Kediaman rumah bercat abu-abu itu telah ramai oleh para tamu undangan hari ini adalah perayaan ulang tahun seorang gadis SMA yang tengah merayakan sweet seventeen nya. Sang tuan rumah sibuk dengan para tamu yang kebanyakan teman kerja orang tuanya. Kadang ia binggung siapa yang sebenarnya merayakan sweet seventeen." Mitha ngelamun mulu" Tegur sang mama.
" Eh ma. Mitha binggung ini siapa yang ulang tahun. Tapi kenapa temen mama sama papa yang banyak? " Gumam Mitha
" Biarin, mama tuh gini biar kamu cepet punya pacar. Kebetulan anak nya temen mama cakep semua. Nanti mama kenalin ok" Jawab yuli sambil tersenyum.
" Mama, Mitha nggak mau pacaran. " Elak Mitha
" Terserah kamu. Tapi mama mau harus ada yang kamu pilih. Titik" Jawab yuli lalu berlalu meninggalkan sang tuan putri sendirian.
" Hmmm, maaf kakak yang ulang tahun ya? " Tanya bocah SMP dengan gaun biru langit nya
" Iya" Jawab Mitha sekenanya.
" Kak, ini ada kado buat kakak. Sekali lagi selamat ulang tahun ya kak" Ucap gadis itu lalu memberikan sekotak kado dibalut kertas kado bergambar koala ditambah pita biru.
" Thanks " Jawab Mitha. Gadis itu lalu tersenyum.
" Nama kamu siapa? " Tanya Mitha. Jujur ia sangat canggung.
" Shireen kak"jawabnya polos.
" Salken" Ucap Mitha. Jujur ia sangat canggung. Tapi tak apalah.
" Shireen " Panggil seseorang yang membuat Mitha dan Shireen menengok ke sumber suara
" Kak Vano" Jawab shireen.
" Kamu kemana aja. Kakak cariin tau" Tanyanya
" Tadi aku ngasih kado buat kak Mitha" Jawabnya polos. Menurut perkiraan Mitha gadis itu sepertinya baru kelas 8.
" Yaudah sekarang kita ka ayah sama bunda ya" Ajaknya.
" Kak, aku bukan anak kecil lagi" Lontar nya
" Emang bukan. Tapi dimata kakak kamu itu adalah bidadari yang harus kakak lindungin. " Goda sang kakak menarik hidung mancung milik Shireen
" Kakak" Lontar Shireen.
Mitha yang melihat itu hanya tersenyum. Membayangkan mempunyai seorang kakak yang begitu perduli dengan adiknya saja ia sudah bahagia. Sayangnya ia terlahir sebagai anak tunggal.
" Oh ya kak, kenalin ini namanya kak Mitha" Ucap Shireen.
Vano menatap sekilas wajah Mitha. Sepertinya ia sangat familiar dengan wajah itu.
" Lu sekolah di SMA negri 1 bakti bangsa kan? " Tanya Vano
" Iya kenapa? "Tanya Mitha
" Lu nggak kenal gw? " Tanya Vano. Mitha binggung sepertinya ia tidak pernah melihat orang yang berdiri di depan ya. Atau mungkin dirinya yang jarang keluar dari kelas. Bukan hanya Mitha tapi juga Shireen. Shireen tampak begitu kesal karena ia dikacangin. Tau akan begini labuh baik ia tak memperkenalkan mereka.
" Vano " Suara melengking itu mengema mebuat siapa saja menutup kuping.
" Eh Mitha, lu kok nggak bilang sih kalau Vano ada di ultah lu" Tanya seorang perempuan dengan rambut dibiarkan diurai.
" Nama lu Vano? Oh anak IPA yang katanya famous itu? " Tanya Mitha
" Nggak katanya doang tapi kenyataan kalau gw famous" Lontar Vano
" Lu Mitha? Si kebanggan anak ips? " Tanya balik Vano
" Iya kenapa nggak suka? " Mitha menaikkan sebelah alisnya
" Denger ya. IPA jauh lebih baik daripada IPS "Lontar Vano. Murah tak menggubris, ia lebih memilih melenggang pergi meninggalkan Vano yang tengah tersenyum kemenangan.
*
" Oh ya Kinar kenalin ini anak saya namanya Mitha" Ucap yuli tersenyum ke arah Mitha tapi Mitha malah sibuk bermain handphone mengecek updatenya BTS.
" Anak kamu cantik ya" Puji kinar.
" Mitha jangan main HP terus. Taruh hpnya" Pinta yuli
" Iya" Jawab Mitha.
" Bun, si Shireen kambuh" Lontar seseorang yang baru tiba lalu duduk di samping Kinar.
" Adik kamu kenapa? " Tanya Kinar
" Nggak tau katanya ada tamu. Tamu apa coba orang lagi dirumah orang" Jawab Vano sambil memainkan handphone nya lebih tepatnya main game.
" Ehmm, Shireen nya dimana? " Tanya Mitha
" Deket kolam renang " Lontar Vano tanpa menatap Mitha.
Mitha lalu bergegas menuju tempat dimana Shireen berada. Ia merasa kasian ketika mendengarnya. Karena jujur ia sebelas duabelas dengan Shireen bila sedang kambuh.
" Kamu tiduran di sofa dalam gih, abis itu perut kamu olesin pake minyak kayu putih" Lontar Mitha sambil memberikan sebotol minyak kayu putih.
" Thank's. Tapi aku nggak kuat jalan" Jawab Shireen
Sebuah punggung siap mengondongnya. Punggung kokoh itu ditambah bahu lebarnya. Yang bisa dibilang tindakannya cukup gentle di mata Mitha yang mulai terpana oleh Vano.
" Kak, pulang aja yuk" Ajak Shireen
" Acaranya belum kelar" Jawab Vano
Hening
" Hmmm, lebih baik Shireen dibawa ke kamar gw aja. Tapi lu kuat nggak? Silatnya kamarnya ada di atas? " Tanya Mitha
" Gw kuat" Jawab Vano. Lalu berjalan menaiki tangga.
Murah membukakan pintu kamarnya untuk Vano yang tengah mengendong Shireen. Lalu dengan perlahan Vano membaringkan Shireen di kasur berwarna kuning milik Mitha
" Gw titip adek gw ya" Ujar Vano
" Hmm" Jawab Mitha
Shireen perlahan membuka mata. Sakit di perutnya juga telah berangsur membaik setelah dioleskan minyak kayu putih. Ia meneliti setiap bagian kamar.
" Kak Mitha fangirl? " Tanya Shireen
" Iya" Jawabnya.
Ekor mata Shireen terus memilih setiap kamar yang berisi berbagai macam merchandise dari beberapa band Korea. Tapi lebih didominasi oleh barang BTS.
" Army? " Tanya Shireen
" Temen Shireen juga banyak yang jadi army. "lanjut Shireen. Berceloteh panjang lebar. Mitha tersenyum dan menyimak dengan baik. Baginya ia berasa mempunyai seorang adik perempuan yang mengisi kekosongannya
______________________________________
Assalamu'alaikum...
Ini cerita aku yang ke 5 lho☺
Jangan pernah bosen ya sama cerita aku... Cerita ini bisa dibilang sekuel dari cerita aku yang belum kelar☺. Hayoooo tebak apa?
1.my story: twins
2 be my love
Or
3.happy????????
Binggung? Sekedar info tapi nggak guna ini part yang aku bikin lumayan panjang sampe +800
Biasanya aku bikin kurang lebih 500 kata.So,happy Reading.
Jan lupa ditebak... Eaaaa
Di revisi 😅
Setelah aku baca lagi banyak typo nya 😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
No status ✅
Teen FictionC O M P L E T E D Komitmen. Misi mereka adalah itu. Karena menurut mereka lebih baik berteman. Selain mereka tidak ingin pacaran mereka juga tak ingin hubungan pertemanan yang telah terjalin berubah menjadi musuh ketika putus. Banyak yang mendukung...