12. Berangkat bareng

45 3 0
                                    


Vano terhenti di tengah jalan. Ia binggung. Lalu menepikan motornya yang mati dan mendorong motornya ke depan sebuah kios.

Vano melirik jam hitam yang bertengger di tangannya.

06.48

Dua belas menit lagi bel berbunyi. Seharusnya ia naik mobil bukannya naik motor. Dan yang lebih membuat nya kesal adalah ia lupa kalau bulan ini motornya belum di servis di bengkel langganan nya.

Sebuah mobil berwarna putih berhenti didepannya. Merasa kenal Vano melirik mobil tersebut dan keluarlah seorang gadis dengan seragam yang sama dengannya

" Motor lu kenapa van? " Tanya nya

" Mogok " Jawab Vano masih berkutik dengan mesin motornya

" Oh, emang lu bisa benerin motor? "

" Nggak"

" Yah, nanti baju lu kotor dong " Lontar Mitha ia mengambil tissue lalu memberikannya kepada Vano

" Makasih "

" Sama-sama "

"Vano, lu berangkat bareng gw aja. Udah mau bel"  Lanjut Mitha

" Motor gw? " Tanya Vano

" Gw ada supir nanti gw suruh aja supir gw bawa motor lu ke bengkel. ".

" Nggak ngerepotin? " Tanya Vano

" Nggak kok lu tenang aja. Tapi lu bisa bawa mobil kan? " Tanya balik Mitha

" Kemarin malem lu pulang naik apa? " Ketus Vano

" Iya. Yaudah ayo"

Vano mengambil alih kursi pengemudi

" Pak, tolong jaga motor temen saya. Nanti ada orang bengkel ke sini. Ini ada uang nanti bapak naik taksi aja pulang ke rumah nya " Ucap Mitha

" Nggak usah neng Mitha, uang nya kebanyakan lagi saya lebih baik naik angkot " Jawab pak jajang

" Yaudah terserah bapak. Saya berangkat dulu ya pak " Pamit Mitha

" Hati-hati neng " Ucap pak jajang

" Permisi pak " Timpal vano mulai menjalankan mobil.

Vano dan Mitha sama-sama hening. Boleh jujur lama-kelamaan Vano merasa risih

" Oh ya Mitha makasih ya lu dah mau ngajak gw berangkat bareng dan terimakasih buat dinner semalem " Ucap vano masih fokus menyetir

" Sama-sama anggep aja ini ucapan Terimakasih gw, karena lu dah mau nemenin gw dinner sama nganterin gw pulang " Jawab Mitha

" Lagian lu mesen makanan banyak banget " Lontar Vano kali ini ia menatap Mitha

Deg

Deg

Deh

" Oh itu kan ruang VVIP itu menu wajib bagi pelanggan VVIP " Ucap Mitha

" Lu keluarga gunawan? "Tanya Vano

" Iya " Lirih Mitha

" Kenapa kok lu lesu banget gitu? " Tanya Vano binggung

" Gw malu van. Lu pasti tau rumor tentang keluarga gunawan ya kan? " Tanya Mitha

Hening

" Banyak omongan yang nggak bener dari provokasi yang nggak lain dari musuh perusahaan Gunawan yang seolah-olah bikin nama Gunawan itu jelek

" Banyak dari masyarakat kalangan bawah nuntut ganti rugi akibat rumah yang mereka tempati di tanah milik Gunawan. Padahal bukannya dah jelas tanah itu milik keluarga Gunawan?  Terus kenapa mereka nuntut ganti rugi. Bahkan Gunawan project harus nombok buat ganti rugi itu" Ucap Mitha

" Namanya juga perjuangan. Aneh aja kalau ada perjuangan tanpa adanya pengorbanan. Artinya nggak mungkin orang sukses tapi dia nggak berjuang terus berkorban" Jawab Vano tersenyum ke arah Mitha

" Jadi itu juga yang ngebuat lu nyembunyiin nama belakang lu? "Tanya Vano. Mitha mengangguk

" Inget bukan cuma lu, keluarga lu juga lagi berjuang seharusnya jangan malu. Lu tunjukkin sama mereka kalau yang mereka lihat dan denger dari omongan orang lain itu nggak bener alias hoaks" Vano melepas seatbelt nya

" Dah nyampe yuk turun " Lontar Vano membuka pintu mobil

Bukannya turun Mitha masih terdiam di mobilnya. Vano yang mengetahui itu mengetuk pintu mobil yang otomatis membuat Mitha terkejut

" Lu habis nangis ya? " Tanya Vano ketika Mitha turun dari mobil

" Nggak kok" Alibi nya

Vano menghapus setetes air mata yang masih tersisa dipipi Mitha

" Kalau alibi itu cek dulu ada yang ketinggalan apa nggak, jangan berbuat salah terus ninggalin bukti " Vano menepuk bahu Mitha lalu berjalan terlebih dahulu

Mitha segera menyusul Vano

Seorang wanita dengan seragam dinas menanti mereka di tempat absen

" Mampus " Lontar Vano

Guru itu mendekat

" Kok telat? "

" Kan kita bukan OSIS bu " Sindir Vano

" Walaupun bukan OSIS kalian nggak boleh telat"

" Tapi bu, kemarin saya lihat anak OSIS dateng telat terus manjat pager" Jawab Vano

" Sekarang juga kalian ibu hukum bersihkan taman belakang?! " Lontar guru tersebut

" Iya bu " Lirih Mitha maupun Vano

______________________________________

Jangan lupa vote and comment
Jangan jadi pembaca gelap

Maaf bila banyak typo bertebaran

Salam hangat author

Anandataurisna

Revisi 13

No status ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang