah beberapa jam duduk di atas karpet beludru kemudian ia merenggangkan badannya membuat gerakan-gerakan kecil untuk membuat tubuhnya sedikit lebih ringan dan rileks.

Ia menuju ke dapur. Membuka lemari es dan mengambil sebotol air dingin, menuangkannya isinya kedalam gelas kemudian meneguknya hingga tandas.

Jam sudah menunjukan pukul enam lebih dari tiga puluh menit. Ia lantas teringat sesuatu.

Dengan segera ia membuka ponselnya dan melihat catatan kecil yang ia ketik di memo

Pembukaan pasar malam

"Ah...ya pasar malam" Annaya bergumam sambil menyinggungkan senyum

Selain suka cofee late, baca novel, makan, tidur, nulis diary dia juga sangat suka dengan hal yang berbaur pasar malam.

Terkadang mamahnya suka heran, gadis itu lebih suka ke pasar malam di bandingkan ke Mall.

Annaya dengan cepat menaiki undakan tangga dan segera mengganti pakaiannya.

Ia hanya menggunakan hody yang bergambar panda, bawahan celana jeans selutus serta sepatu snakers putih.

Terkesan sederhana dan simpel tapi itulah Annaya gadis yang nggak mau ribet dan banyak gaya.

Jarak pasar malam dengan rumahnya tidak terlalu jauh mungkin hanya berjarak seratus meter sehingga ia tidak perlu menggunakan mobil untuk sampai kesana.

Setelah beberapa saat menyusuri jalanan setapak gadis itu sudah sampai di tempat tujuannya.

Matanya penuh binar tatkala melihat bianglala yang berputar pelan di sana apalagi kora-kora yang sangat memacu andrenalin.

Dengan langkah cepat gadis itu masuk ke dalam. Sebelum menaiki semua wahana yang ada di sana Annaya ingin mencicipi jajanan yang ada di sekitarnya.

Bayang-bayang makanan kini berputar di otaknya membuat perutnya mendadak keroncongan meskipun sebelum kesini ia sudah makan.

Tetapi tetap saja, makanan itu prioritas utama. Dan Annaya tidak akan ragu-ragu untuk mencicipi semua makanan yang ada di sini.

Kakinya melangkah dengan riang. Menyinggahi satu persatu jajanan yang membuatnya ngiler

Surga makanan!

Sudah banyak makanan yang ia cicipi dari kentang rebus, somay, nuget, pentolan, gulali, martabak telur, es cendol dan sekarang ia berdiri di tempat penjualan es cream

Dasar perut karet!

Setelah memdapatkan es cream rasa coklat ia duduk di bangku panjang yang tak jauh dari tempat penjualan es cream tadi.

"Hiks abang dimana.."

Annaya tersentak mendengar suara gadis kecil yang menangis

Mengedarkan pandangan, ternyata gadis itu duduk di bawah pohon sambil menunduk sesekali menyeka pipinya yang basah.

Annaya berdiri. Ia berniat menghampiri gadis kecil itu.

"Dek kamu kenapa nangis?" Tanya Annaya lembut membuat gadis kecil itu sontak mengangkat kepalanya

Tangisnya kini makin pecah membuat Annaya makin bingung dengan situasi yang ia hadapi

"Ily pisah dari abang, Ily takut, Ily mau abang!" Rengeknya membuat Annaya merasa iba

"Yaudah kamu udah makan belum?" tanya Annaya

Gadis kecil itu menggeng pelan "belum"

"Yaudah gimana kalau kamu makan dulu terus habis itu kita cari sama-sama abang kamu, gimana setuju nggak?" Tanya Annaya

Gadis kecil itu mengangguk semangat kemudian mengulurkan tangannya bermaksud berkenalan " namaku Ily, nama kakak?"

Annaya tersenyum lembut " nama aku Naya"

ALNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang