24 Memilih

4.1K 400 64
                                    

Ada gak yang pengen cerita ini sering-sering up?

Siapapun penulisnya, tolong hargai karyanya :)

***

"Kamu gak ada kuliah, Nak?" tanya Ria.

"Gak ada Mi. Khaira pengen buat brownies aja hari ini, nanti mau dianterin ke kantor."

"Buat Bayu, ya?" goda Ria.

Khaira mengerucutkan bibirnya. "Umi jangan senyum-senyum gitu, ih!"

Khaira mulai mempersiapkan benda-benda dan bahan-bahan untuk membuat brownies.

Khaira sudah asyik dengan dunia kuenya.

Setelah adonan kuenya selesai Khaira sedikit melemaskan tangannya sebentar.

"Mi, Khaira mandi dulu."

"Itu masukin dulu ke pengukusnya, Ra, nanti biar Umi yang angkat."

"Memangnya Umi gak mau ke mana, gitu?" tanya Khaira memastikan, karena takut Uminya ada acara, bisa habis kuenya jadi hitam.

"Umi gak kemana-mana kok."

Khaira mencium pipi Uminya sekilas. "Makasih Umi."

Khaira memasukkan cetakan kuenya ke dalam pengukus.

***

Khaira berjalan di koridor kantor dengan tangan yang membawa kotak makanan.

Gadis berjilbab itu langsung menuju ruangan Bayu. Khaira terkejut bukan main saat melihat Bayu tengah berpelukan dengan Adel, sang mantan!

Kotak makan yang di pegang Khaira terjatuh begitu saja, potongan browniesnya sudah berhamburan.

Spontan Bayu dan Adel melihat ke arah suara.

Bayu hendak mengejar Khaira yang sudah pergi, namun Adel menahannya.

"Bay, katanya kamu mau bantu aku. Hiks..."

"Iya aku akan bantu kamu, tapi aku harus ngejar Khaira dulu."

"Dia itu kayak anak kecil pake lari-lari segala. Ayo temenin aku sekarang."

"Jangan bilang Khaira gitu, kamu gak tau dia seperti apa!"

Adel sedikit kaget karena Bayu membentaknya, padahal selama mereka pacaran ia belum pernah melihat Bayu seperti tadi. "I--iya, maaf Bay."

Bayu menghela napasnya.

***

Bayu keluar bersama Adel, membuat bisik-bisik karyawan semakin mengganggu telinga.

"Kasian ya Khaira. Ganteng sih, tapi kok jahat banget."

"Suutt! Jangan kencang-kencang, ntar kalo dia denger bisa dipecat kita."

"Iya. Mana perusahaan udah mau bangkrut."

Bayu tak mempedulikan itu, meski telinganya sudah panas.

***

"Kamu jahat banget sih!" kesal Khaira.

"Kenapa, Mbak?" tanya supir taxi yang sudah lumayan tua.

"Gak apa-apa kok, Pak."

Untuk sementara Khaira menggerutu di dalam hati.

Sesampainya di rumah dia langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

Khaira menangis sejadi-jadinya di kamar. "Jahat banget sih, gak punya hati! Kalo masih cinta sama mantan bilang kek, ini main di belakang. Kamu jahat Bayu!" geramnya.

CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang