Ishikawa's POV
"Sebelum kalian melukai orang lain, pikirkanlah bagaimana rasanya jika kalian dilukai."
Perkataan Asaka itu masih membekas di kepalaku.
Aku jadi berpikir kembali, apa alasanku membully Asaka?
Oh iya, aku ingat. Aku iri pada Asaka sehingga aku membully dia. Bukan karena aku cemburu pada hubungannya dengan Asano-kun.
Aku selalu ingat tentang si Asaka yang merupakan seorang murid pujaan guru. Para guru, bahkan termasuk Pak Direktur Asano, sangat menyayangi Asaka yang pintar dan jenius. Dan karena kecantikan dan kepintaran yang dia miliki, Asaka jadi punya banyak teman.
Lalu aku memutuskan untuk membully Asaka. Mulai dari merobek bukunya, merusak seragam olahraganya, mencoret-coret mejanya, menghancurkan violinnya, hingga aku pernah membuatnya luka di bagian pipi. Ternyata sampai sekarang luka itu masih ada.
Aku sudah senang karena Asaka jatuh ke kelas E. Tapi entah kenapa dia bisa kembali ke gedung utama dengan mudah.
Aku tidak senang karena Asaka mendapatkan kembali kebahagiaannya dengan kehadiran teman barunya, yaitu si murid pindahan dari China. Makanya aku ikut membully Phoenix juga.
Tapi sekarang aku berpikir, apa untungnya aku membully Asaka? Dan apa untungnya juga aku membully Phoenix?
Perasaan iri ini membuatku lelah. Aku sudah lelah untuk iri dengan Asaka. Dan aku juga memutuskan untuk meminta maaf padanya dan Phoenix besok.
~~~
Author's POV
Sama seperti kemarin, Erena berangkat sekolah bersama Fyodor. Dalam perjalanan mereka menuju sekolah, Erena menceritakan tentang festival sekolah yang sebentar lagi tiba.
"Nanti aku jemput ya." ujar Fyodor sebelum Erena memasuki gedung sekolah Kunugigaoka.
Erena segera melangkahkan kakinya menuju kelas 3-A. Belum banyak murid yang datang saat itu. Baru saja Erena duduk, Ishikawa dan kedua temannya sudah menghampirinya.
"Mau apa kalian?" tanya Erena dingin. Tapi Erena dibuat kaget saat tiba-tiba mereka bertiga minta maaf hingga menundukkan kepala.
"Maafkan kami Asaka, karena kami sudah membully kamu selama ini!" seru Ishikawa.
Erena masih menatap mereka dingin. Karena dia sangat yakin jika permintaan maaf Ishikawa hanya sebuah acting. Erena tahu betul sifat Ishikawa yang selama ini hanya berpura-pura baik padanya.
"Kami sungguh minta maaf karena sudah membuatmu kesulitan." ujar Yumeko yang juga masih menundukkan kepalanya.
"Aku yakin kalian bohong." ujar Erena dingin.
Karena jika seseorang sudah mengatakan kebohongan satu kali, dia tidak akan dipercaya lagi untuk kedua kalinya. Begitu pula dengan Ishikawa dan kedua temannya.
"Aku tahu akan sangat sulit bagimu untuk memaafkan kami, Asaka." tukas Ishikawa.
"Tapi kami sungguh minta maaf karena sudah membully kamu." ujar Kyoko.
Mereka benar. Akan sangat sulit bagi Erena untuk memaafkan mereka.
"Aku memaafkan kalian."
Kalimat yang keluar dari mulut Erena itu membuat mereka terkejut bukan main.
"Dan aku minta pada kalian agar jangan menjadi pelaku bullying lagi." kata Erena lagi.
Mereka sangat lega karena sudah dimaafkan Erena. Sekarang mereka harus meminta maaf pada Starlight.
~~~
Pada jam istirahat, Starlight menceritakan pada teman-temannya tentang Ishikawa yang meminta maaf padanya tadi pagi. Sama seperti Erena, Starlight sempat tidak percaya pada mereka. Meski pada akhirnya Starlight mau memaafkan mereka.
"Untunglah semuanya sudah diselesaikan dengan baik." ujar Sundest.
"Lain kali, pastikan dirimu membangun kepercayaan terhadap seseorang dulu." Dullander menambahkan.
Erena jadi ingat saat-saat dimana Starlight mengajaknya berteman. Pengalamannya yang pernah menjadi korban bully ketika kelas 5 SD dan kelas 2 SMP membuatnya memiliki trust issues sehingga Erena perlu membangun kepercayaan terhadap seseorang terlebih dahulu.
~~~
Saat pulang sekolah Erena mendapati Fyodor yang sedang berdiri di dekat gerbang sekolah. Erena yang kebetulan sedang bersama Isogai dan Maehara berhasil dibuat kaget olehnya.
"Rena-chan, ada apa?" tanya Isogai saat melihat Erena yang sepertinya sedang memperhatikan sesuatu.
Tanpa banyak bicara Erena mempercepat langkah kakinya menuju ke tempat Fyodor berdiri. Kedua sahabatnya berhasil dibuat bingung oleh Erena.
"Fyodor, sebetulnya kau nggak perlu repot-repot menjemputku." Erena menghampiri Fyodor dengan terburu-buru.
"Tidak masalah kok. Lagipula aku jadi senang karena ada seseorang yang mau menemaniku." sahut Fyodor yang langsung membuat wajah Erena memerah.
Erena baru teringat akan kedua sahabatnya tadi. Sekarang mereka sudah berada tepat di belakang Erena.
"Oh iya. Fyodor, ini sahabatku. Yuu-chan, Hiro-kun, ini adalah tetangga baruku."
"Maehara Hiroto."
"Isogai Yuuma. Senang bertemu denganmu."
"Namaku Fyodor Dostoyevsky."
Sekarang Isogai dan Maehara kaget karena ternyata tetangga baru Erena adalah orang Rusia. Namanya agak sulit, sih.
Kemudian Erena pulang ditemani Fyodor dan kedua sahabatnya. Gadis bermarga Asaka itu merasa senang karena akhirnya masalahnya dengan Ishikawa sudah dapat diselesaikan.
Tetapi masih ada satu masalah yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan oleh Erena. Masalah itu adalah masalah pribadi Erena dengan seseorang selain Ishikawa yang tidak akan diketahui semua orang.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Musician [TAMAT]
FanfictionMasa lalunya yang kurang menyenangkan membuat Horibe Itona selalu ingin melupakannya. Tapi dia tidak tahu bagaimana caranya agar ia dapat melupakan memori masa lalunya. Semuanya berubah ketika dia bertemu Asaka Erena, gadis yang populer di sekolah...