Shireen tampak berjalan beriringan dengan seorang laki-laki di tengah ballroom hotel yang sudah di desain semewah mungkin
" Mbak kia " Panggil shireen langsung mengangkat gaun nya hingga mencapai betis membuat laki-laki disebelah nya menahan tindakan shireen yang absurd itu
" Ih kak bagas apaan sih, aku mau nyamperin mbak kia " Protes shireen
" Liat gaun kamu? " Sindir bagas, shireen hanya bisa mendengus sebal lalu berjalan dengan angun ke arah perempuan berhijab yang tengah berbincang dengan seseorang laki-laki
" Mbak kia " Panggil shireen lalu duduk di samping kia.
Tubuh shireen membeku ketika matanya menatap seorang laki-laki yang selama ini mencoba ia jauhi. Sadar akan hal itu bagas duduk di samping shireen dan mengenggam tangan shireen lembut
" Hai " Jawab kia menatap shireen dan bagas bergantian
" Ini siapa? " Tanya kia
" Saya pacaranya shireen " Jawab bagas membuat shireen membulatkan matanya karena itu bukanlah fakta sebenarnya
" Lho bukannya.... "
" Shireen nggak pantes bersanding dengan lelaki brengsek yang mutusin perempuan cuma karena alasan LDR " Sindir bagas melirik angga membuat pancaran kemarahan keluar dari wajah kia menatap garang om nya tersebut
" Maafin om angga ya reen " Pinta kia. Shireen hanya diam membuat angga memilih pergi
" Kak Mitha mana? " Tanya bagas mengalihkan topik pembicaraan . Ia bisa merasakan genggaman tangan shireen kuat mencengkram tangannya
" Mitha tadi udah pulang duluan katanya mau ngerjain tugas" Jawab kia
" Kakak pamit duluan ya " Pamit kia yang dibalas anggukan kepala oleh shireen dan bagas
Hening
Bagas dan shireen sama-sama melepaskan genggaman mereka dengan canggung
" Jadi kalian berdua kapan mau nyusul abang dicky yang tampan tiada tara? " Tanya dicky mengagetkan shireen dan bagas
Laki-laki dengan baju jas hitam itu tertawa geli melihat wajah terkejut shireen maupun bagas.
" Yaudah kakak pamit ya mau nemuin tamu yang lain " Pamit dicky sadar dirinya menganggu kemesraan kedua remaja tersebut
Hening
" Mau pulang? " Tawar bagas setelah keheningan cukup lama
Shireen hanya menganggukan kepalanya lalu meraih tangan bagas yang tepat berasa diwajah nya dan membalas senyuman manis milik bagas
*
Mitha keluar dari dalam mobilnya lalu mendengus sebal karena mobilnya yang tiba-tiba mati mendadak.
Ia menyusuri jalanan yang sepi dengan gaun yang masih melekat di tubuh nya sambil sesekali menggerutu dikarenakan tidak ada satupun taksi yang lewat belum lagi ponsel handphone nya mati membuat nya terpaksa meninggalkan mobil kesayangan di jalanan tersebut
Sebuah klakson motor membuat Mitha secara reflek memegangi dadanya
" Eh maaf ngagetin " Ucap seseorang membuka kaca helm nya
" G.. Glen " Mitha tersenyum. Glen memarkirkan motornya, membuka helm nya lalu menaruh nya di stang motor dan turun menghampiri Mitha
" Lama nggak ketemu ya. Apa kabar? " Sapa Glen membuat Mitha gelagapan
" Ba.. Baik " Jawab Mitha mencoba tersenyum walau canggung
" Gimana kabar kamu sama Vano " Tanya Glen terdapat raut sendu diwajahnya membuat Mitha sedikit bersalah
KAMU SEDANG MEMBACA
No status ✅
Teen FictionC O M P L E T E D Komitmen. Misi mereka adalah itu. Karena menurut mereka lebih baik berteman. Selain mereka tidak ingin pacaran mereka juga tak ingin hubungan pertemanan yang telah terjalin berubah menjadi musuh ketika putus. Banyak yang mendukung...