" Lepasin dre sakit " Keluh finny
" Lebih sakitan mana hah?! Ketika gw liat lu jalan Sama cowok lain?! " Lontar laki-laki dengan seragam yang berbeda dengan finny
" Ish, andre itu tuh cuma dicky temen finny. kok andre jadi kasar sih sama finny " Kesal finny. Andre mencengkram dagu finny kencang membuat gadis manis tersebut berusaha Mati-mati an menahan rasa sakit yang dibuat oleh pacarnya itu.
" Cuma?! Lu, inget ya lu tuh nggak beda jauh sama mama lu yang cuma pelacur dan pelakor " Lontar andre, finny menangis bukan karena rasa sakit yang berada di dagu nya melainkan kata-kata menyakitkan dari andre
" Cukup dre, andre boleh nyakitin finny tapi jangan bawa-bawa mama finny. Finny nggak suka " Jawab finny ia terus menangis dengan suara isakan yang membuat andre naik pitam
" Dengerin gw baik-baik finny, itu fakta jadi jangan bikin alesan bodoh dengan alasan lu nggak suka. Gw nggak peduli, sorry " Lontar andre berbisik
Andre tersenyum
" Bokap biologis lu itu ternyata bener buat nyuruh gw ngawasin lu selama ini bitch " Finny membelakan matanya
" Pa.. Pa.. Papa dah nggak ada. Mama yang ngomong sendiri kok " Elak finny ia mengingat bibir bawahnya
" Mama lu itu bohong finny, lu terlalu bodoh wake up, nyatanya gw kan ada disini. Bokap lu sama oma lu kayaknya kangen tuh, kangen buat nyiksa lu kayak nyiksa mama lu dulu " Lontar andre
Bibir finny berdarah munkin karena ia mengigitnya terlalu dalam, itu kebiasaan nya ketika ia tengah dalam kondisi menakutkan
" Bibir lu berdarah " Lontar andre melepas cengkraman tangan nya dan mengusap darah yang berada di bibir finny lembut. Perih bukannya mengusap dengan lembut andre justru menekan luka itu
Mengapa tak ada satupun yang lewat jalan sini? Ia menyesal seharusnya ia menuruti kemauan andre untuk nonton film keluaran terbaru
" Le.. Lepasin.. " Finny menahan agar ia tak menangis lagi. Jika finny mengeluarkan suara andre akan terus mencengkram lengannya mungkin lengan kurus nya itu sudah memerah sekarang
" Apa gw nggak denger baby? " Tanya andre. Finny menggeleng ia berharap Tuhan masih berbaik hati kepadanya, Tuhan mengirimkan sesorang untuk anak haram sepertinya
" Lu itu cuma anak haram yang bakal dimanfaatin sama papa dan oma lu. Mending lu ikut gw ke rumah oma " Ucap andre di penuhi penekanan
Finny menggeleng ia tak mau, cukup selama ia berpindah-pindah kontrakan hanya untuk menutupi identitas dan menyamar. Ia dan mama nya sudah cukup lelah
" Iya, gw cuma anak haram anak hasil hubungan di luar nikah. Tapi, apa pernah gw pengen ada di posisi ini? Nggak dre. Kalau saat itu gw bisa milih gw mending milih nggak lahir sekalian tapi gw beruntung artinya mama masih sayang sama gw dengan cara di ngebiarin diri gw hidup dan bernafas di dunia ini.
" Seengaknya gw bersyukur nasib gw nggak sama kayak anak haram lainnya yang belum bisa ngehirup udara tapi ajal udah ngejemput dia duluan. Please dre, cukup 18 tahun ini gw dan mama pindah-pindah dengan perasaan nggak tenang. Dan gw tau alasan mama jadi pelakor cuma buat ngelindungin gw doang. Please andre. " Finny memeluk andre tapi sayang nya laki-laki itu hanya terdiam tak berbuat membalas andai saja bukan tuntutan karena ia sangat membutuhkan uang dia juga takkan melukai gadis yang ia sayang ini.
Andre menjauhkan tubuh lemah finny membeturkannya ke badan mobil hitam milik nya
" Sayang nya gw nggak perduli. Dan saat gw tau, gw malah makin jijik sama lu " Lontar andre hendak menampar finny
Tangannya ditahan oleh seseorang
" Lu cowok apa banci?!" Tanya seseorang sinis
" Siapa lu " Lontar andre
" Finny masuk mobil " Ucap laki-laki itu menyuruh finny untuk memasuki mobilnya sambil menyerahkan kunci mobil. Finny menurut melihat andre dan lelaki tadi yang tengah beradu fisik itu
" Siapa lu berani ikut campur urusan gw?! " Tanya andre menarik kerah baju azka
" Nggak penting " Jawab azka
" Sebagai cowok sejati itu ngelindungin perempuan yang disayang bukannya malah nyakitin dan munafik sama perasaan sendiri " Lontar azka melepas cengkraman andre
" Tau apa lu? Gw aja baru ngeliat lu nggak usah ikut campur deh?! " Sinis andre
" Mata itu nggak bisa bohong sama kayak hati lu " Jawab azka lalu memukul andre bertubi-tubi dan meninggalkan andre yang terkapar menuju mobil
" Payah " Lontar Cokro melempar amplop coklat lalu memandang tajam ke arah finny yang menatapnya dari dalam mobil
" Saya mundur, saya nggak bisa. Saya.. Saya mencintai nya "
" Sudah saya bilang berapa kali kalau cinta jangan sampai ikut campur masuk dalam masalah ini, bocah!? " Cokro mencengkram dagu andre
" Pergi jauh-jauh dan jangan sampai kamu buka mulut kamu tentang ini semua mengerti?! " Ancam Cokro yang dibalas anggukan lemah andre
" Tunggu papa sayang. Ketika echa nggak bisa bikin papa bahagia kamu bisa dengan cara papah ngelakuin cara yang berbeda ke kamu" Samar andre mendengar walau selanjutnya dunia berubah menjadi gelap
*
Azka membuka pintu mobil. Samar finny melihat andre tengah didekati oleh seorang laki-laki dan berbicara dengan pacarnya itu.
" Jangan dilihat kita pulang " Lontar azka dingin
" Ambil obat merah di dashboard " Lanjut azka . Finny mengambilnya lalu mengobati luka nya sendiri. Ia tahu bagaimana watak dari saudara kembar azkia itu.
" Makasih kak " Jawab finny
" Jangan manggil kak umur kita nggak beda jauh " Ucap finny
" I.. Iya.. Azka. Maaf " Azka hanya berdehem
Finny menatap mobil Azka.
" Nak " Panggil seorang wanita paruh baya
" Eh ma " Lontar finny tersenyum
" Ma, kita pindah aja ya " Pinta finny
" Kenapa? " Tanya Marsha bingung
" Ma, ke.. Keadaan kita udah nggak aman lagi. Finny mohon ma " Marsha mebelakan matanya
" Keuangan kita menipis sayang " Jawab Marsha
" Tapi mama usahain lagi ya " Marsha tersenyum lalu membelai pucak kepala finny dengan lembut
Tarik nafas hembuskan... Gimana? Kurang dapet ya feel nya? Mianhae author nggak jago buat ngejelasin kata-kata nya tapi kalau praktek buat adegan berantem author bisa ☺
Makasih buat readers yang udah pencet tombol bintang
Salam hangat author
Anandataurisna
KAMU SEDANG MEMBACA
No status ✅
Teen FictionC O M P L E T E D Komitmen. Misi mereka adalah itu. Karena menurut mereka lebih baik berteman. Selain mereka tidak ingin pacaran mereka juga tak ingin hubungan pertemanan yang telah terjalin berubah menjadi musuh ketika putus. Banyak yang mendukung...