12

4K 469 73
                                    

Seharusnya sekarang ini Seeyan sudah berada di dalam kereta menuju Busan untuk mengunjungi kedua orang tuanya, tetapi orang tuanya melarangnya dengan alasan tidak ingin waktu liburnya dihabiskan hanya untuk mengunjungi mereka. Seoul-Busan membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai, bisa-bisa keesokan harinya gadis itu kelelahan karena perjalanan. Seeyan kan masih harus sekolah.

Sebenarnya alasan orang tuanya itu tidak cukup untuk mencegah seorang Lee Seeyan pulang ke rumahnya, alasan yang bisa membuatnya tetap tinggal adalah Hyunjin, kakaknya itu akan datang nanti malam.

Jadilah sekarang Seeyan hanya berakhir di tempat duduk yang tadinya ia tempati untuk menunggu jadwal pemberangkatannya. Padahal sudah membeli tiket.

Wajah Seeyan tampak lesu, tidak ada semangat sedikitpun. Tentu saja, ia sangat merindukan kedua orang tuanya terutama ibunya, Lee Jiae. Gadis itu sangat rindu pelukan hangat wanita itu, ia juga rindu dengan bubur abalone buatan ibunya yang tidak ada duanya di dunia.

Sedikit terobati dengan kedatangan kakaknya nanti malam, setelah kakaknya itu sampai, Seeyan berjanji akan memeluk lelaki itu terlebih dahulu untuk melampiaskan kerinduannya.

"Lee Seeyan?! sedang apa kau disini?"

Seeyan terperanjat saat mendengar ada suara berat seseorang yang memanggilnya.

Dan setelah mengetahui siapa pemilik suara itu Seeyan memutar kedua bola matanya malas.

Kangmin.

Untuk apa lelaki itu ada disini?

"Sedang duduk." jawabnya asal dan cuek.

Tanpa diduga Kangmin duduk disebelahnya yang disambut dengan tatapan tajam.

Kangmin tidak goyah, ia malah santai seperti berhadapan dengan seorang teman akrab.

"Iya tau cantik kalau kau sedang duduk, maksudku kau ini ingin naik kereta atau sedang menunggu seseorang?"

Seeyan sungguh tidak paham dengan lelaki ini, baru bicara beberapa kali sudah berani mengatakan dirinya cantik. Menurutnya Kangmin adalah salah satu mahluk yang perlu ia hindari, berbahaya.

"Apa urusanmu?"

Seeyan hendak pergi namun Kangmin malah menariknya agar duduk kembali.

"Jangan sentuh tanganku!"

Kangmin langsung melepaskan pergelangan tangan Seeyan yang baru ia pegang selama satu detik itu. Galak sekali, pikirnya.

"Ekhm, kalau aku disini karena menunggu sepupuku." katanya tiba-tiba seraya memperbaiki posisi duduknya.

Seeyan menaikkan alisnya heran, siapa yang bertanya? apa juga urusannya. Benar apa yang ia katakan kemarin kalau Kangmin memang tidak waras.

"Ya, ya. Sudah kan bicaranya? aku mau pulang!"

"Sudah dijemput? kalau belum lebih baik kau menunggu disini, di luar sendirian bahaya."

"Aku pulang sendiri."

Kangmin sedikit terkejut.
"Jaemin tidak menjemputmu?"

Jaemin lagi.

Seeyan menghela nafas kasar.

"Kenapa kau selalu menanyakan Jaemin? kau suka padanya?"

Kangmin terdiam untuk beberapa saat.

Lalu tak lama setelahnya tertawa keras sampai beberapa orang melihat ke arahnya. Seeyan sebagai orang yang bersamanya pun ikut malu.

"Wahh benar-benar! hahahahaha.... kau sedang melucu ya?" mata Kangmin berair.

2# Don't Recall [Jaemin NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang