CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]

16. Kabur

Kalo aku seneng tuh bakal rajin update. Makanya kalian juga rajin komen sama vote biar aku semangat membara😂:v

Selamat membaca kalian❤.

Althaf pun ikut terbelalak. "Jangan-jangan--"

Kedua lelaki tampan itu mengangguk dan langsung mendobrak pintu. Dengan sekali hentakan, pintu sudah terbuka. Dan tampaklah gadis dengan wajah menyedihkan.

Gadis itu mendongak dan langsung berlari memeluk Bayu dengan tangisnya yang semakin pecah.

Bayu memeluk Khaira dengan sangat erat.

"Khaira takut. Hiks ... ."

"Gak usah takut lagi." Bayu merasakan tubuh mungil itu bergetar. Dia tau pasti gadis itu sangat ketakutan.

Sedangkan Althaf tengah bergelut dengan lelaki bertopeng itu. Dia sudah berhasil mengamankannya. "Ebuset, beraninya lo mau nganu sama bini orang. Pake topeng segala lagi. Alay banget lo!" cibir Althaf yang terus memegang kedua tangan lelaki itu.

"Lepasin gue!" Lelaki itu berontak ingin lepas dari cengkraman Althaf.

"Enak aja. Gue belum liat muka lo, jadi entar aja."

Khaira masih enggan lepas dari pelukan Bayu.

Bayu merenggangkan sedikit pelukannya. Dia mengangkat sedikit kepala Khaira, lalu menghapus air matanya. "Jangan nangis."

"Khaira takut. Hiks."

Arghhh! Rasanya tidak rela jika melihat air mata itu terjatuh. Bayu beralih menatap sang pelaku. Rahangnya mengeras. Ingin rasanya dia menghantamkan lelaki bertopeng itu ke tembok. "Taf, bawa orang itu ke mobil."

"Siap Bos."

Althaf menyeret lelaki itu dengan susah payah. "Ebuset, bisa diem gak? Kayak cacing kepanasan lo, gerak-gerak mulu," omelnya. Kalau tau begini seharusnya dia tadi mengajak Fadil juga.

Mereka sudah berada di halaman kampus yang begitu luas nan megah.

"Heh, siapa kalian?!"

Althaf lengah karena suara itu sedikit mengagetkannya.

Lelaki bertopeng itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia berlari dengan gesit.

"Woy, jangan kabur lo! Buset, itu satpam datangnya dari mana pagi amat, belum juga subuh," gerutu Althaf sambil berlari mencoba mengejar pelaku. "Pak kejar, Pak!" teriak Althaf.

Lelaki paruh baya itu hanya bisa garuk-garuk kepala, karena tidak paham dengan situasi yang ada di depan matanya.

Althaf menghentikan larinya saat lelaki itu sudah berhasil melewati pagar. Dia masih berusaha mengatur napasnya. "Adoh! Cepet banget tu orang larinya."

Althaf kembali menghampiri Bayu dan Khaira yang sudah diinterogasi oleh satpam.

"Gimana?" tanya Bayu.

"Kabur orangnya. Gila, kayak kesetanan dia larinya cepet banget." Althaf melihat satpam itu. "Lagian Bapak ngagetin, sih."

"Saya kan gak tau. Nanti kasus ini biar saya kasih tau sama atasan."

"Terima kasih, Pak. Kalo gitu kita permisi dulu," pamit Bayu.

"Ini udah masuk waktu subuh loh, sebaiknya kita sholat sama-sama dulu di musholla."

Ketiga makhluk itu mengangguk setuju.

Setelah melaksanakan kewajiban itu mereka segera bergegas meninggalkan kampus.

"Tenangin kek bini lo. Elah! Kaku banget," cibir Althaf yang tengah menjadi supir dadakan.

Bayu tak menghiraukan Althaf. Dia fokus menatap Khaira. "Kamu gapapa, kan?"

Khaira hanya menggeleng sebagai jawaban. Ada kalanya seseorang tidak mampu berucap, kadang karena sebuah ketakutan ataupun sebuah kebahagiaan.

Beberapa kali Khaira menahan mulutnya agar tidak menguap.

"Ngantuk?"

"Iya," jawab Khaira pelan, bahkan sangat pelan tapi Bayu masih bisa mendengarnya.

Bayu meraih kepala Khaira agar bersandar di pundaknya.

"Capek banget kayaknya istri lo, Bay dan kayak trauma gitu," ujar Althaf yang melihat dari kaca mobil.

Bayu melihat istrinya yang sudah terlelap sekilas, lalu fokus melihat ke depan. Mulutnya mengatup rapat menahan gejolak amarah yang sudah memuncak. Tangan kekarnya terkepal kuat. Urat-uratnya menonjol. "Pelakunya harus ketemu!"

"Iyalah! Gue juga gemes sama topengnya, pengen gue tarik." Althaf memukul setir mobil geram.

"Heh! Lo mau ngajak mati bareng? Mobil gue dipukul gitu."

"Maaf Bos." Althaf menyengir lebar.

"Cepetan nyetirnya!"

"Sabar, elah!"

Siapa nih menurut kalian pelakunya?
Untuk sekarang kayaknya rame yang nebak Danu.
Komen dong di nama orang yang kalian curigai.
Kalo ada yang mau nambahin boleh banget kok😁.

1. Danu
2. Lisa
3. Adel
4. Tasya