03

5K 612 101
                                    

Lee Seeyan

Hari minggu aku hanya menghabiskan waktu di dalam flatku untuk bersantai. Mataku memang fokus pada novel tapi pikiranku melayang entah kemana. Semua yang kubaca gagal kupahami. Akhirnya aku menutupnya kasar dan melemparnya di atas kasur.

Kemana Jaemin? daritadi aku mengirimnya chat tapi dia tidak membalasnya, ah dia memang jarang membalas chat dariku. Tapi biasanya dia membacanya dengan cepat, dan ini sudah dari tadi pagi namun tidak ada tanda-tanda dia aktif.

Aku mencoba menghubunginya, nomornya juga tidak aktif. Padahal aku ingin mengajaknya pergi bersama.

Yasudahlah, aku akan pergi sendiri. Aku mengajaknya juga belum tentu dia mau.

Jam menunjukkan pukul tiga sore, tinggal mengganti pakaian saja dan aku siap pergi. Jangan salah mengira, aku sudah mandi terlebih dahulu.

Hanya dengan berjalan kaki dari halte bus aku sudah bisa berjalan-jalan di tengah kota.

Melihat kanan kiri banyak sekali yang menjual jajanan. Tadinya aku tertarik untuk membeli salah satunya, tapi saat mataku tidak sengaja melihat ke arah barat aku mendapati seseorang yang mirip sekali dengan Jaemin keluar dari perpustakaan. Bukan mirip lagi, itu memang Jaemin! aku sangat mengenali hoodie coklat yang dia pakai. Aku menajamkan pengelihatanku. Siapa gadis yang sedang bersamanya?

Aku segera menghampiri mereka dengan setengah berlari, Jaemin hampir saja membukakan pintu untuk gadis itu sebelum aku mencekal tangannya.

"Jaemin, sedang apa kau disini? kenapa tidak membalas chatku?"

Jaemin menatapku datar, dan malah gadis di sampingnya yang terkejut.

"Aku sedang sibuk, tidak sempat menyalakan ponsel."

"Sibuk? sibuk bersama gadis jalang ini?!" emosiku meluap. Kata-kata tidak pantas itu langsung keluar begitu saja dari mulutku padahal aku bukanlah gadis yang suka berkata kasar.

"Hei, jangan sembarangan mengataiku! kau pikir aku gadis murahan?! kalau tidak tau apa-apa jangan asal tuduh!"

Gadis itu menatapku tajam sambil berkacak pinggang.

"Apa aku salah? kau pantas disebut jalang karena sudah berani pergi bersama kekasih or--"

"CUKUP SEEYAN!"

Jaemin membentakku. Suaranya sangat keras sampai aku dan gadis itu tersentak kaget.

"Stella, sebaiknya kau masuk nanti aku menyusul."

Gadis yang dipanggil Stella itu mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil dengan Jaemin yang membukakan pintu untuknya.

Aku tidak terima. Aku saja baru sekali duduk di sana kenapa perempuan itu dengan mudahnya menempatinya?

"Aku tidak akan membiarkanmu!"

Tanganku sudah hampir menyentuh pintu mobil tetapi terhalang oleh tubuh Jaemin.

"Jangan menghalangiku Na Jaemin--"

"Bisa kau hentikan sikap memalukanmu itu, Lee Seeyan?!"

Seketika itu aku langsung bungkam.

Memalukan? aku hanya berusaha melindungi kekasihku dari rubah lapar seperti gadis itu. Aku tidak ingin Jaemin sampai terkena rayuannya dan berakhir meninggalkanku.

"Siapa gadis itu? kau tidak berniat berselingkuh dariku kan?"

Jaemin mengusap wajahnya kasar, dia menatapku lelah.

2# Don't Recall [Jaemin NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang