❤Khaira terburu-buru berjalan ini akibat Bayu. Kenapa lelaki itu selalu terbayang-bayang di pikirannya, sampai-sampai dia susah untuk tidur semalam.
Karena Khaira berjalan seperti ikut lomba jalan cepat membuatnya hampir saja menabrak seseorang.
Khaira melihat sekilas orang itu dan sedetik kemudian langsung menunduk. Kenapa lelaki jangkung itu tampan sekali? Jantungnya bekerja sangat keras untuk memompa.
"Ma-maaf, Pak."
Tidak ada respons dari lelaki itu membuat suasana semakin canggung bagi Khaira.
Bayu pergi begitu saja tanpa memperdulikan gadis itu karena baginya sangat tidak penting.
"Tahan kaki kamu, Ra, jangan kejar dia." Khaira berusaha mati-matian untuk menahan dirinya sendiri.
Semenjak Bayu mengambil alih perusahaan ini dari Papanya membuat Khaira yang tidak tau rasanya jatuh cinta, sekarang mulai merasakannya.
"Astaghfirullah, jangan berlebihan, Ra. Bisa biasa aja gak, sih?" gerutunya sendiri.
Khaira masuk ke dalam ruangannya.
"Kamu dari mana aja, Ra, kok telat?" tanya Tasya.
Khaira memegangi dadanya samasekali tak mendengar pertanyaan sahabatnya.
"Ra!"
"Eh. Iya apa, Sya?"
"Kamu kenapa, sih?"
"Tadi tu aku telat, terus hampir nabrak Pak Bayu."
"Terus responnya gimana? Dia nanya nama kamu, ya? Makanya kamu sampe gitu," tebak Tasya.
Raut wajah Khaira berubah sendu. "Responnya, ya gitu."
"Gitu gimana?" tanya Tasya mulai tak sabar.
"Cuek." Khaira memanyunkan bibirnya.
Seketika gelak tawa Tasya terdengar. Gadis itu sampai terpingkal-pingkal. Bagaimana tidak, kalau melihat ekspresi Khaira tadi seperti sampai gemetaran memegang dada, Tasya mengira Bayu sudah mengajak sahabatnya itu berkenalan atau semacamnya tapi realitanya? Sungguh menggelikan perutnya.
"Gak lucu, Sya!" kesal Khaira.
Tasya berusaha meredakan tawanya. "Maaf, Ra, maaf," ucapnya sambil mati-matian menahan tawa.
***
"Kok belum siap-siap?" tanya Salma.
Bayu melihat Mamanya sekilas. "Mau ke mana, sih, Ma?"
"Tadi siang kan Mama udah chat kamu, kalo malam ini kita akan makan malam bersama keluarga Pak Raihan, sekalian kamu berkenalan sama anaknya," jelas Salma.
"Bayu capek, Ma."
Salma masih berusaha tetap sabar. "Ayo dong sayang, Mama sama Papa gak enak kalo mau batalin acaranya, soalnya udah janji. Ikut, ya." Salma memasang wajah memelasnya.
Bayu menghela napasnya. Yang berjanji orang tuanya tapi kenapa dia yang menjadi korban. Mengesalkan! Tapi tidak ada pilihan lain.
Bayu berdiri dari duduknya, "Bayu ganti baju dulu."
Senyum Salma mengembang mendengar ucapan Bayu. Dia mengedipkan sebelah matanya ke arah Pradana memberikan kode kalau dia berhasil membujuk putra cueknya.Keluarga Pradana sudah sampai di kediaman Raihan.
Bel rumah Raihan berbunyi.
Raihan segera membuka pintu dan tampaklah Pradana sahabatnya. Mereka berpelukan sesaat lalu Raihan menangkupkan tangannya ke arah Salma, dan beralih bersalaman dengan pemuda yang ia yakini itu adalah anak Pradana. "Bayu udah besar ya sekarang."
"Iya, Om," jawab Bayu mencoba tersenyum ramah walaupun sangat tipis.
"Mari masuk."
Mereka semua sudah duduk di sofa.
"Mana anak mu, Rai?" tanya Pradana membuka pembicaraan.
"Ada di dalam."
"Istri mu?"
"Nah itu, dia lagi bujuk anaknya biar mau keluar."
"Anak mu pasti sholeha, ya, sama kayak istri mu," tebak Pradana.
"Aamiin."
"Sayang, buka dong pintunya, malu loh kalo kamu kayak gini." Wanita paruh baya itu mengetuk-ngetuk pintu kamar anak gadisnya.
"Gak mau!"
"Keluar bentar aja, orangnya baik kok, tampan, tapi kalo nanti kamu gak suka dan mau nolak juga gapapa."
Gadis berjilbab syari itu keluar dengan wajah cemberut. "Bener ya jangan maksa."
"Iya sayang, kalo kamu ngerasa gak cocok, itu hak kamu kalo mau nolak. Ayo samperin tamunya."
Aku bakal up cerita ini 2 kali dalam seminggu, tapi masih bingung mau hari apa aja. Ada saran?
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...