20. Susah Tidur

4.4K 510 87
                                    

Gak usah keluyuran ya. Malam minggunya baca cerita ini aja😁.

❤❤❤

Khaira mencium punggung tangan Bayu. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Khaira keluar dari mobil dan berjalan memasuki area kampus. Ia terkejut karena kehadiran seseorang. "Tasya?"

"Lo udah tau siapa gue, kan? Gue akan tetap berusaha buat dapetin Pak Bayu, dan lo! Siap-siap tersingkir. Lo ingetkan Pak Bayu nikah cuman terpaksa bukan cinta." Tasya menyeringai. "Kali ini gue bakal main terang-terangan."

Khaira hanya diam menatap kepergian Tasya, sahabatnya.

❤❤❤

Khaira keluar dari ruang fakultasnya. Sekali lagi dia dibuat kaget, tapi bukan karena Tasya, melainkan Bayu yang sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya sekarang.

Bayu menghampiri Khaira dengan kedua tangan menetap di saku celananya. "Kenapa diam aja?"

Khaira menggeleng pelan tidak bersuara sedikitpun.

Lelaki tinggi itu tak lagi bertanya. Ada bagusnya juga kalau Khaira diam. Dia memilih berjalan meninggalkan sang istri.

Khaira dengan cepat mengekori Bayu. Sepanjang perjalanan sampai datang ke apartemen pun gadis itu masih terdiam.

Sampai akhirnya otak Bayu diuji untuk berpikir lebih keras. Ia tidak tau harus berbuat apa.

❤❤❤

Siang berganti malam. Bayu duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Dia sedikit melihat Khaira lewat ekor matanya. "Kenapa laptopnya cuman dibuka?"

Khaira menghela napasnya "lagi cari inspirasi."

"Itu anak kenapa, sih?" batin Bayu.

Mata keduanya langsung melihat ke arah pintu karena bunyi gerabak-gerubuk.

Bayu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati pintu. Setelah pintu dibuka tampaklah Althaf dan Fadil yang masuk tanpa permisi.

"Ngapain kalian ke sini?" tanya Bayu.

"Ebuset, ini malam minggu, Bos. Kita mau main game di sini daripada main cewek, ntar dosa," jawab Althaf.

Kedua makhluk itu duduk di sofa tanpa dipersilahkan dan disusul Bayu yang juga menghempaskan bokongnya ke sofa.

Althaf dan Fadil sama-sama menatap Khaira heran.

"Bay, bini lo kenapa?" tanya Fadil pelan.

Bayu menaikkan Bahunya tak acuh. "Gak tau."

"Ebuset, tanyain kek. Lo gak ada rasa simpati banget jadi suami," cibir Althaf.

"Heh jomblo jangan berisik! Khaira lagi mau ngerjain tugas."

Keduanya hanya cengar-cengir tanpa rasa bersalah secuilpun.

"Ra, kamu ke kamar aja, nanti gak fokus kalo ngerjain di sini," perintah Bayu tidak ingin dibantah.

Khaira mengangguk, lalu beranjak pergi tak lupa laptopnya pun ia bawa. Sekarang hanya tersisa tiga orang lelaki di sana.

"Lo udah cinta apa belum sama Khaira?" tanya Althaf setelah yakin bahwa Khaira sudah jauh dari tempat mereka.

"Proses," jawab Bayu apa adanya.

"Apaan proses-proses!" geram Althaf.

"Ngelupain masa lalu gak gampang."

CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang