02. Murid Baru yang Mengejutkan

176 19 3
                                    

Itu gambarnya Asaka Erena.

Gambar milik Suzura-sensei.

•••



"Minna-san, hari ini kelas kita akan kedatangan murid baru."

Semua murid kelas 3-E menatap Koro-sensei bingung. Ada murid baru lagi setelah Ritsu dan Itona?

Kira-kira siapa ya?


"Silahkan masuk." kata Koro-sensei, mempersilahkan murid baru itu masuk.

Saat murid itu memasuki kelas, seluruh murid sukses dibuatnya terkejut. Terutama Isogai dan Maehara.


"Namaku adalah Asaka Erena. Mulai hari ini aku akan menjadi murid kelas 3-E. Mohon bantuannya."

Hening. Tak ada yang berbicara duluan.

"Apa ada dari kalian yang ingin bertanya tentang Asa-"

"ASAKA-SAN! APA YANG TERJADI PADAMU?!"

"MENGAPA KAU BISA ADA DISINI?!"

"BAGAIMANA KAU BISA JATUH KE KELAS E?!"


Koro-sensei yang sedang bicara sampai kaget saat tiba-tiba seisi kelas -minus Itona dan Karma- bertanya secara serempak pada Erena.

Sedangkan Erena hanya berdiri mematung saat tiba-tiba dirinya ditanya bagaimana mungkin dia bisa jatuh ke kelas 3-E.



~~~



Pelajaran sudah dimulai. Tempat duduk Erena bersebelahan dengan Akabane Karma.


"Nee, Erena-chan. Aku bingung deh, kok bisa kamu jatuh ke kelas E? Padahal kamu katanya selalu jadi saingannya si Asano loh." tanya Karma yang kebetulan tidak membolos kelas saat itu.

"Bukan urusanmu." jawab Erena yang berusaha fokus mengengarkan penjelasan dari Koro-sensei.

"Hee... Kau dingin sekali, Erena-chan~" celetuk Karma.

"Urusai. Dan jangan panggil aku dengan -chan." jawab Erena kesal.

"Ha'i ha'i, Erena hime-sama~" Karma sengaja menjahili Erena. Tapi kali ini Erena tak mempedulikannya.



~~~



Beberapa jam kemudian adalah saatnya jam istirahat. Erena duduk bersama anak-anak perempuan.

"Halo, namaku Kayano Kaede. Senang bertemu denganmu Asaka-san." Kayano Kaede mulai memperkenalkan diri.

Kemudian semua anak perempuan juga memperkenalkan diri, termasuk Ritsu.

Erena sempat dibuat bingung oleh wujud Ritsu yang berupa kotak besar berwarna hitam.

"Etto... sebetulnya aku ini artileri." Ritsu jadi gugup.

"Artileri? Kau menyembunyikan senjata di dalam kotak ini?" tanya Erena bingung.

"Ha'i." jawab Ritsu.

Kemudian Erena teringat akan perkataan Karasuma-sensei. "Minna-san, bisa kalian jelaskan tentang kelas 3-E ini? Sebelum aku masuk ke kelas ini, Karasuma-sensei menjelaskan kalau aku diminta membunuh Koro-sensei. Apa itu benar?"

Touka Yada menjawab, "Iya, yang dikatakan Karasuma-sensei itu benar, Asaka-san."

"Sebetulnya, Koro-sensei adalah makhluk yang sudah menghancurkan bulan. Dan Koro-sensei berjanji akan menghancurkan bumi." Kataoka menjelaskan.

"Jadi, kita diminta untuk membunuhnya sebelum kelulusan." Okuda melanjutkan.

Erena menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika dirinya mengerti.

'Tapi, kenapa harus kelas 3-E yang membunuhnya?'

"Ano, cowok yang rambut merah itu siapa namanya?" Erena menunjuk ke arah Karma.

"Ooh, itu Akabane Karma-kun. Kupikir kalian sudah saling kenal?" balas Kayano.

"Enggak kok, kita belum saling kenal. Makanya tadi kutanya namanya." jawab Erena gugup. Sepertinya Kayano melihat jika Karma mengajak Erena mengobrol (ralat, menjahili Erena) tadi.


Tiba-tiba Okano menanyakan sebuah pertanyaan yang tak ingin dijawab Erena.

"Nee, Asaka, kok kamu bisa jatuh ke kelas E?"

Erena terdiam sejenak.

"Itu... nilaiku jeblok." jawab Erena gugup.

"Hinata! Kau membuatnya sedih!" tegur Kataoka yang melihat Erena kelihatan sedih saat ditanya Okano.

"Aduh, Asaka-san, maafkan aku! Seharusnya aku nggak bertanya begitu!" Okano jadi merasa tidak enak hati.

"Sudah, jangan dipikirkan." jawab Erena.


Sebenarnya mereka juga memperhatikan rambut Erena yang panjang hingga menutupi sebelah matanya.

"Oh iya, Asaka-chan, kenapa mukamu ditutupi rambut begitu?" tanya Kurahashi penasaran.

"Ini... ada bekas luka disini. Aku tak mau menunjukkannya." Erena menunjuk dahinya yang juga ditutupi rambutnya.


Tapi Erena sebetulnya merasa risih karena sejak tadi Nakamura memainkan pucuk di kepalanya.

"Nakamura, kau apakan rambutku?" tanya Erena yang agak terganggu.

"Hmm, memainkannya? Habisnya lucu, ada pucuknya!" Nakamura masih memainkan pucuk Erena.

"Iya! Kayak punya Isogai-kun!" Ritsu ikut nyerocos.


Pada saat itu Erena menyadari jika kelas E tidak seburuk yang dia pikirkan.

Tapi dalam hatinya Erena tetap bertekad untuk kembali ke kelas A.






Bersambung

Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang