Mitha tersenyum menatap chat an nya dengan Vano, semenjak Vano pergi ke Amerika mereka saling menyempatkan waktu untuk saling bertukar kabar di balik kesibukan mereka masing-masing
Vano ❄
Gmn kuliahnya?Me
Tadi si dosen killer dateng ngajar lagi padahal satu kelas udah bahagia banget dia ambil cuti hamilVano ❄
Wkwkwkw
Sian
Tapi gk blh gitu jga dong, smgt ya ☺Me
Hmm
Yaudah Vano juga harus semangat ya
Liburan jangan lupa mampir ke rumah
OkVano ❄
OkMitha memasukkan benda pipih berwarna abu-abu itu ke dalam kantung blazer nya. Ia berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya yang selalu setia mengantarkan nya pulang pergi
" Maaf " Lirih Mitha ketika ia tak sengaja menyenggol bahu seseorang
Mitha menatap seorang laki-laki yang tengah menempelkan handphone nya di telinganya
" Halo .... Halo... " Laki-laki itu mematikan sambungan telfonnya dan menatap balik Mitha
" Azka " Lontar Mitha menatap laki-laki di depan nya itu
Tak ada jawaban dari laki-laki bernama azka tersebut
" Maaf ya gw tadi nggak sengaja nyenggol bahu lu, maaf sekali lagi. Gw permisi dulu " Pamit Mitha setelah meminta maaf, entah mengapa berasa di dekat azka membuatnya Canggung
" Mitha " Mitha menghentikan langkahnya dan membalikkan badanya ke sumber suara
" Hati-hati dan jangan ceroboh lagi " Ucap azka tersenyum simpul, Mitha mengaruk tengkuknya yang tak gatal lalu tersenyum malu
Mitha lalu melangkahkan kakinya pergi menjauh menuju mobil nya dan memasukinya
" Kenapa gw malah ketemu kia versi cowok sih? " Kesal Mitha memutar kunci mobil dan mulai menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran kampus.
Matanya tak sengaja menangkap adegan ketika kia memasuki mobil bersamaan dengan azka. Ada desiran aneh yang ia rasakan, mungkin itu hanyalah efek cemburu memiliki seorang saudara yang tak pernah ia rasakan. Menjadi sosok anak semata wayang yang sering ditinggal kedua orang tua pergi bekerja membuatnya bosan.
Ia menancap gas dan benar-benar pergi dari parkiran tempat ia menimba ilmu tersebut
Vano❄
Hti2
Me
YVano❄
😑Mitha terkekeh geli
" Dasar kutub, ngetik nya aja singkat banget, giliran dibales singkat ngambek untung sayang, eh" Lontar Mitha menaruh handphone nya di dashboard mobil.
Tepat di persimpangan jalan ia bertemu dengan lampu merah yang menjadi musuh berat nya selama ini selain kemacetan tentunyaaaa
Lampu merah membuatnya bosan, ia mengedarkan pandangan nya ke sekitar
KAMU SEDANG MEMBACA
No status ✅
Teen FictionC O M P L E T E D Komitmen. Misi mereka adalah itu. Karena menurut mereka lebih baik berteman. Selain mereka tidak ingin pacaran mereka juga tak ingin hubungan pertemanan yang telah terjalin berubah menjadi musuh ketika putus. Banyak yang mendukung...