22. Tamu tak diundang

35 3 0
                                    


Shireen berdecak kesal dikamarnya. Betapa bodohnya ia hingga lupa kalau bunda dan ayah nya berada diluar kota. Seharusnya kan ia bisa lebih lama berada dirumah Mitha dibanding disini sendiri karena vano yang langsung pergi meninggalkan nya di depan rumah

" Dasar cowok " Kesal Shireen lalu membuka aplikasi chat. Ada yang meng chat nya yang tak lain kakak kelas yang sudah 2 tahun lebih mendekatinya

Ia melihat ada notif dari grup chat sahabat k-pop nya

" Wagilaseh pacar gw come back " Lontar Shireen kegirangan lalu berlari ke lantai bawah melihat televisi

Shireen masih asik menonton tayangan ke tujuh pria tampan yang sedang menyanyi sekaligus dance

" Tok tok tok "

" Siapa sih ganggu aja " Kesal Shireen

Shireen berjalan gontai membuka pintu utama rumah nya

" Waalaikumsalam "

" Eh, assalamu'alaikum " Ucap orang itu. Shireen menaikkan sebelah alisnya

" Vano nya ada? " Tanya perempuan dengan jaket denim nya

" Nggak ada " Jawab Shireen malas

" Hmm, ok. Gw nggak disuruh masuk? " Tere tersenyum ke arah Shireen

" Masuk " Shireen berjalan terlebih dahulu lalu membuat minum untuk Tere.

" Tuh nenek lampir ngapain sih kesini? " Lontar Shireen kesal sambil mengaduk jus jeruk

Shireen menyuguhkan minuman berwarna orange itu untuk perempuan dihadapannya

" Vano kemana? Masih lama? " Tanya Tere

" Nggak tau " Jawab Shireen sambil memainkan handphone nya

" Kok bisa nggak tau sih? Kan ku adek nya? " Tere sedikit kesal tapi menyembunyikannya lewat senyum palsu nya

" Terus gw harus tau gitu dia kemana kapan pulang? Sorry kakak gw juga punya privasi kali. Nggak kaya fans yang anarkis " Lontar Shireen masih asik dengan handphone nya

" Oh ok " Tere tersenyum nanar

" Yaudah deh gw balik dulu ya " Ucap Tere

" Hmm" Shireen melirik box makanan ukuran sedang yang dibawa Tere. Ia tahu betul itu merek kue kesukaan kakak nya

" Mau dibawa pulang atau buat kakak? " Tanya Shireen menyindir

" Eh iya sorry gw lupa " Tere menaruh kue yang berada di genggamannya

Shireen hanya tersenyum tak suka

" Ih ya mbak lain kali kalau cuma mau mampir kesini buat nyari perhatian keluarga saya apalagi kakak saya mending nggak udah kesini deh. Keluarga saya tuh tau mana yang bener-bener tulus sama yang nge halalin segala cara buat nge wujudkan keinginannya. " Lontar Shireen menatap tak suka ke arah Tere

" Tapi gw yakin Vano suka kok sama gw. Bukti nya dia lebih ngebela gw daripada Mitha "

" Really? Saya kenal banget sama kakak saya. Kakak saya sama saya tuh nggak jauh beda. Kalau saya nggak setuju kakak saya juga nggak mau sama anda. Sekarang saya tau sifat anda dan kebusukan anda "

Tere tak menunjukkan ekspresi apa-apa sebelum Shireen membisikkan sesuatu lalu membuat Tere langsung ke luar dari rumahnya

Shireen menutup pintu rumah nya dengan senyum miring tercetak jelas dibibirnya.

Ia kembali duduk di sofa abu-abu dengan menatap lurus ke arah televisi menayangkan ke tujuh pria tampan yang sedang menjalankan misi. Shireen menonton salah satu Run BTS.

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang