30. gombalan receh

34 5 0
                                    

Dicky duduk di samping Mitha lalu menatap ke arah yang sama dengan Mitha yaitu Revano Putra Rizkinar. Laki-laki tampan yang menyandang sebagai ketua tim basket dan siswa terpintar di kelas IPA angkatan mereka yang telah mewakili sekolahnya bahkan Indonesia di kancah Asia. Putra dari pasangan Rizky dan Kinar yang memiliki paras Arab - Chinese ( lah kayak gimana tuh mukanya? ~ author)

" Dia cakep ya Aa'dicky sampe suka " Lontar dicky yang membuat Mitha bergidik ngeri

" Eh, bercanda kok maksudnya dalam arti suka adalah aa' dicky suka sama sifatnya bukan sama orang nya, kalau suka sama orang nya dikira gay dong " Ucap dicky mengklarifikasi

" Dia itu nggak sombong dengan apa yang udah dianugerahi oleh Tuhan, walau mukanya judes + datar kayak tembok ruang kepsek ( lah dimana-mana tembok datar ~author) . " Mitha menganggukan kepala setuju dengan persepsi dicky tentang Vano

" Lu tau waktu awal gw ketemu dia? Dia itu jutek ke cewe beda kayak lu yang sama cewek welcome terus ramah ( playboy kalii~ author) " Timpal Mitha

" Sa ae calon Vano " Lontar dicky tersipu malu.

" Apaan sih lu dick, tuh muka nyellow kali" Jawab Mitha menoyor kepala dicky pelan

" Iya deh maafin aa' dicky Yups " Lontar dicky dengan nada alay

" Woy dicky maen kali lu malah ngobrol mulu sama cewek lagi pdkt apa? " Sebuah bola melambung hampir mengenai wajah dicky

" Santuy kali han" Kesal dicky menangkap bola berwarna orange itu

" Ekhem " Vano berdiri disebalah farhan sambil menatap farhan dan dicky bergantian dengan tatapan tajamnya seolah berkata ' apa lu bilang? Dia punya gw ' kurang lebih seperti itu lah arti tatapannya.

Mitha tersenyum lalu menyodorkan sebotol air mineral yang disambut senyum hangat oleh Vano. Vano duduk disamping Mitha lalu mengusir kedua orang yang menurutnya human itu untuk menjauh.

" Iya deh yang lagi pacaran mah yang jomblo bisa apa atuh " Lontar dicky kesal

" Sabar bro Viola masih ada noh " Sindir farhan yang langsung mendapat pelototan gratis dari Vano

" Sans kali tuh mata dicolok mimi peri baru nyaho lu " Lontar farhan berlari menjauhi dicky yang mulai emosi

" Neng Mitha a' dicky duluan ya " Pamit dicky lalu langsung berlari karena mata Vano yang tak bisa selow

" Matanya biasa aja kali " Ucap Mitha menatap Vano. Vano balik menatap Mitha lalu tersenyum dan mencubit kedua pipi Mitha

" So sweeet " Lontar para anggota eskul basket yang saat itu sedang latihan di lapangan

" Latihan nggak lu? Latihan aja belum bener " Kesal Vano

Mitha memegang lengan Vano lalu tersenyum hangat mecoba meredam emosi Vano.

" Lu tau kenapa rasa cemburu itu ada? " Tanya Vano membuat Mitha mengerutkan dahi nya

" Karena tanda sayang " Jawab Mitha

" Iya, dan sekarang gw lagi cemburu sama dicky yang selalu deketin dan buat lu senyum, artinya gw sayang sama lu " Vano tersenyum hangat sedangkan Mitha ia sudah tersenyum

Mitha sadar setelah kejadian di bandara ketika masing-masing dari mereka menyatakan perasaan yang telah lama terpendam sifat Vano berubah tapi yang lebih membuat tercengang overprotective itu tertular untuk hubungannya dengan Vano. Ia tahu Vano overprotective dengan adik manis nan lucu nya itu, shireen tapi sifat itu juga sepertinya akan tertular ini untuknya

" Lu cantik apalagi kalau senyum terus begitu ya kalau sama gw? " Ucap Vano yang membuat Mitha mematung

" Ayo " Ajak Vano menarik lengan Mitha lembut. Vano menaiki motornya begitupun Mitha yang menyusul dibelakang Vano

" Pegangan nanti jatuh " Vano melingkarkan tangan Mitha ke pinggangnya

" Kata pak polisi keselamatan nomer satu, pake helm kan udah .jadi lu harus pegangan biar lebih safety " Mitha terkekeh geli ternyata sosok laki-laki sedingin Vano bisa juga gombal dengan tingkat receh dan alasannya yang tak logis

Baik Vano dan Mitha menghabiskan perjalanannya dengan senyum, tawa dan canda seakan dunia milik berdua dengan melupakan suara bising kendaraan yang hilir mudik bersama bunyi suara motor Vano.

" Lu tau kenapa gw sayang sama lu? " Tanya Vano

" Kalau gw ditanya kayak gitu gw jawab nggak ada " Mitha mengerutkan dahinya Vano yang melihat ekspresi Mitha dari kaca spion langsung terkekeh kecil

" Kok ketawa sih " Kesal Mitha memukul punggung Vano yang dilapisi jaket

" Sorry, abisnya lu lucu sih " Jawab Vano, Mitha tersenyum

" Ciee blushing " Lontar Vano

" Apa jawabannya? " Kesal Mitha

" Karena itu tuk mencintai seseorang itu nggak perlu alasan tapi yang diperluin bukti buat nggak pergi dan selalu menyimpan satu nama dalam hati tanpa niat menyakiti, maupun mengkhianati" Jawab Vano.

Mitha tersenyum sepanjang perjalanan menuju rumah nya. Rasanya ia ingin menghentikan waktu untuk bisa menikmati waktu bersama Vano seperti ini dipenuhi canda dan tawa. Ada rasa mengganjal dihatinya seperti ia akan merindukan momen ini


















Kira-kira apa yang buat Mitha resah hayooo?

Jangan lupa Vote dan koment ya!
Maaf bila banyak typo bertebaran

Salam hangat author

Anandataurisna ( follow kuy:v)

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang