❤❤❤Bayu menatap gadis itu sekilas. "Keluar yuk."
"Tumben? Mau ke mana?" Sebelum Bayu menjawab Khaira bersuara lagi. "Stop! Khaira gak mau denger jawaban terserah."
"Terserah kamu."
"Tu kan, gak mau!"
"Jangan ngambek, dasar bocah. Kita makan bakso di luar."
Khaira langsung mendempet tubuh Bayu. "Yang bener?" tanyanya dengan raut wajah tak percaya.
Bayu yang kaget ditempeli seperti itu segera berdiri. "Hm."
❤❤❤
Meskipun di pinggir jalan namun terasa nikmat bagi Khaira, apalagi di sampingnya ada Bayu.
"Masih ngambek?" tanya Bayu.
"Ga-gak, Khaira gak ngambek kok, sebel aja sama Pak Bayu tapi dikit kok, gak banyak."
"Masih sebel?"
Dengan senyum yang sungguh lebar Khaira menggeleng.
Bayu mengalihkan pandangannya ke arah mangkuk bakso. Dia akui gadis itu sangat manis, tapi hatinya masih terukir nama orang lain.
Mereka telah selesai menyantap baksonya, setelah itu Bayu membayar dan menyusul Khaira yang sudah terlebih dahulu ke mobil.
Bayu mulai menjalankan mobilnya. "Gimana kuliah kamu?"
"Bapak nanyain Khaira?"
"Emang ada orang lain selain kamu?" tanya Bayu dengan satu alis terangkat.
"Ada Pak, makhluk gaib."
Bayu tak menanggapi ucapan Khaira yang mulai berbicara tidak penting, bahkan sangat tidak penting baginya!
"Kuliah Khaira tadi lancar-lancar aja kok. Nanti kalo Khaira udah lulus Pak Bayu harus ada nemenin Khaira. Jadi gak sabar," ucap Khaira dengan senyuman yang tak pernah luntur.
"Gak usah kebanyakan ngayal!" ucap Bayu dingin.
Hening untuk beberapa saat. Pasti sudah tau Khaira, kan? Ya, dia adalah spesies yang paling tidak bisa diam alias aktif. Entahlah ... .
"Pak Bayu."
"Hm," sahut Bayu masih fokus menyetir.
"Pak Bayu kapan gak cuek lagi sama Khaira?"
"Gak tau."
Khaira mengalihkan pandangannya dari Bayu. "Mungkin gak ya suatu saat Pak Bayu gak cuek lagi? Khaira pengen Pak Bayu gak cuek, gak galak."
Tidak ada sahutan sehingga keheningan lagi-lagi terjadi, seakan tidak pernah bosan menghampiri.
"Pak Bayu kok gak ngomong, sih?!" geram Khaira.
"Mau ngomong apaan?"
"Apa kek gitu, cerita di kantor gimana."
"Males."
"Terserah Bapak deh!" kesal Khaira.
Sesampainya di apartemen Bayu menghentikan mobilnya. 15 menit terakhir tidak ada suara ocehan Khaira di dalam mobil, ternyata gadis itu tertidur pulas.
Ada perasaan tidak tega untuk membangunkan Khaira lebih tepatnya dia malas jika harus mendengar Khiara yang berbicara tiada henti.
Bayu keluar mobil sambil menggendong Khaira.
Mata Khaiar sedikit terbuka. Samar-samat dia melihat Bayu, tapi ia sangat mengantuk ditambah digendong seperti itu semakin membuatnya nyaman.
Bayu membaringkan tubuh Khaira dengan hati-hati di kasur. Tak lupa dia menyelimuti tubuh mungil Khaira.
❤❤❤
Baru saja Khaira menjauhi area kampus seketika itu pula hujan turun dengan derasnya disertai gemuruh yang membuat Khaira takut. Dia berlari ke halte untuk berteduh.
"Gak ada kendaraan yang lewat lagi. Kalo nelpon Pak Bayu gak ganggu dia, kan?" Khiara mengotak-atik ponselnya mencoba menghubungi Bayu, tapi hasilnya nihil.
❤❤❤
Masih di ruangan kerja, Bayu duduk sambil memijit pelipisnya sendiri. Dia melihat ponselnya yang tergeletak di atas meja, ia sama sekali tak sempat menyentuh benda persegi panjang itu.
Rara
Kok telepon Khaira gak diangkat?
Pak tolong jemput Khaira di halte deket kampus.
Pak Khaira takut sendirian di sini, gak ada temen ngobrol juga.
Bapak sibuk ya di kantor?
Liat dong chat Khaira😣
Pak
Pak
Pak
Kendaraan gak ada yang lewat pak.
Pak hujannya tambah deras.
Pak barusan gemuruh sama petir-petirnya lagi, Khaira takut Pak, gak boong😭.
Khaira gak bisa main hp lagi, Khaira masih sayang sama nyawa takut kesambar petir. Semoga Bapak liat chat Khaira.
Khaira masih nunggu di halte😊.
Oh iya makasih yang udah komen di part kemaren, rasanya semangat nambah gitu hehe😘.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEREWET VS CUEK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionAssalamualaikum. Akan dipublish lagi. Rank #1 in nopacaran (23-06-2019) Rank #1 in cerewet (10-07-2019) Akibat masalah percintaan yang tak sesuai harapan akhirnya tak ingin lagi mengenal cinta. Itulah Bayu Pradana. Manusia yang berubah cuek karena m...