11. Kembali ke Kelas A

96 7 1
                                    

Setelah beberapa hari berada di kelas E, Erena akhirnya berhasil memenuhi syarat untuk dapat kembali ke kelas A.

Dan kini keputusannya dipertanyakan.

Apakah dia benar-benar ingin kembali ke kelas A? Jika Erena memilih untuk kembali ke kelas A, artinya dirinya juga meninggalkan kenangan indah bersama teman-temannya di kelas E.

Erena kembali teringat akan Isogai, Maehara, Karma, Kataoka, Okano, dan teman-temannya yang lain di kelas E. Juga Koro-sensei yang sangat diidolakan Erena sekarang.

Apa dia bersedia meninggalkan kelas E?


~~~


"Sumimasen, Koro-sensei." Erena menemui Koro-sensei di ruang guru.

"Ha'i. Ada apa Asaka-san?"

"Sensei, haruskah saya kembali ke gedung utama?"

Koro-sensei kaget. Kenapa tiba-tiba Erena menanyakan hal itu?

Kemudian Erena menjelaskan apa yang terjadi kemarin, saat dirinya dihampiri oleh Gakuhou dan diberikan dua pilihan. Antara kembali ke gedung utama atau tetap berada di kelas E.

"Begini, Asaka-san." ujar Koro-sensei.

"Sebetulnya apa yang kamu inginkan? Kalau kamu tetap ingin berada di kelas E, sensei akan sangat senang. Tapi kalau kamu ingin kembali ke gedung utama, sensei juga tak bisa memaksamu untuk tetap berada di kelas E."

Erena terdiam. Koro-sensei benar. Yang harus membuat pilihan adalah dirinya, bukan Koro-sensei atau teman-temannya.

"Saya sudah memutuskannya, Koro-sensei." ujar Erena sambil tersenyum.

"Saya akan kembali ke gedung utama."

Koro-sensei hanya diam. Sebetulnya dia agak kecewa karena harus kehilangan seorang murid.

"Bukannya saya tak suka berada disini, tapi... saya ingin membanggakan orangtua saya."

Koro-sensei mengangguk mengerti.

"Saya senang bisa berada di kelas E bersama Koro-sensei dan teman-teman. Tapi orangtua saya sudah membayar seorang guru untuk membantu saya belajar dengan harapan saya bisa kembali ke gedung utama. Jadi... saya akan kembali ke gedung utama."

Itu adalah pilihan Erena sendiri. Koro-sensei tak punya hak untuk memaksanya agar tetap berada di kelas E.

"Dan Koro-sensei adalah guru terhebat yang pernah saya temui. Saya sangat senang dapat menjadi murid sensei."

Sekarang Koro-sensei menangis terharu setelah Erena keluar dari ruang guru.

"Oi, gurita, kenapa kau?" tanya Karasuma-sensei yang bingung melihat Koro-sensei menangis.

"Ternyata aku adalah guru yang hebat." kata Koro-sensei sambil menangis.


~~~


"Erena-chan!"

Suara Kaede membuat langkah Erena terhenti.

"Kamu mau kembali ke gedung utama?"

Erena kaget. Ternyata mereka tahu.

"Kenapa? Apa kamu lupa semua kegiatan yang sudah kita lakukan bersama-sama?" tanya Okuda.

"Jangan bilang kamu tidak mengingat kami, Erena." ujar Kataoka tegas.

"Wah, jangan bilang kau sudah melupakan kami, Erena-tan?" tanya Karma.

"Rena-chan, itu tidak benar kan?" tanya Isogai.

Erena menghela nafas. Dia harus mengatakan semuanya.

"Bukan maksudnya aku melupakan kalian, teman-teman." ucap Erena, membuat mereka terdiam dan mendengarkan Erena.

"Orangtuaku sudah membayar seorang guru untuk membantuku belajar. Aku tidak mau mengecewakan mereka." ucapan Erena membuat mereka kaget. Ternyata Erena hanya ingin membuat orangtuanya bangga.

"Aku tidak akan melupakan kalian semua, teman-teman. Terimakasih atas waktu yang telah kita habiskan bersama-sama." ujar Erena lagi, lalu pergi.

Sekarang para murid kelas E hanya terdiam di tempat.

"Teman-teman, aku cemas." ujar Isogai tiba-tiba.

"Rena-chan itu punya trauma dengan kejadian di kelas A, makanya dia sengaja membuat nilai ujiannya jeblok agar jatuh ke kelas E. Aku cemas jika ada sesuatu yang terjadi dengannya lagi di kelas A."

Sekarang mereka bingung. Kalau Erena punya trauma sehingga membuat dirinya sendiri jatuh ke kelas E, kenapa dia tetap ingin kembali ke kelas A?


~~~


"Oujou-sama, ada yang ingin menemui anda." suara Chikafuji sempat mengagetkan Erena yang sedang membaca tesis yang ditulis oleh Bruno von Glanzreich, salah satu murid dari Heine.

Buru-buru Erena turun untuk menemui tamunya, dan Erena sangat kaget begitu mengetahui siapa yang menjadi tamunya saat itu.

"Asano Rijichou-sensei?"

Kemudian Erena mempersilahkan Gakuhou untuk masuk ke ruang tamu dan meminta salah seorang pelayannya untuk membuatkan teh. Tapi Erena masih bingung, kenapa hari ini Gakuhou menemuinya?

"Kamu sudah mengambil keputusan, Asaka-san?"

Erena langsung paham. Keputusan yang dimaksud Gakuhou adalah keputusan jika dirinya akan kembali ke kelas A atau tetap berada di kelas E.

"Saya sudah memutuskan, saya akan kembali ke gedung utama." ujar Erena dengan percaya diri.

Senyuman terbentuk di wajah Gakuhou hingga membuat Erena merinding. "Besok kamu sudah bisa kembali ke gedung utama."


~~~


Keesoka harinya Erena sudah kembali berada di kelas A. Para fans-nya sangat senang karena akhirnya Erena bisa kembali ke gedung utama.

"Senang bertemu denganmu lagi, Asaka-san. Pasti sulit kan kembali ke kelas ini?" sapa Gakushuu yang duduk di sebelah Erena.

'Anak ini mau menyapa atau mengejek sih...' batin Erena sebal.

"Kalau gitu, mau tanding nilai lagi denganku?" tantang Erena bersemangat.

"Aku akan senang kalau kamu mau memperebutkan peringkat pertama bersamaku." Gakushuu bercanda.

"Kau punya Karmasuke yang menjadi rival abadimu kan?" balas Erena tak mau kalah.

"Kau juga rival abadiku, Asaka-san." sahut Gakushuu yang juga tak mau kalah.

Tapi, sebenarnya ada yang tak menginginkan Erena kembali ke kelas A.

"Si Asaka sudah kembali ke kelas kita."

"Kok bisa sih?"

"Paling juga dia nyontek waktu ujian."

"Eh, lihat deh. Si Asaka deketin Asano-kun lagi!"

"Apa-apaan cewek itu? Dia kan udah punya Isogai!"

"Tinggal kita ganggu aja kayak waktu itu. Beres kan?"

"Benar juga!"

'Kau lihat saja nanti, Asaka.'






Bersambung

Musician [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang