Hari itu Erena dikenalkan dengan teman-teman Starlight. Erena sempat terkejut karena ternyata sahabat Starlight semuanya laki-laki.
"Starlight-chan, kamu harem?" bisik Erena.
"Ooh, aku bukan harem. Mereka ini sahabatku dari kecil." sahut Starlight.
'Kalau sahabatan dari kecil kemungkinan Starlight untuk jadi harem lebih besar kan...'
Tapi Erena segera menepis pemikiran jika Starlight harem jauh-jauh.
"Minna-san, ini temanku dari kelas 3-A. Asaka Erena-chan."
Keempat sahabat Starlight kaget seketika.
"Asaka Erena, cewek yang paling populer di sekolah?!" seru seorang lelaki berambut hitam yang penampilannya agak mirip dengan Isogai.
Mereka semua sweatdrop. Kok reaksinya sampai heboh begitu?
"Sudah sudah. Ayo kita makan!" Starlight merubah suasana yang canggung.
Erena makan siang bersama mereka. Masalah baru muncul. Bagaimana caranya memperkenalkan diri?
"Eh, kita perkenalan diri dulu dong!" seru Starlight, mengingat Erena selalu kesulitan dengan teman baru.
"Oh iya. Namaku Werewolf Monight, salam kenal!"
"Aku Ghidora Galaxy."
"Sphinx Sundest."
" Namaku Griffin Dullander, senang bertemu denganmu."
Kini Erena berusaha mendekatkan diri dengan mereka. Tapi apa mereka mau menjadi sahabatnya?
~~~
Erena bertemu dengan Monight saat jam istirahat kedua. Saat itu Monight tampak sedang bingung.
Entah kenapa, Erena memutuskan untuk menyapanya.
"Werewolf-kun."
Monight langsung menoleh. "Ah, Erena-san. Senang bertemu denganmu."
Erena dapat merasakan Monight yang sedang panik. Tapi kenapa?
"Ngomong-ngomong, apa kau bisa membantuku?" tanya Monight tiba-tiba.
Ternyata Monight sedang bingung dengan materi matematika yang baru saja dia pelajari di kelas. Dengan sukarela Erena membantunya memahami materi itu.
"Arigatou, Erena-san! Kau memang hebat!" kata Monight yang sedang tersenyum gembira. Erena hanya mengangguk, lalu kembali ke kelasnya.
~~~
Erena merasa senang karena dapat membantu Monight tadi. Jika diperhatikan sepertinya Monight adalah tipe orang yang ceria dan selalu menikmati apa saja yang dia kerjakan. Dalam hatinya, Erena iri pada Monight yang selalu bisa tersenyum ceria.
Kini Erena berpikir, kapan terakhir kali dia tersenyum? Kapan terakhir kali dia tertawa?
Erena ingat, terakhir kali dia tersenyum dan tertawa adalah saat dia di kelas 2 dulu. Sambil tersenyum, dia berkata "Aku baik-baik saja, tak usah cemas."
Video kucing yang sering ditonton Erena memang dapat membuatnya tertawa, tapi sebetulnya Erena ingin tertawa bersama teman-temannya seperti dulu.
~~~
"Erena-san! Kita ketemu lagi!" seru Monight saat jam pulang sekolah.
"Halo, Werewolf-kun." sapa Erena.
Monight menaikkan sebelah alisnya. "Werewolf-kun? Panggil saja aku Monight! Kupanggil kamu Erena-chan boleh kan?"
Erena memaksakan diri untuk tersenyum. "Oke, Monight-kun."
Kemudian Monight memberikan sekotak susu coklat untuk Erena, membuat gadis itu kebingungan.
"Terimakasih sudah membantuku belajar tadi! Terus kata Starlight kamu suka susu coklat kan? Jadi aku belikan ini untukmu sebagai bentuk rasa terimakasih!"
Erena kaget sekaligus senang.
"Lalu aku mau jadi temannya Erena-chan! Mulai hari ini kita berteman ya!"
Erena semakin dibuat kaget. Rasanya senang saat ada seseorang yang mau menjadi temanmu tanpa pilih-pilih. Dan akhirnya teman Erena bertambah lagi.
"Oi, Rena-chan!" dari kejauhan, Isogai melambaikan tangannya pada Erena. Ada Maehara yang juga ikut bersamanya.
"Yuu-chan, Hiro-kun!" seru Erena yang melihat kedua sahabatnya.
Monight menoleh, dan terkejut saat Isogai menghampiri mereka.
"Yuuma, Hiroto, udah lama nggak ketemu!" seru Monight.
Erena kaget melihat Monight yang ternyata akrab dengan Isogai dan Maehara. Lalu Isogai menjelaskan jika mereka sudah bersahabat dengan Monight sejak kelas 2.
Monight juga menceritakan tentang Erena yang membantunya memahami materi pelajaran tadi. Tapi Monight tidak membahas tentang hubungan Erena dan Isogai yang digosipkan berpacaran.
Isogai hanya tersenyum. Dia lega karena akhirnya Erena bisa mendapatkan teman baru.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Musician [TAMAT]
FanfictionMasa lalunya yang kurang menyenangkan membuat Horibe Itona selalu ingin melupakannya. Tapi dia tidak tahu bagaimana caranya agar ia dapat melupakan memori masa lalunya. Semuanya berubah ketika dia bertemu Asaka Erena, gadis yang populer di sekolah...