❤Bayu berjalan dengan kedua tangan di dalam saku celana. Tatapannya lurus ke depan, tidak peduli dengan wanita-wanita yang memujinya. Dia bosan mendengar itu setiap hari.
Seorang gadis berjilbab melihatnya sekilas lalu berlari. Entahlah kenapa?
Khaira masuk dengan napas tersengal-sengal ke dalam ruangan kerjanya.
"Astaghfirullahaladzim, kamu kenapa, Ra?"
"Ya Allah, Pak Bayu bener-bener ganteng, Sya."
"Iya, itu aku juga tau," jawab Tasya sambil fokus ke layar komputernya.
"Tapi dia tu cuek banget, coba kalo banyakin senyum, Masya Allah, tambah ganteng pasti."
"Kerja dulu, Ra, ngayalnya nanti aja."
"Ih, Tasya mah gak asik. Seandainya dia imam aku," ucap Khaira sambil senyam-senyum.
"Masih siang Dek Khaira, ntar aja mimpinya. Kerja sana, mau dimarahin sama Bos gantengmu, itu?"
Khaira langsung bergegas dengan gelalapan ke tempat duduknya.
"Ra, abis sholat zuhur mau makan siang di mana?" tanya Tasya sesaat kemudian.
"Di sini aja, ya."
"Alah, bilang aja mau liat Pak Bayu."
"Jangan suudzon dong."
"Ngaku aja deh."
Khaira mengalihkan pandangannya dari layar komputer. Dia melihat Tasya sekilas, "Kalo iya, kenapa?"
"Saingan kamu banyak loh, Ra."
"Biarin. Pokoknya aku mau merjuangin cinta ini, biarpun Pak Bayu gak tau kalo aku suka banget sama dia."
"Iya deh," pasrah Tasya.
Setelah sholat zuhur Khaira dan Tasya menuju kantin. Mereka hanya memesan dua gelas minuman.
Khaira meminum esnya sambil mencuri-curi pandang ke arah Bayu.
"Jaga pandangan," ucap Tasya.
Khaira terperangah dan terbatuk-batuk, "Kok kamu baru ingetin aku, sih, Sya."
"Kamu aja yang lupa dunia."
"Aku mau pergi aja deh, Sya."
"Kenapa?"
"Berasa sesak di sini."
"Makanya napas. Ya Allah, Khaira, istighfar, jangan berlebihan gitu."
"Kamu kayak gak tau sifat ku aja."
Tasya bangkit dari duduknya, "Yaudah kita pergi aja dari sini, gak baik untuk kesehatan jantung sama hati kamu."
***
Senyum tak pudar, bahkan sangat betah menghiasi wajah gadis itu.
"Ra, kamu kenapa, Nak? Dari tadi senyum mulu," tanya Ria heran.
" ... "
"Kenapa, Mi?" tanya Raihan.
"Liat tu anak kita, kayaknya harus gerak cepat nyariin dia pasangan."
Khaira tersadar dari dunia khayalnya. "Umi bilang apa tadi?"
"Kamu kenapa senyum-senyum gitu?"
"Biasa anak muda, Mi."
Ria hanya bisa geleng-geleng kepala karena tidak mengerti dengan sikap anaknya. "Tidur sana, besok kan harus kerja, jangan begadang."
Di kediaman Pradana tengah makan malam bersama.
"Nak, gimana udah ada, belum?" tanya Salma kepada putranya.
"Apanya?"
Salma menghela napasnya, "Calon istri."
"Bayu belum mau nikah, Ma."
"Jangan gitu dong. Pokoknya Mama sama Papa mau kamu segera menikah. Iya kan, Pa?"
Pradana yang tengah mengunyah makanan hanya bisa mengangguk pertanda setuju.
"Mama kasih waktu seminggu untuk cari calon istri, kalau gak ketemu juga, Mama sama Papa sepakat akan menjodohkan kamu."
"Selalu semau kalian! Dulu Bayu dipaksa kuliah di luar negeri, sekarang dipaksa nikah." Bayu mendorong kursinya kuat. Ia mendadak tidak nafsu makan.
"Pa, gimana dong? Mama takut Bayu gak--"
Pradana langsung memotong ucapan istrinya, "Huuss! Mama jangan ngomong sembarangan."
"Terus kita harus gimana, Pa?"
"Nanti Papa hubungin temen Papa, kita atur pertemuan keluarga secepatnya."
"Tapi, apa kita tidak terlalu mengatur Bayu, Pa? Ini juga menyangkut masa depannya."
"Justru itu, Ma, kalo bukan kita yang cariin siapa coba? Papa gak yakin Bayu mau cari sendiri."
"Ya udah, Mama ikut kata Papa aja deh."
Mau cepet di up? Vote, komen, kritik dan sarannya😘.
Jangan lupa bersyukur hari ini😉.
Jangan lupa baca Al-Qur'an hari ini ya❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...