5. Bakso

4K 375 9
                                    


❤❤❤

Sebelum pergi mereka bersalaman terlebih dahulu.

Keheningan yang mencekam terjadi di dalam mobil, Khaira sangat benci situasi seperti ini.

"Kenapa mau cepet-cepet pindah?" tanya Khaira membuka pembicaraan.

"Kamu jangan gr, ya, saya mau cepat pindah ada alasannya."

"Apa?"

"Kalo tinggal di rumah, kita pasti akan tidur berdua dan saya gak mau itu sampe terjadi."

"Kenapa? Kita kan udah halal," tanya Khaira keheranan.

"Jangan banyak nanya!"

"Khaira kira kamu cuek sama banyak orang tapi kalo ke orang terdekat enggak cuek, tapi ternyata salah."

"Saya emang gak cuek sama orang terdekat," ucap Bayu masih tetap fokus menyetir.

"Terus kenapa sama Khaira cuek? Khaira kan udah istri kamu sekarang."

"Ingat, ya! Saya mau nikah karena dipaksa bukan cinta, jadi kita jalanin aja hidup masing-masing."

Mata Khaira mulai berkaca-kaca. Harapannya kini telah hancur. Sepanjang perjalanan dia hanya diam. Tidak ada kebisingan dan cerewetan dari Khaira.

Bayu mengehentikan mobilnya lalu keluar membawa barang-barangnya, tapi Khaira masih terdiam di dalam mobil.

Bayu menghela napasnya lalu kembali menghampiri Khaira. "Buruan masuk."

"Buat apa? Kamu gak mau deket-deket sama Khaira, kan? Khaira mau tidur di mobil aja," jawab Khaira tanpa menoleh.

"Kamu gila! Bisa mati saya kalo kamu kenapa-kenapa. Buruan, jangan manja."

"Kamu aja yang masuk," ucap Khaira masih jual mahal.

"Ck. Terserah kamu, kalo ada apa-apa saya gak peduli."

Khaira menjadi takut sendiri, akhirnya dia pun ikut masuk dengan membawa barangnya.

Khaira meletakkan barang-barangnya di sofa.

"Bawa ke kamar," suruh Bayu.

"Nanti kamu jijik," jawab Khaira masih dengan nada bicara yang tidak enak didengar.

"Khaira! Jangan kayak anak kecil. Biar saya yang tidur di sini."

Sesaat hening, namun malunya Khaira karena perutnya berbunyi.

"Buruan bawa barang-barang ke kamar, kita beli makan di luar."

"Mau makan di mana?" tanya Khaira.

"Terserah."

"Emang ada kafe terserah?"

"Buruan, Ra!"

Dengan kecepatan kilat Khaira menyimpan barang-barangnya beserta barang Bayu, lalu dia kembali menghampiri Bayu yang sudah menunggunya.

"Ayok," ucap Khaira antusias.

❤❤❤

Mata Khaira berbinar melihat gerobak bakso di pinggir jalan. "Stop!" pekiknya membuat Bayu mengerem kuat mobilnya.

"Ada apa, sih?" tanya Bayu kesal.

Khaira menyengir tanpa dosa. "Khaira mau makan bakso."

"Biasa aja, gak usah teriak gitu."

"Iya, maaf."

"Ya udah sana!"

"Kamu kok gak ikut? Gak laper, ya? Atau ... Kamu gak suka bakso, atau gak mau makan di pinggir jalan?"

"Beli dua, dibungkus," jawab Bayu singat, jelas, dan padat.

Sekian menit Khaira masih tak bergerak dari posisinya.

"Kenapa masih di sini?" tanya Bayu.

"Khaira gak bawa uang."

"Bilang kek dari tadi, ribet banget jadi cewek." Bayu mengambil dompet dari saku celananya lalu meneliti isi dompetnya.

Khaiar mengintip isi dompet tebal itu tapi seketika mengalihkan pandangannya dari dompet karena mendapat tatapan tajam dari Bayu.

Bayu memberikan selembar uang berwarna biru kepada Khaira.

Setelah menerima uang itu Khaira segera keluar untuk menjemput bakso yang sudah membuatnya meneguk ludah, karena aroma bakso yang khas.

CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang