19. Bercerita

4.1K 479 94
                                    


Kemaren ada yang nanya castnya Pak Bayu kan? Bayangin sendiri aja deh orang terganteng menurut kalian😅✌.

Selamat membaca ya kalian❤.
Jangan lupa tinggalkan komentar terbaiknya.

❤❤❤

Bayu dan Khaira duduk di sofa yang berbeda. Mereka menikmati malam dengan bersantai-santai.

"Soal kemaren kamu masih marah?" tanya Bayu membuka pembicaraan.

"Khaira gak marah, sih, sebenarnya, tapi ngerasa gak adil aja. Masa Bapak udah pernah pacaran, tapi Khaira sama sekali gak pernah. Bapak tau gak kalo pacaran itu gak boleh?"

Bayu tidak menjawab pertanyaan itu. Dia malah asyik melihat Khaira yang tampak imut itu.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Isra' 17: Ayat 32." Khaira menghela napasnya. "Khaira gak tau sih apa aja yang udah Bapak lakuin pas pacaran sama Mbak Adel."

Bayu menopang dagunya sambil menikamti ceramah dari istrinya.

"Kemaren waktu Bapak cerita yang mau perpisahan sama Mbak Adel pake pelukkan lagi. Gini, ya, Pak, Mbak Adel itu bukan mahram Bapak."

"Terus?"

"Ya masa udah main sentuh-sentuh aja. Gak baik tau."

"Aku gak tau, Ra," kata Bayu masih dengan raut wajah tenangnya.

"Kalo dulu Bapak tau tentang ini. Masih mau pacaran, gak?"

"Gak mau. Tapi kalo pacarannya biasa-biasa aja gimana?"

"Bapak termasuk yang mana?"

"Yang biasa aja, mungkin."

"Biasa ajanya tuh, udah ngapain aja?"

"Paling pegangan tangan, pelukan," kata Bayu dengan entengnya.

Khaira memanyunkan bibirnya. "Berarti Khaira punya bekas Mbak Adel dong?"

Bayu hanya diam tak menjawab menunggu Khaira berbicara lagi.

"Yang biasa aja udah sampe gitu. Mana ujung-ujungnya gak nikah lagi. Mbak Adel sebagai cewek banyak ruginya dan Bapak--" Khaira menatap tajam Bayu. "Banyak untungnya!"

Bayu berpikir sejenak. Hubungan pacaran sekian tahun kandas, padahal dulu dia sudah yakin kalau Adel lah masa depannya. Tapi kenyataannya Bayu hanya menjagakan jodoh orang.

Cinta? Memang Bayu cinta sekali dengan Adel, tapi kalau Allah bilang itu bukan jodoh kita, ya, tetap bukan.

Sekarang Bayu baru mengerti setelah disatukan dengan gadis yang sebelumnya sama sekali tidak ia kenal, tapi cinta itu perlahan tumbuh dengan sendirinya. Dan benar menurutnya sebagai lelaki dia memang banyak diuntungkan.

"Pak? Dengerin Khaira gak, sih?"

Bayu tersadar ke dunia nyatanya. "Dengerin kok."

"Khaira mau cerita, boleh?" tanya Khaira dengan mata yang penuh binar.

Bayu mengalihkan pandangannya agar tidak melihat gadis itu. "Hm."

Khaira tersenyum cerah. "Dulu waktu baru-baru kuliah ada yang suka sama Khaira, terus mau minta nomor telepon Khaira."

"Terus?" tanya Bayu malas-malasan, tapi tetap saja dia mendengarkan.

"Khaira kasih nomor Abi. Eh, dia mundur duluan. Menurut Khaira, ini menurut Khaira loh, ya, pacaran cuman jagain jodoh orang, terus pas lagi sayang-sayangnya malah ditinggal. Ditinggalnya tragis lagi."

Satu alis Bayu terangkat. "Tragis?"

"Iyalah, ditinggal nikah itu tragis." Khaira tertawa lepas.

Bayu tersenyum tipis, bahkan sangat tipis mungkin tidak ada yang menyadari kalau dia sedang tersenyum. "Nyindir, hm?"

Khaira berusaha meredakan tawanya. "Maaf-maaf. Becanda kok." katanya sambil menyengir tanpa dosa.

"Besok ke kampus aku anterin."

"Tumben? Biasanya juga nyuruh berangkat sendiri."

"Takut kamu kenapa-kenapa."

Khaira tersenyum malu mendengar ucapan Bayu. Apakah Bayu sudah mulai peduli padanya? Semoga saja.

CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang