❤❤❤Khaira dan Tasya tidak lagi magang di perusahaan Bayu, sekarang mereka fokus untuk menyelesaikan skripsi.
"Anterin Khaira ke kampus, ya, ada hal penting soalnya," pinta Khaira kepada Bayu.
"Gak bisa, saya ada meeting pagi ini."
"Terus Khaira berangkat pake apa dong?"
"Naik taxi kan bisa."
Khaira memanyunkan bibirnya. "Tapi nanti pulangnya jemput, ya."
"Jangan manja, kamu itu udah gede."
"Kalo gak mau jemput ada syaratnya, bawa bekal yang udah Khaira siapin."
Bayu menghela napasnya. "Sini bekalnya."
Ingin rasanya Khaira berteriak kegirangan karena dia berhasil membujuk Bayu, meskipun belum tentu lelaki itu memakan masakannya.
❤❤❤
Khaira dan Tasya berjalan beriringan di area kampus.
"Gimana perkembangan kamu sama Pak Bayu?" tanya Tasya.
"Bekal yang aku buat Pak Bayu bawa, Sya, meskipun pake pemaksaan, sih, dan gak tau juga dia makan apa enggak."
"Kamu gak capek, Ra, gak dihargain gitu?"
"Belum waktunya untuk capek, Sya, Khaira harus berjuang, gak boleh nyerah."
Seorang lelaki datang menghampiri mereka. "Assalamualaikum, Ra, Sya."
"Waalaikumsalam," jawab Khaira dan Tasya bersamaan.
"Ada apa, Dan?" tanya Tasya kepada lelaki yang bernama Danu itu.
"Aku cuman mau nanya sama Khaira."
"Nanya apa?" tanya Khaira.
"Kamu beneran udah nikah, Ra?"
"Iya Alhamdulillah, ada apa emangnya?"
"Gapapa, sih, cuman nanya aja."
"Ehem! Kamu sih, Dan, lama banget baru gerak, Khaira keburu nikah sama orang, kan?"
"Kamu apaan, sih, Sya?" tanya Danu sedikit salah tingkah.
"Bilang aja sama Khaira, gak baik kalo dipendam," saran Tasya.
"Gak perlu. Ya udah, aku duluan, Ra, Sya."
"Iya," jawab kedua gadis itu bersamaan.
Danu berlalu menyisakan rasa penasaran di hati Khaira.
"Danu kenapa, Sya?"
"Dia tu suka sama kamu, Ra, dulu dia sempet nanya-nanya tentang kamu ke aku."
Mulut Khaira sedikit menganga. "Kok bisa?"
"Bisalah. Danu suka sama kamu karena katanya kamu orangnya semangat, pekerja keras, gak gampang putus asa kalo udah merjuangin sesuatu, dan yang paling penting katanya kamu gak pernah lupa beribadah," jelas Tasya.
"Kok kamu gak pernah cerita, sih, Sya?"
"Danu yang ngelarang aku buat ngasih tau kalo dia suka sama kamu, kemaren aku kasih tau dia kalo kamu udah nikah." Tasya menarik napasnya untuk melanjutkan ucapannya. "Mungkin tadi dia pengen denger dari kamu langsung."
"Aku gak nyangka banget, Sya, selama ini aku nganggep Danu seperti teman yang lainnya."
"Iya gitu kalo dalam pertemanan cowok sama cewek, salah satunya pasti ada menyimpan perasaan."
❤❤❤
Sepasang suami istri tengah duduk di sofa.
"Bapak bisa gak jangan cuek sehari aja?" tanya Khaira mulai gemas dengan keheningan.
"Gak."
"Gak baik loh kalo gitu terus, Pak."
"Emang kenapa, masalah buat kamu?"
"Aku tu manusia, Pak, butuh temen ngobrol juga."
"Tinggal cari temen ngobrol emangnya susah, ya?"
"Khaira tu mau curhat masa ke orang yang gak kenal, sih. Pak dengerin Khaira cerita dong, biarpun gak mau beri solusi setidaknya dengerin, ya," mohon Khaira dengan mata yang penuh binar.
Bayu mengalihkan tatapannya dari buku. Dia melihat mata milik Khaira yang sedikit sipit itu, terlihat tatapan penuh harap dari gadis itu.
Bayu menghela napasnya lalu menutup buku tebal yang tadi dibacanya. "Buruan, saya dengerin."
Mata sipit milik Khaira terbelalak, walapun tidak lebar. "Serius, Pak?"
"Hm."
"Bapak kan anggep Khaira anak kecil, manja, dan Bapak gak pernah nganggep Khaira istri--"
"Intinya! Gak busah bertele-tele gitu."
Khaira mendegus kesal. "Ada cowok yang suka sama Khaira."
"Terus kenapa cerita sama, saya?"
"Menurut Bapak Khaira harus gimana?"
"Terserah kamulah."
"Bapak gak marah, gak cemburu, gitu?"
"Enggak."
Wajah Khaira berubah sendu. "Berarti yang cinta cuman Khaira doang Bapak enggak. Gak adil banget."
"Gitu aja ceritanya?"
Khaira mengangguk dengan wajah cemberut. Lagi-lagi hening untuk beberapa saat.
"Gimana masakan Khaira tadi?"
"Saya kasih ke satpam," jawab Bayu enteng.
"Jahat banget, sih, jadi orang, kenapa Khaira harus cinta sama Bapak coba?!" Khaira memalingkan wajahnya kesal.
Bayu menatap gadis itu sekilas. "Keluar yuk."
"Tumben? Mau ke mana?" Sebelum Bayu menjawab Khaira bersuara lagi. "Stop! Khaira gak mau denger jawaban terserah."
"Terserah kamu."
"Tu kan, gak mau!"
"Jangan ngambek, dasar bocah. Kita makan bakso di luar."
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Подростковая литератураAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...