35. First

40 4 0
                                    

Vano menatap wajah teduh milik shireen. Bibir pucat yang menghiasi wajah gadis ber rambut hitam itu terlihat senada dengan warna kulit nya.

Vano mengurai lembut surai rambut milik shireen, sesekali ia menghirup rambut shireen.

" Kamu nggak capek apa tidur mulu?  Bangun dong. Udah istirahat buat ngelupain lelaki brengsek itu. Sekarang kamu bangun ya ini udah 3 minggu kamu koma. Kamu nggak kangen sama kakak, ayah, bunda sama temen-temen kamu?

" Mata kamu akan nggak capek merem mulu?  My sweetheart bangun ya. Kakak tau kakak salah, kakak minta maaf. Kamu belum mau maafin kakak ya?  Iya kakak tau kalau kesalahan kakak itu fatal. Kakak janji nggak ngelarang kamu buat suka k-pop, kakak akan belajar menjadi pendengar & penasihat yang baik buat kamu shireen " Ucap Vano mengelus punggung tangan shireen

Mata gadis itu masih sama, terpejam. Vano menghembuskan Nafasnya kasar lalu mengingat kejadian 3 tahun yang lalu ketika ia dan shireen tengah berlibur ke tempat wisata.

Flashback on.....

Vano membelakkan matanya tak percaya melihat rok biru laut adiknya terdapat noda merah darah

" Dek, kamu kedatangan tamu? " Tanya Vano. Shireen mengerutkan dahi nya

" Lucu banget sih ini kan kita lagi jalan-jalan masa ada tamu aneh nih " Lontar shireen

" Kamu nggak ngerasa aneh gitu? " Selidik Vano

" Aku cuma sakit perut paling maag aku kambuh " Jawab shireen polos

Vano melingkarkan jaket hitam nya di pinggang shireen menutupi rok shireen yang warna nya bercampur dengan darah

" Kak, kok... Kenapa? " Tanya shireen

" Kita ke minimarket " Jawab Vano menarik tangan adik nya menuju sebuah minimarket yang berada di depan tempat wisata itu

" Ish, kak mau kemana?  Kita kan disuruh  bunda nungguin " Kesal shireen

Vano memasuki minimarket lalu menuju rak yang menyediakan pembalut.

Sungguh ini membingungkan ~batin vano.

Vano binggung ia dihadapi banyak pilihan mulai dari ukuran,merek, dan fungsi. Baginya ia lebih memilih menjawab soal fisika dibanding memilih pembalut

" Loh kok kesini siapa yang haid? " Tanya shireen

" Kamu " Shireen membelakkan matanya lalu menyingkap jaket hitam yang menutupi rok biru lautnya yang terdapat noda merah darah yang tercipta jelas disana

" Ish, kak ini pertama kalinya " Lontar shireen panik

" Yaudah kamu coba telfon bunda " Pinta Vano

Shireen menghubungi nomor Kinar sayang nya nomor itu tak aktif begitupun rizki. Ia menghembuskan nafasnya kasar

Seorang gadis menatap heran ke arah kedua kakak beradik yang tampak kebingungan

" Eh dek " Merasa terpanggil ia menoleh

" Ada apa kak? " Tanya Pricilla

" Kamu pricil kan?  Yang artis cilik itu. Yeay akhirnya aku bisa ketemu artis foto bareng yuk " Lontar shireen histeris

" Ekhem " Vano berdehem membuat shireen maupun gadis bernama pricil itu menengok ke arah Vano

" Bisa bantu milih pembalut? " Tanya Vano . Pricil mengerutkan dahi

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang