14. Modus

48 3 0
                                    

Vano sedang membolak-balikan buku pelajaran milik kia

" Van, gw udah " Ucap kia menyodorkan sebuah buku tulis dengan coretan soal didalam nya beserta jawaban

Vano memeriksa nya dengan teliti

" Ini lu salah di nomer 3 seharusnya lu liat cari dulu berapa nilai x nya baru nanti lu bagi terus ditambah" Ujar Vano mengarahkan jarinya ke soal-soal. Kia fokus memandang Vano yang tengah memberi arahan

" Dah ngerti? " Tanya Vano. Kia mengangguk

Vano terdiam memandang kia yang tengah menatap nya

" Kerjain, jangan suka ngeliatin gw kalau lagi belajar. Gw ngajarin lu bukannya jadi manequin yang bisa lu liatin " Lontar Vano yang berhasil membuat kia meneguk saliva nya berkali-kali

" M.. Maaf " Lirih kia bersalah

" Sekarang lu kerjain, kalau ada yang binggung nanya " Ucap Vano mem perhatikan kia

Kia yang merasa di perhatikan menjadi salah tingkah dan  mengerjakan tugas dengan asal-asalan.

" Kok, jawabannya itu sih? Seharusnya lu bagi bukannya dikali " Ujar Vano mengambil penghapus dari kotak pensil milik kia

" Nah sekarang lu hitung, jangan salah lagi" Vano kembali menatap tangan kia yang menari-nari di buku tulis tersebut.

Vano tersenyum saat kia mengerjakan dengan benar

" Sebenarnya lu tuh bisa, jangan nyerah " Ucap Vano

" Sekarang gw kasih materi yang  kemarin lu bilang nggak bisa" Vano mengambil  buku tebal milik kia

" H.. Hai Vano, gw boleh minta ajarin juga nggak? " Tanya tere merapihkan kacamatanya

" Sibuk " Jawab Vano

" Please Vano, ini satu soal doang kok gw takut nanti pas di ujian bu pipit gw nggak bisa " Pinta Tere

" Hmm"

Tere duduk berhadapan dengan Vano. Vano kembali memberikan penjelasan tentang materi yang kia tidak ketahui

" Ini nih Vano, gw nggak ngerti kok bisa sih hasilnya segitu?  " Ucap Tere memotong ucapan Vano. Vano diam dan menatap Tere lalu melanjutkan berbicara dengan kia

" Oh jadi gitu van caranya. Terus kalau yang ini? " Tanya tere menunjuk salah satu soal di buku paket tersebut

Vano menjelaskan dengan sabar.

" Lu dah ngerti kia? " Tanya Vano

" Gw ud.."

" Gw belum van, ajarin lagi ya? " Pinta Tere

" Minta ajarin kia gih. Dia dah ngerti " Ucap Vano berlalu pergi

" Gw mau nya diajarin sama lu " Ucap Tere memegang lengan milik Vano. Vano membanting tangan milik Tere di udara untuk melepaskan pegangan itu

" Terserah lu, kia lu beresin kita belajar di perpus aja " Lontar Vano berjalan terlebih dahulu ke luar kelas

Kia membereskan meja nya dan membawa beberapa buku untuk ia bawa ke perpustakaan

Sedangkan Tere ia terlihat sangat kesal. Dicky masuk kelas dengan menenteng sebuah minuman botol

" Ngapa tuh muka ditekuk? " Tanya dicky duduk di mejanya

" Bodo " Jawab Tere duduk di bangku nya

" Yeuh gw kan nggak tau, orang gw baru dateng. Udah lu cerita aja mumpung cuma kita berdua " Ujar dicky mengengam tangan Tere

" Gw sebel masa si Vano malah deket sama Mitha, apalagi si kia ikut-ikut an sok cantik banget tuh cewe " Ucap Tere

" Yang sabar ya bebeb ku " Jawab dicky mengacak rambut Tere

" Ish dick rambut gw " Lontar Tere kesal

" Gw udah comeback kesini terus rencana gw gagal. Bt, lu jangan diem aja dong katanya lu mau bantuin gw? " Tanya Tere

" Iya gw bantuin kok, apa sih yang enggak buat pacar ku tersayang " Jawab dicky tersenyum hangat

" Nanti pulang sekolah aku ngapel kok ke kelas Mitha " Lontar dicky sambil tersenyum

" Oh, kalau gw sih mau langsung ke kafe ketemu pacar " Tere tersenyum

" Pacar lu ada berapa? " Tanya dicky kesal

" 8 Itu belum termasuk gebetan + mantan dan sejenisnya "

" Oh baru 8  aku udah 10  gebetan ada   21 mantan baru 16 dikit kan? " Dicky tersenyum ke arah Tere

" Ngaco segitu dibilang dikit " Tere menoyor kepala dicky

" Kadang gw binggung kita terikat dalam satu hubungan tapi nggak ada rasa terus apa namanya " Tanya dicky serius

" Gw ingetin sekali lagi ya, kalau bukan karena bokap gw yang maksa gw buat dijodohin sama lu gw ,gw ogah kali. Dan gw ingetin lagi bokap lu itu dibawah bokap gw pemilik t' cooperation " Lontar Tere

" Hmm"

" Brakk "

" Apaan tuh? " Tanya dicky

" Paling tempat sampah jatuh "

" Atau mungkin... "

*

Vano menyapa kia yang tengah meg atur nafasnya

" Lu telat 10 menit ngapin?  Katanya mau ke kelas ngambil tipe x kok lama? " Interogasi Vano

" Tadi ada sedikit masalah "

" Oh"

" Kita nggak usah belajar"

" Lah terus fungsi gw kesini apa? " Tanya kia binggung

" Gw pengen ngomong serius sama lu "

Degdegdeg

Jantung kia berpacu lebih cepat dari biasanya

" Gw tau kalau lu udah tau hampir semuanya... Jadi gw mau ngomong.... "

*

______________________________________

Gantung...

Jangan lupa vote nya...

Maaf bila banyak typo bertebaran

Salam hangat author

Anandataurisna

Revisi 15

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang