12. Adel?

4.1K 416 38
                                    

Mohon maaf lahir dan batin untuk pembaca setiaku. Maafin diriku ya😊.
Makasih juga buat kalian yang udah ngedukung cerita ku dan itu benar-benar salah satu semangat juga buat nulis❤.


❤❤❤

"Mama sama Papa masih di sini?" heran Bayu.

"Rencananya kita bakal seminggu di sini," ucap Salma.

Bayu sudah melotot sedangkan Khaira biasa-biasa saja.

"Ya udah Ma, kita istirahat dulu." Bayu melenggang pergi ke kamarnya.

Bayu duduk di kasur sambil membaca buku. Di buku tersebut terselip sebuah foto. Ia menutup bukunya lalu berbaring sambil menatap lekat foto itu.

"Adel ... Aku sebenarnya sayang banget sama kamu, tapi kenpa kamu berkhianat?"

Khaira masuk ke dalam kamar dan mendapati Bayu sudah tertidur. Dia mengambil buku yang ada di dekat Bayu. Niatnya mau merapikan, namun ada sesuatu yang di pegang Bayu menarik perhatiannya. Dengan hati-hati Khaira mengambil benda itu.

Sosok lelaki yang Khaira kenal sekaligus sosok yang sangat ia cintai. Senyum Bayu begitu mekar di foto itu bersama dengan seorang gadis yang entah siapa dia pun tidak tau.

Setelah lama memandanginya. Tak sengaja Khaira melihat tulisan di belakang foto tersebut 'sayangku'. Seketika hati Khaira terasa sesak. Entah dorongan dari mana ia ingin tau lebih banyak tentang apa yang baru saja dilihatnya.

❤❤❤

Dengan petunjuk foto itu pagi-pagi sekali tanpa berpamitan Khaira langsung pergi, bahkan Bayu tidak mengetahuinya.

Saat berjalan Khaira kembali melihat foto itu. Dia seperti tidak asing dengan latar belakang foto tersebut.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Di layar tertera nama Tasya, tapi Khaira malah mematikan ponselnya seakan tidak ada yang bisa mengganggunya hari ini, sebelum ia mendapat jawaban.

❤❤❤

Angin sedikit melayangkan gamis yang dipakai Khaira. Pasir putih ditambah air yang begitu biru membuat matanya segar, tapi bukan ini yang dia cari.

Tak begitu banyak orang, namun ada seorang gadis yang tengah berdiri di tepian pantai. Hal itu menarik perhatian Khaira. Dia berjalan mendekat berpura-pura untuk melakukan hal yang sama, padahal ia hanya ingin melihat gadis itu.

Sedetik setelah mengamati wajah di sampingnya. Khaira tersentak kaget, lalu kembali melihat foto itu. Sama persis. Entah ini kebetulan atau keberuntungan.

Butiran air mata jatuh di pipi gadis yang terpejam itu membuat Khaira tak tahan ingin bertanya. "Mbak?"

Gadis itu langsung menghapus air matanya. "I-iya, ada apa?"

"Mbak kenapa nangis? Orang pergi berlibur ke pantai seharusnya bahagia."

Gadis itu meneliti penampilan Khaira lalu dia tertunduk. "Sepertinya aku bisa cerita sama orang ini," batinnya. "Pantai ini penuh kenangan, aku berharap dia datang lagi untuk menemuiku, tapi nyatanya itu gak akan pernah terjadi."

Mereka sama-sama memandangi ombak yang bergumul dengan indahnya.

"Aku dulu punya pacar yang sangat perhatian. Aku sangat nyaman saat bersamanya. Dulu ... Kami sepakat  untuk bersama selamanya, tapi karena kesalahanku semuanya hancur." Gadis itu semakin merunduk. "Aku hamil oleh lelaki lain saat dia kuliah di luar negeri, mau tidak mau aku harus menikah dengan lelaki yang sudah menghamiliku." Dia menghela napasnya. "Tepat di hari pernikahanku dia datang. Aku tau, pasti dia sangat kecewa." Seketika tangisnya pecah.

Khaira memeluk gadis itu, tapi tangisannya malah semakin pecah.

"Sampai sekarang aku gak pernah lagi melihat dia."

"Namanya siapa, Mbak?"

"Bayu."

Khaira melepaskan pelukannya. "Bayu?"

"Iya. Namanya Bayu Pradana."

Seketika Khaira terdiam tapi sebisa mungkin dia harus menahan hatinya yang tengah bergejolak. "Nama Mbak siapa?"

"Namaku Adel. Nama kamu?"

"Aku Khaira."

"Makasih ya, Khaira kamu udah mau dengerin cerita aku."

Khaira tersenyum tipis sambil mengangguk.

❤❤❤

Setelah pulang dari pantai Khaira tidak ingin pulang ke apartemen. "Aku mau ke mana, ya? Mau ke rumah Umi, Abi, udah malem banget. Gak enak juga. Aduh Khaira, mikir dong!"

Klakson mobli membuat Khaira terperanjat. Mobil itu berhenti tepat di sampingnya. Dan keluarlah sosok lelaki berbadan tinggi.

"Dari mana aja kamu? Pergi gak bilang-bilang, bikin susah semua orang aja!" sentak Bayu dengan nada super dingin.

"Terserah akulah. Memangnya kamu siapa?!" Tantang Khaira .Efek kesal dia tidak lagi menyebut namanya melainkan menggunakan 'aku'.

Bayu sedikit heran dengan gadis di hadapannya. "Setidaknya kamu kasih tau saya!"

Khaira memberikan foto itu kasar. "Untuk apa menikah kalo hati Bapak untuk orang lain?!" Khaira langsung pergi meninggalkan Bayu yang masih tertegun menatap foto masa lalunya itu.

Bayu pulang ke apartemennya tanpa Khaira. Entah kenapa rasanya sangat sepi. Biasanya Khaira selalu mengoceh tidak jelas sampai membuatnya tidak nyaman, tapi kali ini dia merasa ada yang berbeda.

CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang