10. Alasanmu Bermain Musik

76 9 1
                                    

"Horibe-kun, mau latihan di rumahku?" tanya Erena setelah pelajaran selesai.

"Boleh saja." jawabnya tanpa menoleh dari peralatan mekanik yang sedang dia bereskan.

"Ternyata Itona udah main musik? Parah nih, kita nggak dikasih tau!" seru Muramatsu yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

"Eh, mending kita pergi yuk! Jangan ganggu orang pacaran!" Terasaka langsung mengajak kawan-kawannya pergi. Sebetulnya mereka berencana untuk main game di warnet.

"Hah?" Erena bingung sendiri.

"Abaikan saja." ujar Itona yang jadi agak kesal dengan kelakuan mereka.



~~~


"Erena-senpai!" seru seorang gadis berambut pirang yang sedang membawa tas violin merah.

"Kao-chan, tunggu dong!" seorang gadis berambut pendek ikut berlari menyusulnya.

Itona bingung sendiri. Sepertinya Erena punya banyak kenalan di luar sekolah.


"Senpai!" sapa si rambut pirang sambil menghampiri Erena.

"Apa kabar, Kaori-chan?" Erena juga menyapanya.

"Aku baik-baik saja! Eh, siapa cowok ini?" ujar si rambut pirang.

"Aku Horibe Itona." cowok yang dimaksud si rambut pirang itu memperkenalkan dirinya.

"Teman sekelasku, dia belajar main musik denganku." Erena juga memperkenalkan Itona.


"Hai, aku Miyazono Kaori!" si rambut pirang memperkenalkan dirinya.

"Kalau aku Sawabe Tsubaki!" si gadis rambut pendek juga memperkenalkan diri.

Dua orang anak laki-laki yang lari menyusul Kaori dan Tsubaki sekarang sedang mengatur nafasnya.

"Erena-senpai, lama nggak bertemu ya!" sapa anak lelaki berambut coklat.

"Eh, kalian tahu nggak? Erena-senpai punya murid loh!" kata Kaori bersemangat, Erena hanya sweatdrop saat dibilang dia punya murid.

"Aku hanya minta diajarkan main musik kok." ujar Itona. Gadis berambut pirang ini bersemangat sekali.

"Ooh, muridnya Erena-senpai ya! Aku Watari Ryota!"

Watari lalu menepuk pundak temannya yang memakai kacamata. "Kenalkan diri juga dong!"

"Eh, iya... aku Arima Kousei."

Itona melihat Erena sangat dekat dengan keempat anak itu seperti kakak dan adik.

"Senpai, aku boleh main ke rumah senpai ya? Boleh ya?" tanya Kaori bersemangat.

Berhubung Erena tidak ada jadwal les privat, Erena mengizinkan Kaori untuk main ke rumahnya. "Boleh saja, Kaori-chan."

"Horeee!! Erena-senpai baik deh!"



~~~


Kaori sudah sering main ke rumah Erena. Dia juga cukup dekat dengan Chikafuji. Tapi pada hari itu ternyata ada tamu lain.


"Kalian! Kenapa nggak bilang kalau mau main ke rumah?!"

Ternyata sudah ada Isogai dan Maehara disana.

"Loh, aku udah kasih kabar ke kamu kok! Apa handphone-mu lagi di silent?" tanya Maehara. Erena segera mengecek handphone-nya, ternyata sedang dalam mode silent.


"Maehara-senpai! Isogai-senpai!" sapa Kaori.

"Eh? Ada Kaori-chan ternyata!" ujar Isogai kaget.

Lalu Kaori mengobrol dengan Isogai dan Maehara, sedangkan Itona berlatih musik lagi dengan Erena.



~~~


Saat Itona sudah selesai latihan, Isogai dan Maehara sudah mau pamit.

"Hati-hati di jalan, Yuu-chan dan Hiro-kun." ujar Erena sebelum mereka pergi.

"Sampai ketemu besok, Rena-chan!" kata Maehara sambil melambaikan tangannya.

"Sebaiknya aku juga pulang." kata Itona.

"Aku juga pulang deh." ucap Kaori.

Saat Itona mau pulang, Erena baru ingat ada yang ingin dia berikan untuk Itona. Cepat-cepat dia mengambilnya di ruang belajarnya.

Saat Erena sedang tidak ada, Kaori bertanya pada Itona.

"Horibe-senpai, apa yang membuatmu ingin bermain musik?"

Itona lantas menjawab, "Aku punya pengalaman yang kurang menyenangkan, jadi aku ingin melupakannya."

Erena turun dari lantai dua dengan terburu-buru sambil membawa sebuah buku.

"Horibe-kun, ini untukmu." kata Erena sambil menyerahkan sebuah buku partitur.

"Terimakasih banyak, Asaka." ujar Itona. Lalu dia pulang.






Bersambung

Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang