❤❤❤Jam sudah menunjukkan waktu subuh, mungkin adzan pun akan segera berkumandang.
Khaira bergegas keluar dari kamar dan menuju ke arah sofa. "Pak Bayu bangun, sholat subuh dulu."
"Males, lagian saya jarang sholat."
"Astaghfirullahaladzim, sholat itu wajib, Pak, bangun!" geram Khaira.
Perlahan Bayu membuka matanya dan bangkit dengan rasa malas yang luar biasa. "Sana pergi, saya udah bangun."
"Buruan siap-siap, ih!" kesal Khaira karena melihat Bayu masih duduk berleha-leha.
"Bawel!" Bayu beranjak meninggalkan Khaira.
Khaira tersenyum penuh kemenangan.
❤❤❤
Bayu dan Khaira yang baru saja memasuki kantor sudah menjadi pusat perhatian.
Bayu berhenti berjalan otomatis Khaira pun berhenti.
"Kamu kenapa ngekorin saya terus?"
"Si-siapa, yang ngikutin," jawab Khaira terbata-bata.
"Ruangan kamu di sana, bukan di sini."
Khaira membuka tasnya dan mengambil sesuatu di sana. "Ini," Khaira memberikan kotak makan kepada Bayu.
"Saya bukan anak kecil yang harus dibawain beginian!" bentak Bayu.
"Ini biar kamu gak makan sembarangan," ucap Khaira pelan.
"Saya udah ingetin kamu kemarin, jalanin aja hidup masing-masing."
"Gak menghargai orang banget, sih, Khaira capek tau buatnya."
"Siapa yang nyuruh? Gak ada, kan?" tanya Bayu dingin.
Dengan sekuat tenaga Khaira menahan air matanya. Dia menggenggam kuat kotak makan itu, lalu pergi dengan perasaan yang sangat sesak.
Beberapa karyawan yang melihat kejadian itu menatap Bayu tak suka karena memperlakukan Khaira seperti itu. Tidak seharusnya lelaki berbuat kasar kepada perempuan.
Khaira masuk ke ruangannya. Dia sama sekali tidak menyapa Tasya yang ada di sana. Khaira membenamkan wajahnya di atas meja kerja.
"Kamu kenapa, Ra?" tanya Tasya heran karena melihat Khaira yang tidak ceria seperti biasanya.
Khaira menegakkan posisinya. "Gapapa, Khaira gak boleh nyerah untuk mencairkan es batu itu!" ucapnya optimis.
Tasya mengernyit, "Es batu?"
"Iya."
"Tinggal kamu keluarin aja dari dalam kulkas udah cair kali, Ra, mana pake mewek segala lagi, cuman gara-gara es batu."
Khaira memanyunkan bibirnya, "Ih, Tasya mah, ini es batunya lain."
Tasya dibuat semakin kebingungan dengan tingkah Khaira. "Apaan emangnya? perasaan es batu sama aja."
"Ibarat, Sya! Pak Bayu tu ibarat gundukan es batu."
Tasya ber-oh-ria, sekarang dia sudah paham arah pembicaraan Khaira yang cukup membuatnya keheranan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...