32. Fakta

33 5 0
                                    

" Vano, kamu tuh kenapa sih?  Lagipula kan ini idola aku kok kamu yang repot" Lontar Mitha kesal

" Mitha, lagian lu tuh ngapain sih. Kan gw dah bilangin ke lu mereka tuh nggak nyata buat lu. Mitha, gw yang nyata please" Jawab Vano

" Gw kesel tau nggak. Nggak dirumah, disekolah selalu aja ada yang cerita tentang k-pop gw muak Mitha. Nggak Shireen nggak lu sama aja" Lanjut Vano

" Lu selama ini pura-pura bahagia? " Tanya Mitha

" Iya emang kenapa? Habisnya gw capek" Jawab Vano

" Gw juga muak van, lu selalu mentingin Shireen, ngebatalin janji buat hal sepele. " Lontar Mitha

" Sepele lu bilang?!  Lu tuh anak semata wayang Mitha. Lu nggak pernah khawatirin sama saudara lu. Gw sayang dia" Jawab Vano

" Gw ngerti kok van, tapi lu juga punya urusan begitu juga Shireen. Shireen dah dewasa lu nggak bisa terus ngekang dia buat nggak jalan sama cowok. Inget Shireen juga pengen kayak temen-temen nya" Ucap Mitha

" Gw cuma nge jaga Shireen buat nggak terluka Mitha" Jawab Vano

" Kakak jahat selamat ini kakak cuma pura-pura?  Pura-pura denger cerita aku dengan senyum?  Pura-pura bahagia ketika aku dengar bias aku comeback padahal kakak nggak suka K-pop?  Kakak pura-pura baik sama bagas padahal kakak kemarin abis berantem kan sama kak bagas?  Jawab kak?! " Tanya Shireen dari arah belakang Vano. Air matanya mulai mengalir

" Kak, aku juga pengen kayak temen-temen aku. Kakak terlalu ngekang aku. Ayah sama bunda aja nggak ngekang aku. Tapi kenapa kak? Please kak, aku bukan anak tk yang harus selalu dijagain. " Shireen terdiam

Hening

" Kakak nggak punya mulut?! " Tanya Shireen setengah membentak.

" Kak Vano jahat. Shireen selama ini diem, tapi Shireen juga muak kak. " Shireen berlari menjauh meninggalkan Vano dan Mitha yang tengah terdiam. Ia tak habis pikir Shireen dengan sifat manjanya berubah seratus delapan puluh derajat.

" Van, andai lu tau Shireen sering banget curhat sama gw tentang lu, bagas. Kenapa?  Kenapa dia sering curhat ke gw?  Karena lu. Lu sebagai kakak nya cuma jadi pendengar yang baik. Bukan penasihat yang baik. Senyum lu itu bagai senjata buat diri lu sendiri. " Lontar mitha lalu berlalu pergi

Vano menahan rasa kesalnya setengah mati ia mengepalkan tangannya menampilkan jari kuku tanganya yang memerah bahkan karena terlalu kencang tangan Vano terluka akibat jari kuku Vano yang tajam.

Vano mengambil kunci mobil dan mencari shireen

Ia memasuki rumahnya mencari Shireen sayang nya gadis itu tak ada kamar nya rapi sama seperti sebelum pergi tadi

Ia mencoba menelfon adiknya itu tapi hasinya nihil tak ada jawaban. Beralih ke amel dan widya tapi kedua gadis itu juga tak tahu. Lalu apa yang nanti ia katakan kepada orang tuanya?

" Assalamu'alaikum " Ucap rizky dan Kinar bersamaan

" Waalaikumsalam " Jawab Vano yang sudah bersiap ingin pergi

" Kamu mau kemana?  Ini udah mau maghrib " Tanya Kinar

" Nyari Shireen " Jawab Vano menyalami tangan kedua orang tuanya

" Shireen hilang? " Tanya rizky

" Nggak Shireen kabur, tadi Vano dan Shireen ada masalah " Jawab Vano . Rizky mencoba menenangkan Kinar lalu menyuruh Vano untuk mencari anak bungsunya itu

" Hati-hati ini udah malem. Jangan  lupa sholat " Ucap rizky yang diangguki oleh Vano

" Assalamu'alaikum " Pamit Vano

" Wa'alaikumsalam " Jawa  rizky lalu membopong tubuh isterinya yang melemas pasalnya Shireen adlah putut bungsu mereka.

*

" Kamu masih mau tetep disini? " Tanya Mitha

" Kakak nggak suka?  Yaudah Shireen pergi " Shireen bangkit berdiri

" Enggak kok. Seengaknya kamu hubungin bunda atau ayah kamu bilang kalau kamu ada disini biar mereka nggak khawatir " Shireen mengangguk lalu meraih handphone nya

2098 called, 123 message ~ bodyguard Vano

Shireen mendengus sebal lalu menelfon bunda nya

" Halo dek kamu dimana? " Tanya Kinar khawatir

" Maafin Shireen ya bunda, Shireen bikin bunda khawatir. Bunda tenang aja Shireen ada dirumah kak Mitha. Shireen nggak mau ketemu kakak, Shireen lagi marah jangan bilangin kakak ya. Bunda tenang aja , Shireen pasti bakal pulang kok " Ucap shireen

" Yaudah jangan bandel jangan ngerepotin Mitha sama tante Mia ya nanti kamu kalau ada apa-apa bilang  bunda aja. Jangan lupa makan sama sholat besok bunda bawa seragam sama baju buat kamu " Jawab Kinar

" Yaudah istirahat ya sayang assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam " Jawab Shireen lalu menutup sambungan telfon








Ketika Vano panik Shireen ada dirumah Mitha sabar ya... Semangat babang Vano

Vatha mana suaranya????

Ngomong - ngomong judul chapter ini sama lho sama cerita aku yang judul ya be my love cuma ini lebih rinci lagi diceritain nya.

Kuy baca BE MY LOVE atau karya ku yang lain di @anandataurisna

Mohon maaf bila banyak typo bertebaran
Jangan lupa Vote dan koment Yup

Salam hangat author

Anandataurisna

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang