SIDE STORY : Guru Privat untuk Erena

131 12 12
                                    

Hari ini hari libur. Erena hanya menghabiskan waktunya di rumah dengan belajar dan mengerjakan PR. Dirinya memang tidak suka keluar rumah untuk sekadar jalan-jalan, apalagi hang out.

Tiba-tiba Erena dikejutkan oleh dering telepon dari handphone-nya. Dari ibunya, Asaka Yoko.

"Halo?"

["Halo Erena, apa kabar?"]

"Aku baik-baik saja, Ibu."

["Ah, untunglah. Ibu yakin Erena bisa meraih peringkat pertama di sekolah!"]

Erena jadi merasa tak enak hati. Apa perlu dia jujur kalau dirinya sekarang adalah murid kelas E?

["Erena, bagaimana keadaanmu di sekolah? Baik-baik saja kan?"]

Haruskah dia cerita?

"Ibu, maaf..."

["Lho, maaf kenapa?"]

"... Aku jatuh ke kelas E."

Yoko terdiam. Erena yakin ibunya sangat kecewa padanya. Yah, meski sebetulnya dirinya sengaja membuat nilai ujiannya buruk supaya bisa jatuh ke kelas E.

["... Kenapa bisa?"]

"Aku kurang belajar."

Erena yakin ibunya akan memarahinya saat itu, tapi dia salah.

["Nah, sekarang tugas Erena adalah belajar lebih baik di kelas E supaya bisa kembali ke kelas A. Mengerti kan?"]

"Aku mengerti, ibu."

Untunglah ibunya pengertian. Tapi yang lebih penting adalah tidak ada yang tahu jika sebetulnya dirinya memang ingin jatuh ke kelas E.



~~~



Akhirnya hari Senin tiba. Seperti biasa, Erena bersama murid-murid kelas 3-E belajar untuk persiapan ujian tengah semester yang sudah hampir dekat dan berlatih untuk pembunuhan.

Tapi Erena tak menyangka jika orangtuanya punya kejutan untuknya di hari itu.

"Ohayou Hime-sama, Tuan dan Nyonya mengirimkan surat untuk anda."

Chikafuji Haru, maid Erena, memberikan sebuah amplop surat berwarna coklat yang cukup besar saat Erena sedang sarapan.

"Aku akan membacanya sekarang, Chikafuji." kata Erena setelah selesai menyantap sarapannya.

Buru-buru Erena membuka amplop surat itu. Isinya ada sebuah surat dari ayahnya dan biodata tentang Heine Wittgenstein.


Kepada Erena

Bagaimana kabarmu, nak? Ayah yakin kamu baik-baik saja. Kabar ayah dan ibu juga baik-baik saja di Jerman.

Ayah dan ibu kaget saat kamu bilang kalau kamu jatuh ke kelas 3-E. Apa kamu terlalu lelah hingga berdampak pada nilaimu? Kamu harus lebih sering istrirahat dan minum vitamin ya.

Ayah rasa kamu harus punya guru privat. Ayah dan ibu sudah membayar seorang guru privat yang bisa membantumu belajar. Dia adalah Heine Wittgenstein, salah satu teman ayah.


Eh? Guru privat?


Pesan dari ayah dan ibu, belajarlah lebih giat agar kamu bisa kembali ke kelas 3-A.

Tertanda, Asaka Makoto


'Ayah juga mencemaskan aku.' batin Erena, lalu dia membaca biodata Heine Wittgenstein.


Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang