Motivasi kalian menjadi sider apaan?!
Selamat membaca kalian❤.
❤❤❤
Perlahan kelopak mata indah itu mulai terbuka. "Ba-bapak, gak ke kantor?"
Bayu menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Khaira gak apa-apa kok, Pak, ditinggal."
"Aku khawatir."
Khaira melongo. "Pak cubit Khaira."
Bayu menarik hidung mancung milik istrinya.
"Aduh. Sakit tau." Khaira mengusap-usap hidungnya.
"Kenapa kamu bisa di ruangan itu?"
Raut wajah Khaira berubah seketika. "Khaira gak mau bahas itu Pak."
"Ini demi menemukan pelakunya. Enak aja dia main mau ngapa-ngapain kamu. Aku aja belum pernah," kata Bayu panjang lebar tidak seperti biasanya yang singkat dan padat.
Khaira tersenyum jahil. "Bapak cemburu, ya? Hayo ngaku!"
"Serius, Ra. Buruan cerita."
Khaira mengangguk patuh. "Awalnya Khaira dapet chat dari temen. Katanya dia pengen ngasih liat puisi, terus Khaira iyain aja. Pas Khaira udah di atas tu, sepi gak kayak biasanya." Khaira menarik napas untuk melanjutkan ceritanya. "Tapi tiba-tiba cowok pake topeng itu dorong Khaira dan akhirnya Khaira dikunci di ruangan kedap suara itu. Satu hari itu Khaira di dalem gak ada orang sama sekali yang ke situ, termasuk yang pake topeng pun gak ada. Tau gak apa yang Khaira rasain selama satu hari itu?"
Satu alis Bayu terangkat. "Apa?"
"Lapar, Pak! Ya Allah, Bapak gitu aja gak bisa jawab."
Bayu menghela napasnya. "Sabar Bayu," batinnya. "Lanjut."
"Setelah Khaira lama ditinggal. Orang pake topeng itu masuk dan mau ... ." Ekspresi Khaira berubah sendu.
"Gak usah lanjutin. Ada orang yang kamu curigai?"
Khaira menggeleng pelan. "Gak ada."
"Nomor yang chat kamu masih ada? Atau kamu kenal orangnya?"
"Kenal."
"Nanti kita ke kampus."
Mata Khaira membulat sempurna. "Ngapain, Pak?"
"Mau ketemu orang itu, Ra."
❤❤❤
Khaira mengirimkan pesan kepada Lisa.
Khaira
Ketemuan di belakang kampus.
Lisa
Oke.
Tak lama seorang gadis datang menghampiri Khaira.
"Ra, maaf banget ya, kemaren aku ada urusan mendadak. Jadi langsung pulang deh," kata Lisa dengan raut wajah bersalah.
"Gapapa kok."
"Oh iya, kabar yang kamu disekap di sini udah beredar, bahkan pihak kampus sampe lapor polisi untuk mencari pelakunya."
"Lisa, aku mau nanya," ucap Khaira hati-hati.
"Apa?"
"Tolong jawab jujur. Apa ada orang yang nyuruh kamu chat seperti itu ke aku?"
"Gak ada, Ra, sumpah. Iya aku tau, kejadian itu di tempat kita janjian, tapi itu bener-benet murni aku pengen liatin puisi sama kamu," jelas Lisa.
"Maaf ya, Lis, kalo kesannya aku menuduh."
"Gak kok, Ra, aku ngerti kalo aku yang diposisi kamu. Aku gak bisa lama-lama nih, soalnya ada kelas. Aku duluan gapapa, kan?"
Khaira mengangguk dengan senyum tipisnya.
Setelah Lisa pergi. Bayu keluar dari persembunyiannya.
Khaira menoleh ke arah Bayu. "Beneran bukan Lisa deh kayaknya."
"Ada kelas hari ini?"
Khaira menggeleng. "Gak ada."
"Ya udah, kita pulang."
Di lorong kampus semua orang melihat ke arah sepasang kekasih. Lebih tepatnya melihat Bayu.
"Gila suami Khaira ganteng banget."
"Asli ganteng ini mah."
Khaira berhenti dengan dahi yang berkerut. ""Eh!"
Bayu menghentikan langkahnya masih dengan raut wajah datar. "Ada apa?"
"Se-sepatu itu."
Bayu melihat ke arah yang dimaksud Khaira. "Kenapa? Ada masalah?"
"Sepatunya persis yang dipake cowok bertopeng itu. Tapi ... Itu kan Danu. Rasanya gak mungkin."
Bayu segera menghampiri lelaki itu. Ia melihat Danu dari bawah sampai ke atas, lalu berpikir sejenak. Sepatu orang memang banyak yang sama, tapi apa salahnya jika dia bertanya.
"Danu, ya? Yang suka sama istri saya."
"Eh, apaan ya? Sorry gue buru-buru." Danu hendak pergi.
"Buru-buru melarikan diri?"
Danu mengurungkan niatnya untuk pergi. "Maksud lo apaan?!"
"Saya gak punya maksud apa-apa, tapi kok kamu ngegas, baru saya pancing dikit loh." Bayu menyeringai. "Jelas banget kamu lagi nutupin sesuatu."
Orang-orang merasa terpanggil sehingga berkerumun di dekat dua lelaki tampan yang sangat menarik perhatian.
Danu membuang muka ke arah lain. "Oke! Gue yang ngelakuin itu. Gue yang nyulik Khaira. Puas?"
Semuanya terdiam mendengar pengakuan yang sungguh luar biasa itu. Seketika suasana gaduh.
"Gila, parah! Ternyata Danu alimnya cuman buat deketin Khaira."
"Asli ini mah gilanya."
"Ih, amit-amit deh. Gue gak mau ketemu cowok palsu gitu."
Tangan Bayu sudah terkepal kuat. Ingin sekali dia memukul lelaki di hadapannya itu.
"Tapi--" Danu menggantungkan ucapannya, sehingga semuanya terdiam menatapnya. "Ini bukan rencana gue. Gue disuruh buat ngelakuin ini semua."
Rahang Bayu semakin mengeras. "Jangan memperumit masalah!" kata Bayu dengan nada dingin nan menusuk.
"Gue gak memperumit masalah. Memang itulah yang sebenarnya terjadi."
Selamat buat kalian yang kemaren nebak Danu. Tapi Danu nya bukan pelaku utama. Terus siapa dong???
Siapa nih menurut kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...